Gamification ~ Konsep Kreatif Kawinkan Game Dengan Strategi Marketing

Image dari Haraland.com

Rekan-rekan tentu pernah melihat atau mengikuti secara langsung, program khusus yang dilakukan oleh sebuah brand besar. Baik itu dalam bentuk quiz atau permainan sederhana, kita sering menemui program semacam ini yang diadakan sebagai salah satu strategi marketing dari sebuah perusahaan tersebut.

Inilah konsep dasar dari gamification, yakni sebuah proses atau cara memasukkan unsur-unsur dari ranah gaming atau permainan ke dalam aktivitas promosi pemasaran. Unsur-unsur yang bisa dimasukkan juga sangat beragam yakni mulai dari pengadaan poin, level, achievement serta berbagai unsur lain yang umum ditemui dalam dunia game.

Dan seiring waktu, ternyata strategi semacam ini semakin banyak dilakukan oleh brand besar termasuk di Indonesia. Seperti apa perkembangannya? Berikut ulasan lengkapnya.

Penerapan Dalam Dunia Marketing

Jika kita melihat sebagai salah satu contoh yang paling sederhana yakni dari penyedia layanan operator seluler. Kita tentu tahu beberapa operator seluler menerapkan sistem poin yang diberikan ketika seorang pengguna mengisi pulsa, melakukan panggilan ataupun kegiatan lain yang berhubungan dengan penggunaan layanan operator seluler tersebut.

Poin ini nantinya bisa ditukarkan dengan keuntungan seperti undian ataupun pulsa tambahan. Nah, inilah konsep sederhana dari gamification. Dengan adanya gamification, konsumen akan merasa lebih terjalin hubungannya dengan brand tersebut. Terlebih di dalamnya dilibatkan pula keseruan serta tantangan layaknya sebuah game.

Artikel lain: Mengintip Profil 5 Orang Terkaya Dalam Industri Game Dunia

Nantinya dengan adanya, gamification maka perusahaan bisa membuat sebuah Interaksi yang aktif dengan para konsumen maupun calon konsumen baru. Inilah alasan mengapa gamification tepat jika di terapkan sebagai strategi marketing.

Permasalahan Gamification Dalam Marketing

Meskipun memiliki beberapa keunggulan, strategi gamification tentu masih mempunyai sejumlah tantangan. Seperti diungkapkan oleh CEO Anantarupa Studio, Ivan Chen salah satu masalah terbesar dalam penerapan gamification adalah kurang peka nya para pelaku bisnis untuk menghadirkan kesan “fun” alias menyenangkan dalam strategi marketingnya.

“Gamification bisa dicapai dengan ideal bukan hanya dengan bikin game saja. Tapi menciptakan fitur atau aplikasi yang menggunakan elemen-elemen dalam game. Pelaku usaha di Indonesia sudah banyak menerapkan ini. Namun, masih kurang dalam mengolah unsur fun-nya. Karenanya,  game tentu harus menampilkan unsur fun,” jelas Ivan.

Selain itu faktanya adalah, ketika sebuah brand besar ingin menjalankan gamificaton, mereka harus menyiapkan dana dalam jumlah yang tidak sedikit. Setidaknya, untuk menciptakan proses gamificaton yang mampu menarik minat konsumen, perusahaan membutuhkan biaya sekitar Rp 200 juta hingga Rp2 miliar. Angka tersebut tentu terdengar sangat besar bahkan untuk urusan pemasaran.

Namun, kembali lagi Ivan menyatakan bahwa, angka ini merupakan angka perkiraan yang bisa disesuaikan. Terlebih, nantinya hasil yang bisa didapatkan dari strategi gamificaton mampu menutup besarnya dana yang telah dikeluarkan.

Ivan kembali memberi contoh, industri game di luar negeri merupakan industri yang luar biasa besar. Bahkan untuk membuat game yang berkualitas pada kenyataannya membutuhkan biaya yang lebih besar dari pembuatan film. Ia menyebut ada sebuah game komersil yang memiliki biaya produksi hingga tembus 5 triliun.

Kembali lagi, nantinya yang akan diraih adalah tujuan dari pemasaran bisnis. Tujuan tersebut tentu sangat beragam mulai dari terjalin nya engagement atau hubungan dengan konsumen hingga memperkenalkan dan menarik perhatian konsumen baru.

Di sisi lain Head of Online Marketing MatahariMall.com, Timothius Martin memberikan komentar bahwa, gamification adalah strategi yang memiliki keunggulan jika diterapkan pada tujuan yang tepat. Semisal, jika untuk menggaet konsumen baru, gamification memang efektif.

Namun ia menambahkan, jika perusahaan lebih ingin menyasar peningkatan pendapatan, mungkin strategi penerapan #teknologi yang lebih baik contohnya adalah Search Engine Marketing (SEM).

Baca juga: Menilik Besarnya Potensi Marketing Via Social Game

Pihaknya sendiri menyatakan bahwa, MatahariMall sudah menerapkan konser serupa sejak beberapa waktu yang lalu. Lewat program yang dinamakan Shop & Win, konsumen akan diajak untuk bermain dan berburu poin lewat aktivitas belanja. Selain itu ada juga undian dengan hadiah yang cukup menggiurkan, semuanya dilakukan melalui situs resmi MatahariMall.

“Apabila menang, kita bisa mendapatkan voucher dan penawaran khusus. Setiap harinya member kami cuma bisa memainkan Wheel of Fortune tiga kali. Baru bisa bermain hingga empat kali bila mereka melakukan share aktivitasnya melalui akun sosial media mereka,” tambah Timo.

M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment