Berawal dari kecintaannya pada citarasa kopi Nusantara, Vito Adi Tjandrasurja (Vito) kemudian membuka kedai kopi bernama Sensa Koffie. Meski awalnya menumpang atau nebeng pada toko oleh-oleh khas Malang milik orang tua Vito di tahun 1998, namun pada akhirnya Sensa Kopi kemudian menjadi mandiri di tahun 2010.
Dari sini kemudian Sensa Koffie semakin berkembang dengan memperluas cabangnya di Bali dan juga memperoleh omset Rp 40-50 juta perbulan. Lalu seperti apakah cerita dibalik kesuksesan dan perkembangan usaha milik Vito ini? Berikut ulasannya.
Kecintaan Vito Adi Tjandrasurja pada Kopi
Bisnis Sensa Koffie yang dilakoni Vito Adi Tjandrasurja memang tak terlepas dari kecintaan pria berusia 25 tahun ini pada kopi. Kecintaan dan ketertarikan Vito pada kopi sendiri muncul ketika dirinya kuliah di Le Cordon Bleu, Adelaide, Australia .
Selama kurun waktu 2 tahun disana Vito mempelajari manajemen restoran dan katering dengan kegiatan mencicipi aneka kopi. Dari kegiatan mencicipi kopi, Vito sangat terkejut sekaligus takjub dengan kemahiran orang Australia melakukan sangrai pada kopi Indonesia. Dari situ lantas Vito kemudian berpikir untuk menyangrai dan membuat serta membuka kedai kopi khas yang berasal dari negaranya sendiri.
Artikel lain: Kafe Markobar ~ Bisnis Kuliner Martabak Manis Dengan Keunikan Toping 8 Rasa
Mendirikan Kedai Kopi Sensa Koffie
Sensa Koffie sendiri didirikan Vito dengan modal Rp100 juta yang diperoleh dari orang tuanya. Modal ini kemudian digunakan Vito untuk membeli mesin roasting dengan kapasitas 1 kg dan juga mempekerjakan empat karyawan. Di Sensa Koffie yang mengusung tema peranakan ini sendiri menyediakan berbagai jenis kopi Nusantara dari kopi Aceh, Sumatera, Jawa, Toraja, Flores hingga wilayah Indonesia lainnya.
Biji kopi dari berbagai daerah ini sendiri didapatkan Vito dari usaha atau keaktifannya sendiri. Kedai kopi yang didirikan Vito ini kemudian memiliki impian dan ambisi yaitu mengangkat citra kopi asli Indonesia dengan standar dunia.
Sajikan Kopi Terbaik dengan Kualitas Terbaik
Kopi yang disajikan di Sensa Koffie sendiri memang terbilang sangat mengesankan. Bagaimana tidak, kopi terbaik dari Nusantara ini disangrai oleh Vito dengan kemampuannya yang luar biasa. Keahlian Vito menyangrai kopi memang tak bisa diragukan lagi. Beberapa kejuaraan tester kopi pernah ia lakoni dan terakhir kalinya di tahun lalu ia berhasil maju sampai perempat final pada turnamen bertajuk World Coffee Testers Championship di Melbourne.
Dari sinilah maka kopi kreasi Vito ini dianggap mampu menjaga citarasa kopi yang sejati dan berkualitas. Tak berhenti pada satu inovasi, dalam usahanya, Vito selalu mengusung inovasi tiada henti tentunya tanpa mengurangi standar kualitas. Kualitas memang selalu menjadi andalan Vito dalam meraih simpati konsumen dan pasar.
Menu Sensa Koffie
Walaupun mengandung kata “Koffie” pada bisnisnya namun di gerai Sensa Koffie ini pengunjung akan mendapatkan menu-menu lain selain kopi. Beberapa menu lain yang dijual di Sensa Koffie antara lain bakso, gado-gado, rawon dan mi goreng Jawa. Menu western seperti salad, bistik dan sandwich juga tak ketinggalan di jual oleh Vito.
Lalu bagaimana dengan harganya? Jangan khawatir sebab harga dari menu-menu di Sensa Koffie ini tidak akan menguras kantong. Sebut saja kopi seasonal blend, flavored coffee atau single origin manual brew untuk satu cangkirnya pengunjung hanya perlu mengeluarkan uang Rp 24–30 ribu. Sedangkan untuk makanan, pengunjung hanya perlu mengeluarkan dana sekitar Rp 23–50 ribu.
Baca juga: Belgian Waffle ~ Bisnis Kuliner Kue Sepit Khas Belgia yang Tawarkan Kemitraan Menguntungkan
Perkembangan Sensa Koffie
Dari apa yang dilakukan Vito Adi Tjandrasurja, Sensa Koffie terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Dari cabangnya di Malang, Vito kemudian bisa membuka cabangnya yang baru di Bali setelah tiga tahun pendirian. Tidak hanya cabang baru yang bisa terlihat dari perkembangan Sensa Koffie. Namun beberapa hal dari bisnisnya seperti kapasitas mesin roaster Sensa juga berkembang dari 1 kg menjadi 5 kg.
Pertumbuhan lain yang muncul adalah angka penjualan kopi yang meningkat jadi 100 kg per bulan. Selain dari keahlian dan inovasi, kesuksesan Vito mengembangkan Sensa Koffie sendiri juga didukung oleh strategi pemasaran mulut ke mulut yang efektif. Tak lupa juga ia juga aktif memperkenalkan Sensa Koffie di #media online seperti Twitter dan Facebook, serta blog. Marketing yang dilakukan Vito juga termasuk mengikuti berbagai pameran kopi nasional dan internasional.