Tips Bangun Brand Lokal Untuk Mampu Bersaing Dengan Produk Asing

Advertisement - Scroll to Continue
value branding
Image dari Flatworldknowledge.com

Saat ini roda ekonomi di Indonesia bisa dibilang sudah berputar cukup cepat jika kita melihat dalam lingkup negara-negara yang di Asia Tenggara. Selain potensi industri dan juga #UKM yang semakin meningkat, saat ini tak sedikit juga brand bisnis asli Indonesia yang mampu bersaing dengan produk dari luar negeri.

Namun permasalahan nya adalah, kita tidak bisa menutup mata bahwa masih banyak unit bisnis di Indonesia yang masih sulit untuk menembus persaingan dengan pesaing asing. Brand-brand tersebut cenderung bergerak pasif di bawah dominasi produk luar negeri. Kemudian tentu kita akan bertanya apakah penyebab dari fenomena tersebut.

Padahal jika kita tilik lebih dalam sebenarnya produk asli Indonesia juga tak sedikit yang mempunyai kualitas setara bahkan lebih baik dari produk luar negeri. Salah satu jawabnya, karena konsumen Indonesia nyatanya lebih melihat pada sisi kebanggaan atau gengsi ketimbang menilik lebih dalam perihal faktor fungsionalnya.  Pembentukan persepsi, justru menjadi pertimbangan utama konsumen lokal untuk menjatuhkan pilihannya.

Artikel lain: Nilai Positif Menjalankan Bisnis Dengan Persaingan Tinggi

Dari situ, muncul sebuah pendekatan bernama Value Branding, yang dimana nantinya kita bisa lebih meningkatkan brand lokal agar mampu bersaing dengan produk luar negeri di tengah padatnya persepsi konsumen lokal. Dalam pendekatan value branding tersebut, terdapat tiga pokok utama yang mempengaruhi yakni kualitas produk, nilai lebih yang terkandung di dalamnya serta bagaimana brand berkomunikasi dengan konsumen.

1. The Quality of Product

Unsur pertama dari value branding yang akan kita bahas yakni kualitas dari produk itu sendiri. Seperti diketahui dengan mengusung sebuah kualitas yang baik, maka secara otomatis perlahan akan tercipta sebuah image brand yang baik pula. Ketika kita berhasil memberikan kepuasan lewat tingginya kualitas, maka dalam benak konsumen akan muncul pemikiran jika membutuhkan produk yang berkualitas maka brand kitalah yang menjadi jawabannya.

Namun permasalahan muncul ketika saat ini konsumen lokal juga sudah semakin teliti sebelum membeli sebuah produk. Dengan bertebarannya informasi dari beragam produk utamanya yang berasal dari luar negeri, tentu membuat konsumen lokal lebih “akrab” dengan beragam brand asing tersebut.

Inilah yang harus dijawab melalui kualitas produk dalam negeri. Kita wajib memastikan bahwa kualitas dari produk kita benar-benar setara atau bahkan lebih baik dari produk import yang masuk ke pasar kita. Caranya bisa melalui pengamatan pasar terhadap kualitas produk sejenis baik itu lokal maupun asing. Dari situ kita bisa mematok standar kualitas produk kita agar lebih baik dari produk pesaing lain.

2. The Added Value Given

Berikutnya faktor yang termasuk dalam value branding yakni adanya nilai lebih yang diberikan dalam sebuah produk. Mengenai faktor yang satu ini, kita bisa membaginya menjadi dua bahasan yakni yang bersifat nyata dan abstrak.

Nilai lebih yang bersifat nyata bisa dilihat dari beberapa hal seperti fungsi, kemasan serta harga dari produk tersebut. Sedangkan untuk nilai lebih yang bersifat abstrak, bisa ditinjau dari adanya kesan emosional yang terkandung dalam produk tersebut. Selain itu kualitas layanan yang diberikan juga masuk dalam nilai lebih yang bersifat abstrak.

Menghubungkan faktor ini terhadap persaingan antara produk lokal dan asing, kita bisa melihat sebenarnya produk asli Indonesia sudah bisa bersaing dari nilai lebih yang bersifat nyata. Banyak dari produk kita yang mempunyai kualitas setara bahkan dibandrol dengan harga yang jauh lebih miring. Namun permasalahannya, untuk sisi nilai lebih yang bersifat abstrak, masih jauh dikuasai oleh produk luar negeri.

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, pembentukan persepsi konsumen lokal terhadap produk asing seakan-akan telah membutakan mata kita terhadap potensi produk negeri sendiri. Sisi emosional yang berkaitan dengan rasa bangga serta gengsi, menjadi alasan utama mengapa produk luar negeri terlihat lebih baik. Oleh karena itu yang wajib dilakukan adalah mengubah mindset tersebut melalui serangkaian pendekatan konsumen yang baik. Selain itu upaya lewat jargon “cinta produk dalam negeri” juga bisa dilakukan dalam upaya untuk meredam tingginya keterkaitan emosional terhadap produk luar negeri.

Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Bisnis Anda di Tengah Sengitnya Persaingan

3. The Way Brand Communicates It Self

Dan faktor terakhir yang masuk dalam value branding adalah bagaimana sebuah brand berkomunikasi dengan konsumen. Lagi-lagi ini berkaitan dengan seberapa baik produk diperkenalkan kepada konsumen. Dan alasan mengapa produk luar negeri menang adalah, karena mereka benar-benar menaruh upaya yang keras untuk bisa memperkenalkan diri bahkan hingga ke seluruh dunia.

Berbanding terbalik dengan mindset yang dimiliki oleh kebanyakan pebisnis dalam negeri, mereka masih merasa canggung untuk memperkenalkan bisnisnya secara luas. Jika kita ingin mampu bersaing dengan produk asing yang dipasarkan secara sporadis, kita tentunya wajib untuk lebih agresif memperkenalkan diri.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment