Peluang Lahirnya Unicorn Di Bumi Indonesia, Apakah Bisa?

Unicorn
Image dari Techcrunch.com

Bagi para pengembang startup digital, salah satu tujuan yang ingin diraih tentunya adalah memiliki startup yang mampu berkembang menjadi perusahaan besar. Atau dalam dunia usaha rintisan digital, kita mengenal ada nya istilah startup unicorn.

Unicorn ini merupakan sebutan bagi #startup yang mampu berkembang menjadi perusahaan besar dengan tingkat valuasi tertentu. Hingga saat ini melahirkan sebuah Unicorn bukanlah hal yang mudah. Bahkan untuk negara sekelas Amerika, kemungkinannya ternyata juga tidak terlalu tinggi.

Lalu pertanyaannya, apakah Indonesia bisa?

Presentase Kemungkinan Munculnya Unicorn

Berbicara tentang kemungkinan berkembangnya sebuah startup menjadi Unicorn, dapat dikorelasikan dengan riset yang pernah dilakukan untuk melihat data serta probabilitas menciptakan perusahaan Unicorn. Kita pilih saja, di Benua Biru Eropa kemungkinannya ternyata hanya 0,27% menurut GP Bullhound tahun 2004, sedangkan di Amerika Serikat kemungkinannya bahkan turun menjadi 0,07% menurut perusahaan investasi Cowboy Ventures, tahun 2013.

Salah satu yang menjadi tantangan untuk melahirkan startup Unicorn adalah kondisi ekonomi makro dan mikro yang ada di negara tersebut. Kemungkinan yang terbaik, jenis tatap yang mampu menjadi Unicorn adalah startup e-commerce.

Artikel lain: Ini Penyebab Kegagalan Startup Menurut Dua Tokoh Startup Indonesia

Meskipun begitu, masih ada kendala lain yang bakal menghalangi langkah maju sang kuda bertanduk. Masalah ini adalah, fakta bahwa terdapat kondisi melemahnya daya beli masyarakat.

Namun disinilah justru arti Unicorn yang sesungguhnya. Sebuah startup dapat dikatakan sukses jika mampu bertahan tidak hanya dalam jangka panjang namun juga mampu memiliki nilai kapitalisasi tinggi.

Persamaan Sejumlah Unicorn

Salah satu ilmu yang bisa kita terapkan untuk membangun startup Unicorn adalah, melihat kisah sukses dari banyak perusahaan besar. Dalam hal ini yang akan menjadi contoh adalah 4 perusahaan digital besar yakni, Microsoft, Intel, Apple dan Amazon. Keempat perusahaan ini diinisiasi oleh para founder yang luar biasa hebat serta memiliki kemampuan di atas rata-rata.

Bill Gates pendiri Microsoft, Andy Grove pendiri Intel, Steve Jobs pendiri Apple, dan Jeff Bezos pendiri Amazon, mereka berempat mungkin nampak memiliki karakter serta latar belakang yang berbeda satu sama lain. Namun jika ditilik lebih dalam, ada sejumlah persamaan yang bisa kita pelajari. Mereka mempunyai resep rahasia untuk mampu mengembangkan perusahaan berskala besar.

Ingin tahu apa saja itu?

Resep tersebut yakni memiliki fokus tinggi, kemampuan berpikir strategis, selalu menatap masa depan dengan perencanaan, mampu menciptakan gambaran besar, menggunakan daya ungkit semaksimal mungkin, serta memiliki pribadi yang kuat.

Perusahaan Unicorn Mampu Ciptakan Produk “Painkiller”

Kesamaan kedua yang bisa kita pelajari adalah, setiap dari pendiri perusahaan besar tersebut selalu berupaya menciptakan produk painkiller. Painkiller disini bukan berarti dalam artian harfiah obat penghilang rasa sakit, namun merupakan produk yang mampu mengatasi masalah yang banyak dihadapi oleh masyarakat.

Karena sifatnya yang dirasa penting inilah, semua perusahaan besar mampu memiliki konsumen loyal. Setiap konsumen tersebut merasa bahwa produk yang dikeluarkan oleh perusahaan, merupakan produk yang benar-benar diperlukan, bahkan dalam beberapa kondisi tidak bisa ditinggalkan.

Ketika sudah muncul rasa percaya serta loyalitas tinggi dari konsumen, maka para konsumen tersebut tidak segan untuk membayar harga tinggi demi memiliki produk yang kita tawarkan. Konsep painkiller inilah yang selalu dijadikan patokan utama para pendiri perusahaan teknologi besar ketika mulai mencoba mengembangkan produk baru.

Bagaimana jika melihat Indonesia?

Semua persyaratan yang berhubungan dengan SDM, sebenarnya sudah cukup siap. Indonesia tidak kekurangan profil dengan skill mumpuni untuk mengembangkan bisnis berskala besar.

Baca juga: Launchpad Accelerator, Upaya Google Kembangkan Startup Indonesia

Namun terkadang yang menjadi masalah adalah, kondisi ekonomi dalam negeri yang kurang bersahabat. Belum lagi, dukungan infrastruktur teknologi di Indonesia yang pada kenyataannya belum mampu mengimbangi banyak negara maju lain.

Namun yang harus dipercaya, belum bukan berarti tidak mungkin. Jika saat ini belum mampu, mungkin beberapa tahun mendatang Indonesia sudah mampu untuk mulai menjadi “bidan persalinan” lahirnya startup Unicorn baru.

M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment