Gali Potensi Baru, Layanan Order Jasa Seekmi Ubah Model Bisnis

Advertisement - Scroll to Continue
Image dari Liputan6.com

Pada artikel sebelumnya kita sudah pernah membahas tentang salah satu #aplikasi mobile yang bisa digunakan untuk pencarian jasa, Seekmi. Namun kini, melihat perkembangan yang ada peserta potensi baru yang lebih bisa dimaksimalkan, Seekmi akhirnya merubah model bisnis dari marketplace menjadi penyedia layanan on demand.

Konsep Awal Seekmi

Ketika pertama membuka layanan di akhir tahun 2015, Seekmi lebih dikenal sebagai marketplace bagi berbagai penyedia jasa seperti perbaikan rumah, desain, reparasi, kebersihan, dan berbagai jasa lainnya. Dari situ pengguna aplikasi tinggal memilih penyedia layanan jasa mana yang dibutuhkan.

Setelah itu, konsumen bisa menjalin komunikasi secara personal dengan penyedia layanan tersebut. Dari situlah seiring waktu berjalan, akhirnya pihak pengembang memutuskan untuk mengubah model bisnis menjadi platform on demand.

Artikel lain: Model Bisnis Kanvas ~ Memetakan Alur Bisnis Lebih Simple Dan Efektif

Secara umum, keputusan tersebut membawa perubahan tentang bagaimana Seekmi menyediakan layanan bagi pengguna. Jika dulunya pengguna bisa memilih penyedia jasa yang ingin dipanggil, kini Seekmi sudah mempunyai rekomendasi penyedia jasa, jadi konsumen tinggal memesan tanpa harus memilih.

Dengan begitu, ada beberapa kelebihan yang bisa didapatkan oleh konsumen. Kelebihan tersebut antara lain kepraktisan untuk mendapat layanan yang dibutuhkan, jaminan kualitas dari layanan yang dipesan serta harga layanan jasa yang sesuai.

Korbankan Beberapa Layanan Jasa

Namun dalam pengubahan model bisnis yang dilakukan oleh Seekmi tentu membawa dampak lain. Dampak tersebut yakni Seekmi harus menghilangkan beberapa jenis layanan dan hanya menyediakan layanan jasa yang terbatas. Disampaikan bahwa hingga saat ini jenis layanan jasa yang dibuka melalui Seekmi antara lain perawatan AC, pembersihan rumah dan kantor, reparasi serta jasa laundry.

Namun pihak pengembang menyatakan bahwa keputusan tersebut nampaknya memberikan dampak positif. Sebagai bukti, Seekmi menklaim bahwa pihaknya merupakan layanan dengan jumlah vendor terbesar di bidang jasa rumahan. Selain itu, tentunya kerjasama dengan vendor layanan juga menjadi semakin solid.

“Hal tersebut kami simpulkan dari hasil diskusi dengan para vendor, serta asosiasi dan komunitas terkait,” ujar Clarissa Leung, CEO Seekmi.

Efektivitas Model Marketplace

Dalam keterangan pengembang layanan Seekmi menyebut bahwa sebenarnya model bisnis marketplace tidaklah buruk. Namun untuk beberapa kondisi ternyata model marketplace tidak bisa diterapkan secara maksimal. Termasuk setelah Seekmi menjalani beberapa bulan pengembangan.

Jika difikir kembali, dalam layanan marketplace salah satu pihak yang diuntungkan adalah konsumen karena mereka bisa memilih sendiri penyedia jasa mana yang firasat tepat. Namun, jika konsumen memilih sendiri penyedia jasa, terkadang muncul masalah terkait dengan kualitas, harga serta kecepatan pelayanan.

“Namun terkadang proses tersebut bisa menjadi sangat lama, atau bahkan tidak bisa memberikan apa yang sebenarnya diinginkan oleh para pengguna. Tidak adanya patokan harga yang jelas pun membuat pengguna tidak tahu apakah mereka membayar harga yang pantas untuk sebuah layanan.”

Oleh karena itu muncul ide untuk menerapkan model bisnis on demand. Dengan begitu jumlah penyedia layanan yang ada dibatasi namun mengutama kualitas. Disampaikan bahwa semua penyedia layanan Seekmi saat ini sudah mengantongi sertifikat ISO serta mempunyai pengalaman pelatihan.

Dari situ, diharapkan konsumen bisa merasa lebih puas tanpa harus pusing memikirkan jasa mana yang harus dipilih.

Melanjutkan keterangan, Clarissa menyebut bahwa Seekmi tidak menutup kemungkinan untuk kembali membuka model bisnis marketplace. Hal ini tergantung bagaimana perkembangan ke depan.

Baca juga: Bisnis MLM Online ~ Apakah Model MLM Terbaru Ini Punya Potensi?

“Saya tidak mengatakan kalau kami tidak akan kembali menjalankan model bisnis marketplace. Namun untuk saat ini, kami hanya ingin memberikan kemudahan bagi para pengguna,” tutur Clarissa.

Saat ini Seekmi sudah menjadi salah satu layanan pencarian jasa yang cukup populer di Indonesia. Bahkan layanan berbasis aplikasi tersebut sudah mendapat pendanaan Seri A dengan total mencapai lebih dari Rp13 miliar.

Pendanaan yang didapatkan pada pertengahan tahun 2016 tersebut diberikan oleh CyberAgent Ventures. Selain itu, Seekmi juga menjadi salah satu startup Indonesia yang terpilih untuk menjalani program Google Launchpad yang diadakan beberapa waktu lalu.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment