Usai Kunjungi Silicon Valley Bersama Presiden, Begini Tanggapan Bos Kaskus

Advertisement - Scroll to Continue
Image dari Dailysocial.id
Image dari Dailysocial.id

Beberapa hari yang lalu, kita ketahui bersama bahwa rombongan Presiden Joko Widodo berkunjung ke Amerika. Di negeri Paman Sam tersebut, rombongan berkunjung ke kawasan industri #teknologi yang paling besar di dunia yaitu Silicon Valley. Rombongan dari Indonesia tersebut diikuti oleh beberapa pebisnis e-commerce Indonesia dan pegiat technopreneur Indonesia seperti Nadiem Makarim (pendiri GoJek), CEO Tokopedia William Tanuwijaya dan tak ketinggalan juga Andres Darwis selaku Founder dan Chief Community Officer Kaskus.

Jika dilihat dari agenda di Silicon Valley ini, tampaknya pemerintah akan menggiatkan perkembangan ecommerce di Indonesia. Lebih dari itu, menurut Menteri Komunikasi dan Informasi, Rudiantara menjelaskan bahwa kunjungan Presiden tersebut ingin menjalin kerjasama di bidang #e-commerce, logistik dan bahkan sampai pada bagaimana proteksi konsumen pada startup.

Nah, dalam rangka ulang tahun yang ke 16 Jumat kemarin, Andrew Darwis sedikit berbagi apa yang ia peroleh ketika berkunjung ke kantor Facebook dan Google di kawasan Silicon Valley.

Belum Ada Perusahaan Sekelas Facebook dan Google di Indonesia

Andrew Darwis mengatakan bahwa setelah kunjungannya ke perusahaan-perusahaan besar seperti #Facebook dan Google, ada banyak pengalaman yang ia dapatkan. Termasuk bahwa ia juga menilai bahwa di Indonesia sejauh ini belum ia temukan perusahaan sebesar Facebook dan Google.

Kaskus yang merupakan #komunitas online terbesar pun bahkan belum ada apa-apanya dengan Facebook dan Google. Namun demikian, menurut Andrew, tidak menutup kemungkinan bahwa ke depan akan banyak berkembang perusahaan-perusahaan kelas internasional yang ada di Indonesia.

Artikel lain: Indonesia Diwakili Presiden dan Menkominfo Akan ke Silicon Valley, Ada Apa?

Jika melihat perkembangan bisnis ecommerce di Indonesia yang saat ini mengalami perkembangan yang begitu pesat, memang apa yang dikatakan Andrew Darwis itu bukanlah isapan jempol belaka. Dengan keadaan sistem pendukung yang bisa dibilang belum maksimal saja, bisnis online Indonesia begitu berkembang sangat cepat, apalagi jika ditunjang dengan daya dukung yang memadai. Tentu penetrasi pada bisnis ecommerce akan semakin tajam jika semua yang dibutuhkan bisa tersedia dengan maksimal.

Banyak Juga Karyawan Dari Indonesia Di Silicon Valley

Dari beberapa fakta yang Andrew dapatkan di Silicon Valley, salah satu yang membuatnya terkejut adalah ternyata banyak juga pekerja asal Indonesia. Dan bukan itu saja, pekerja asal Indonesia tersebut juga ada beberapa yang berasal dari daerah seperti dari Solo dan Yogyakarta.

Fakta ini menunjukkan bahwa sebenarnya banyak sekali potensi dari anak Indonesia yang belum terakomodasi dengan baik di Indonesia. Jika potensi-potensi dari para pemuda kreatif ini benar-benar terakomodir dengan baik, bukan tidak mungkin Indonesia bisa muncul menjadi negara maju dalam percaturan bisnis teknologi dunia.

“Salah satu hal yang mengejutkan adalah ternyata banyak juga pekerja yang berasal dari Indonesia. Bahkan, saat di Google, semua orang Indonesian sengaja dikumpulkan dan banyak juga yang berasal dari daerah seperti Solo dan Yogyakarta,” begitu ungkap Andrew.

Andrew juga menyebutkan bahwa ternyata banyak juga dari pekerja-pekerja asal Indonesia yang bekerja di kawasan Silicon Valley ini menganggap bahwa tidak ada perusahaan di Indonesia yang membutuhkan kemampuan mereka. Sehingga ketika para pekerja ini mengetahui fakta sebenarnya di Indonesia, mereka juga kaget bahwa sebenarnya banyak perusahaan di Indonesia yang membutuhkan kemampuan mereka.

“Beberapa pekerja merasa tidak yakin bahwa kemampuan yang dimiliki mereka saat ini, seperti salah satunya data analyst, dibutuhkan di Indonesia,” imbuhnya.

Baca juga: Mengapa Bandung Cocok Dinobatkan Sbg Sillicon Valley-nya Indonesia?

Perlunya Pendorong Untuk Pemuda Indonesia

Dengan berbagai potensi yang ada di Indonesia, terutama potensi yang ada pada para pemuda Indonesia menurut Andrew tetap diperlukan adanya sebuah pendorong. Pendorong yang dimaksud adalah sebuah #motivasi untuk anak Indonesia agar lebih mau mengimplementasikan berbagai ide kreatif mereka. Menurut Andrew, ketertarikan para pemuda di Indonesia ini sebenarnya sangat tinggi terhadap industri teknologi yang tengah mengalami perkembangan ini.

Salah satu yang bisa memancing para pemuda ini menurut Adrew salah satunya adalah kehadiran beberapa ikon-ikon perusahaan besar dunia yang sudah sukses. Ini akan sangat membuat para pemuda menjadi tertarik dan membuat minat mereka akan semakin tinggi.

Andrew juga menambahkan bahwa sebenarnya Indonesia juga memiliki kesempatan yang sama dengan yang lain dalam hal mengembangkan dan membangun perusahaan-perusahaan besar sekelas Google dan Facebook.

Advertisement
Tasbihul Mamnun

Tasbihul Mamnun adalah content writer di Maxmanroe.com. Aktif di dunia pendidikan dan hobi mengeksplorasi informasi di internet, terutama yang berhubungan dengan digital media.

Leave a Comment