Belgian Waffle ~ Bisnis Kuliner Kue Sepit Khas Belgia yang Tawarkan Kemitraan Menguntungkan

Advertisement-Scroll to Continue
kuliner belgian waffles
Image dari Plasafranchise.com

Usaha dan #bisnis kuliner saat ini memang sedang marak bergairah. Bagaimana tidak, aneka macam jajanan dan panganan dengan beragam keunikan dan kreatifitas yang ada dapat dengan mudah kita jumpai dan kita nikmati di sekitar kita.

Dengan adanya aneka bisnis kuliner yang seperti ini tentunya konsumen akan semakin senang karena mereka kini telah memiliki banyak pilihan untuk memanjakan perutnya. Hadirnya masyarakat golongan ekonomi atas baru juga diduga menjadi penyebab bergairahnya industri kuliner di samping juga permintaan akan kebutuhan gaya hidup yang terus meningkat.

Kreativitas dan inovasi memang diperlukan untuk membuat bisnis tetap bertahan. Dengan inovasi dan kreativitas, pasar tidak akan mengalami kejenuhan dan bisnis akan bisa tetap eksis dan berjalan. Dengan adanya kreativitas dan inovasi pula, sang pelaku usaha bisa mendapatkan secercah harapan dengan menciptakan peluang yang menguntungkan.

Belgian Waffle, Kuliner Kue Sepit Khas Belgia

Salah satu usaha yang juga tidak mau ketinggalan dengan besarnya peluang di bidang kuliner ini adalah Belgian Waffle. Dengan mengusung brand Belgian Waffle ini, owner sekaligus foudernya yaitu Kurniawan Thai memperkenalkan Waffle atau kue sepit khas belgia yang kreatif dan unik. Kini usaha yang didirikan Kurniawan pada bulan Juni 2014 ini telah memiliki tiga gerai dengan rincian dua milik mitra dan satu punya pusat.

Dan setelah hampir setahun berlalu, Belgian Waffle kini telah memiliki 10 gerai dengan rincian tujuh gerai punya mitra dan sisanya milik pusat. Lalu seperti apakah bisnis yang juga telah membuka kemitraan ini? Berikut ulasannya.

Artikel lain: Madre Arbanat ~ Bisnis Kuliner Burger Modifikasi Unik yang Menggugah Selera

Paket Investasi Kemitraan

Dalam jalinan kemitraannya, Kurniawan sebagai owner Belgian Waffle menawarkan tiga paket investasi yaitu paket Belgian Express kini menjadi Rp 55 juta, paket Belgian Premier menjadi Rp 70 juta dan paket Belgian Superior seharga Rp 90 juta. Masing-masing paket #investasi ini sebenarnya sudah mengalami kenaikan Rp 5 juta dengan mengikuti tingkat inflasi yang ada. Peningkatan investasi ini memang tak bisa dihindari Kurniawan karena terjadi adanya kenaikan harga bahan baku yang terus melambung.

Meski harga biaya baku kian mencekik, Kurniawan tetap tidak berhenti untuk berinovasi dan berkreasi untuk menciptakan varian menu supaya semakin banyak konsumen lebih tertarik dengan Belgian Waffle miliknya. Hasil inovasi dan kreatifitas Kurniawan sendiri telah membuat wujud Belgian Waffle-nya dengan tampilan taburan baru seperti red bean, choco peanut butter dan choco almond.

Karena jumlah investasi yang meningkat maka mau tak mau mempengaruhi harga jualnya yang berkisar antara Rp 10.000–Rp 17.000 per porsi. Untuk omzet, Belgian masih menargetkan hal yang sama yakni mitra bisa mendapatkan Rp 35 juta per bulan dengan asumsi penjualan 100 porsi−150 porsi per hari.

Selain melakukan inovasi dan kreasi, Kurniwan juga gencar melaksanakan sejumlah strategi pemasaran. #Strategi pemasaran yang saat ini sedang dilancarkan Kurniawan sendiri adalah pemberian promo-promo menarik seperti pemberian diskon atau bonus minuman serta memberlakukan happy hour.

Baca juga: MizterPi ~ Melirik Sedapnya Bisnis Kuliner Unik Sate Pisang

Kendala Usaha Belgian Waffle

Dalam perjalanannya selama 1 tahun lebih menggerakkan bisnis Belgian Waffle ini, Kurniawan sudah pernah menghadapi berbagai kendala dan rintangan. Kendala pertama adalah mendapatkan tempat di pusat perbelanjaan yang kerap penuh yang membuat perkembangan gerainya mengalami jalan di tempat. Tempat yang baik seperti di dalam pusat perbelanjaan memang sangat diperlukan karena bisnis wafel ini diperlukan pasokan listrik yang besar di dalam ruangan.

Kendala lain dari bisnis ini adalah tingginya biaya sewa tempat dan adanya peraturan di pusat perbelanjaan tertentu yang melarang menjual produk makanan sejenis. Kurniawan menjelaskan, biaya sewa tempat paling murah di foodcourt saat ini adalah sebesar Rp 4 juta per bulan. Di pusat perbelanjaan ternama, sewa tempat bisa mencapai Rp 2,5 juta per bulan. Karena ukuran Belgian Waffle minimal 4 m², maka mitra harus merogoh kocek sebesar Rp 10 juta per bulan untuk sewa.

Untuk mengatasi kendala ini, Kurniawan berencana untuk kembali berinovasi dengan membuat waffel menggunakan kompor gas sehingga bisa berjualan di tempat terbuka. Dengan inovasi ini akhirnya calon mitra yang akan bergabung yang masih dalam daftar tunggu pun bisa segera memulai menjalankan usahanya.

Advertisement
Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment