Pendidikan Formal: Pengertian Beserta Tujuan, Fungsi, dan Contohnya

Advertisement - Scroll to Continue

Pengertian Pendidikan Formal memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan individu dan masyarakat. Ini adalah sistem pendidikan yang diatur dan terstruktur, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, yang memberikan landasan pengetahuan dan keterampilan esensial bagi perkembangan pribadi dan kemajuan sosial.

Artikel ini akan menjelaskan apa itu pendidikan formal, pentingnya pendidikan ini dalam mengubah masa depan individu, bagaimana sistem ini berubah seiring waktu, serta peran teknologi dalam memperluas aksesibilitas pendidikan.

Selain itu, kita juga akan menyelidiki beberapa isu penting yang tengah memengaruhi pendidikan pada era modern ini.

Pengertian Pendidikan Formal Adalah

Pendidikan Formal

Pendidikan formal adalah bentuk pendidikan yang terstruktur, resmi, dan umumnya diatur oleh lembaga pendidikan atau pemerintah. Pendidikan ini biasanya mengikuti kurikulum tertentu yang telah ditentukan dan mencakup berbagai tingkatan, mulai dari pendidikan dasar (misalnya, sekolah dasar dan menengah) hingga pendidikan tinggi (seperti perguruan tinggi dan universitas).

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dengan tujuan memberikan pelayanan pendidikan kepada generasi muda bangsa dan warga negara Indonesia. Jenis pendidikan ini biasanya berlangsung dalam lingkungan fisik seperti kelas, laboratorium, dan perpustakaan, tetapi dalam era modern, pendidikan ini juga dapat diselenggarakan secara daring melalui pembelajaran jarak jauh.

Pendidikan formal memiliki tujuan untuk menyediakan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang diperlukan untuk mengembangkan individu secara holistik. Hal ini mencakup aspek kognitif, sosial, dan emosional dari pembelajaran. Selain itu, pendidikan ini juga bertujuan untuk mempersiapkan individu untuk memasuki dunia kerja atau melanjutkan studi ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

Karakteristik Pendidikan Formal

Berikut beberapa karakteristik pendidikan formal:

1. Kurikulum dan Struktur

Jenis pendidikan ini memiliki kurikulum yang telah ditetapkan dan struktur yang terorganisasi dengan baik. Ini mencakup mata pelajaran yang beragam, jadwal pembelajaran, dan prosedur evaluasi.

2. Guru atau Dosen

Dalam pendidikan ini, ada guru atau dosen yang bertanggung jawab mengajar dan membimbing siswa. Mereka memiliki kualifikasi khusus untuk memberikan pendidikan dalam bidang tertentu.

3. Lembaga Pendidikan

Pendidikan ini diselenggarakan oleh lembaga-lembaga pendidikan resmi seperti sekolah, perguruan tinggi, universitas, dan institusi pendidikan lainnya yang diakui oleh pemerintah.

4. Akreditasi dan Sertifikasi

Lembaga-lembaga pendidikan formal sering kali harus memenuhi standar tertentu dan mendapatkan akreditasi dari badan pemerintah atau lembaga independen. Selain itu, siswa dapat menerima sertifikat atau gelar setelah menyelesaikan program pendidikan.

5. Tingkatan Pendidikan

Pendidikan ini mencakup berbagai tingkatan, mulai dari tingkat dasar hingga tingkat lanjutan, yang memberikan landasan pengetahuan dan keterampilan yang berbeda sesuai dengan perkembangan anak dan kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Pengertian Pendidikan Non Formal Beserta Contohnya

Tujuan dan Fungsi Pendidikan Formal

Tujuan dan Fungsi Pendidikan Formal

Secara umum, tujuan pendidikan adalah untuk membentuk insan yang memiliki kedewasaan jasmani dan rohani. Adapun beberapa tujuan dan fungsi pendidikan formal adalah sebagai berikut:

1. Melatih Kemampuan Akademis

Kemampuan akademis ini meliputi kemampuan analisis, menghafal, logika, memecahkan masalah, dan lain sebagainya. Seseorang yang memiliki kemampuan akademis yang baik pada umumnya lebih mampu memecahkan masalah dan memiliki kehidupan yang lebih baik.

2. Melatih Mental, Fisik, dan Disiplin

Jalur pendidikan ini mengharuskan peserta didik untuk tiba di sekolah pada jam tertentu, dan pulang pada jam tertentu. Hal ini secara tidak langsung dapat melatih kedisiplinan peserta didik.

Selain itu, proses belajar di sekolah secara terus menerus akan membentuk mental dan fisik para peserta didik menjadi lebih baik.

3. Melatih Tanggungjawab

Di sekolah, para peserta didik juga diajarkan tentang tanggungjawab. Misalnya tanggungjawab mengerjakan tugas, menjaga kebersihan, dan lain sebagainya.

5. Mengembangkan Diri dan Kreativitas

Program esktrakurikuler di sekolah merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan diri dan kreativitas peserta didik. Seseorang yang memiliki kemampuan dan kreativitas tertentu tentunya akan membentuk pribadi yang lebih berkualitas.

6. Membangun Jiwa Sosial

Sekolah juga dapat membantu membangun jiwa sosial seorang peserta didik. Interaksi sosial di sekolah juga akan memperluas hubungan sosial seorang siswa.

4. Membentuk Identitas Diri

Identitas diri merupakan salah satu hal penting yang dibutuhkan oleh individu di dalam kehidupan bermasyarakat, misalnya dalam dunia kerja dan di masyarakat. Umumnya, mereka yang memiliki pendidikan lebih berpeluang untuk mendapatkan suatu pekerjaan.

Jenjang Pendidikan Formal di Indonesia

Di Indonesia, sistem pendidikan formal terdiri dari berbagai jenjang yang mencakup pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Berikut adalah jenjang-jenjangnya:

1. Taman Kanak-Kanak (TK) / Raudhatul Athfal (RA)

Tahap awal pendidikan formal yang ditujukan untuk anak-anak usia dini sebelum mereka memasuki pendidikan dasar.

2. Pendidikan Dasar

Sekolah dasar adalah salah satu contoh utama pendidikan formal. Anak-anak menghadiri sekolah dasar selama beberapa tahun untuk memperoleh pengetahuan dasar dalam mata pelajaran seperti matematika, ilmu pengetahuan, bahasa, dan lainnya. Biasanya dimulai pada usia 6 atau 7 tahun dan berlangsung selama enam tahun.

3. Pendidikan Menengah

Pendidikan ini juga mencakup pendidikan menengah, seperti sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Di sini, siswa memperdalam pengetahuan mereka dalam berbagai mata pelajaran dan mempersiapkan diri untuk ujian akhir.

Biasanya SMP berlangsung selama tiga tahun dan memberikan pendidikan lanjutan sebelum memasuki tingkat atas. SMA berlangsung selama tiga tahun dan mempersiapkan siswa untuk ujian nasional serta memilih jurusan studi lebih lanjut.

4. Pendidikan Tinggi

Pendidikan tinggi, seperti perguruan tinggi dan universitas, adalah contoh lain dari pendidikan formal. Menyediakan pendidikan tingkat tinggi dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk ilmu sosial, ilmu alam, humaniora, dan berbagai profesi. Siswa dapat memperoleh gelar sarjana (S1), magister (S2), atau doktor (S3) dalam berbagai bidang studi.

Selain jenjang-jenjang di atas, Indonesia juga memiliki sistem pendidikan nonformal yang mencakup pendidikan kejuruan, pelatihan, dan kursus-kursus yang tidak termasuk dalam jalur pendidikan formal.

Baca juga: Pengertian Iptek & Pentingnya Dalam Perkembangan Suatu Negara

Dari penjelasan di atas dapat kita pahami bahwa pendidikan formal mengacu pada sistem pendidikan yang resmi dan terstruktur yang diatur oleh lembaga-lembaga pemerintah atau otoritas pendidikan yang sah. Sistem ini meliputi serangkaian tingkatan, mulai dari pendidikan awal (seperti taman kanak-kanak) hingga tingkat pendidikan tinggi (seperti universitas).

Pendidikan ini ditandai oleh kurikulum yang telah ditentukan, metode pengajaran yang terstandarisasi, serta evaluasi dan sertifikasi yang dilakukan secara formal. Lulusan dari sistem pendidikan ini biasanya memperoleh ijazah atau sertifikat resmi yang mengakui pencapaian mereka dalam bidang tertentu.

Demikianlah penjelasan ringkas mengenai pengertian pendidikan formal, tujuan, fungsi, serta beberapa contoh satuan penyelenggaranya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kamu.

Advertisement
Erlinda Patricia

Seorang ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai ghost writer selama bertahun-tahun. Menjadi kontributor di Maxmanroe.com merupakan salah satu kegiatan yang digeluti di sela-sela kesibukan lainnya.

Leave a Comment