Mau Memulai Bisnis? Ayo Benahi 5 Kesalahan Persepsi Bisnis Berikut Ini

Advertisement - Scroll to Continue
kesalahan dalam berbisnis
Image dari Ideachampions.com

Berwirausaha saat ini memang telah menjadi pilihan banyak orang. Sempitnya lahan pekerjaan dan semakin bernilainya profesi entrepreneur (pengusaha), membuat kegiatan berbisnis semakin menjadi pilihan banyak orang. Menurut saya sendiri menjadi pengusaha memang sebuah niat yang baik dan hebat.

Dengan menjadi pengusaha kita akan menciptakan lapangan kerja dan membantu orang-orang yang kesulitan mendapatkan kerja. Namun untuk membuat cita-cita ini menjadi hal yang komplit dan bermutu tinggi, alangkah baiknya kita perlu berhati-hati dalam menafsirkan sebuah bisnis. Kita harus menghilangkan beberapa persepsi bisnis yang salah berikut ini dari dalam pikiran kita.

1. Berbisnis Tidak Perlu Pintar dan Kompeten

Bentuk kesalahan persepsi tentang bisnis yang pertama adalah berbisnis tidak perlu pintar dan kompeten. Memang ada beberapa contoh pengusaha yang sukses tanpa pendidikan yang tinggi. Namun Anda juga harus paham bahwa tidak sedikit juga beberapa pengusaha sukses yang memiliki pendidikan tinggi, right?

Lalu berdasarkan sebuah logika, tentu alangkah lucunya bila seorang pemilik usaha memiliki pendidikan dan kompetensi yang lebih rendah dari bawahanya (karyawannya). Padahal di balik itu seorang pengusaha dituntut memiliki kompetensi lebih tinggi untuk mengatur usaha dan perusahaannya yang membutuhkan pemikiran yang lebih besar. Tanpa adanya kompetensi, maka sangat mungkin bisnis akan hancur lebur dalam hitungan hari saja.

Artikel lain: 5 Kesalahan Yang Harus Dihindari Saat Mulai Bisnis Online

2. Jadi Pengusaha Tidak Punya Atasan

Berikutnya, kesalahan persepsi tentang bisnis adalah bahwa menjadi pengusaha tidak membuat kita punya atasan yang akan menyuruh-nyuruh kita. Dalam sebuah struktur perusahaan memang bisa jadi Anda berada pada posisi teratas (top level). Namun bila Anda mau lebih cermat maka pengusaha ini sebenarnya punya atasan yang bisa saja menyuruh-nyuruh mereka. Dan atasan mereka yang memang tidak ada dalam internal perusahaan adalah para pelanggan atau customer.

Ya, dari apa yang diinginkan para pelanggan ini Anda sebagai pengusaha mau tak mau memang harus menurutinya. Jika tidak maka usaha atau bisnis Anda bisa saja berakhir atau gulung tikar karena tidak adanya pemasukan atau pendapatan usaha.

3. Pengusaha Punya Waktu Bebas

Banyak yang beranggapan bahwa menjadi seorang pengusaha akan membuat dirinya akan memiliki waktu yang banyak dan bebas. Namun sayangnya hal ini tidak berlaku jika Anda masih berada pada tahap perintisan atau pengembangan usaha. Mungkin saja ketika Anda sukses, Anda bisa mendapatkan waktu yang luang itu.

Tapi seorang pengusaha yang masih dalam tahap perintisan atau pengembangan usaha ini bahkan harus bekerja setiap waktu dan hampir mencapai 24 jam sehari. Hal ini dikarenakan mereka harus berjuang membuat bisnisnya ini tetap berjalan dan tidak berhenti.

4. Pengusaha Selalu (Lebih) Kaya

Pengusaha bisa mendapatkan kekayaan yang lebih dari yang lainnya? Bisa jadi, jika Anda sudah mencapai sukses. Namun bila Anda masih berada dalam perintisan atau pengembangan usaha, maka Anda harus berkorban modal dan kekayaan Anda.

Alih-alih mendapatkan untung, pebisnis di awal-awal usahanya harus mau merugi terlebih dahulu. Dan waktu untuk bisa mendapatkan balik modal atau untung sendiri belum jelas, tergantung kecepatan Anda meningkatkan jumlah pelanggan. Belum lagi resiko bila bisnis mengalami kerugian, maka alih-alih untung dan kaya, bisa jadi seorang pengusaha mendapati kerugian dan bangkrut.

Baca juga: 5 Kesalahan Yang Harus Dihindari Oleh Pebisnis Wanita

5. Status Pengusaha Lebih Mulia dari Karyawan

Terakhir, persepsi yang salah dari bisnis yaitu anggapan status pengusaha yang lebih mulia dan lebih tinggi dari karyawan. Banyaknya orang-orang yang mengincar profesi pengusaha saat ini memang banyak disebabkan oleh anggapan bahwa status pengusaha yang lebih mulia, karena mereka bisa memberi lapangan kerja dan pendapatan pada lainnya. Jika Anda masih beranggapan seperti ini maka Anda harus segera merubahnya.

Pasalnya hubungan kerja adalah hubungan yang sejajar dan bukan hubungan atas bawah, sebab semuanya saling membutuhkan. Sedangkan kemuliaan yang ada sendiri tidak terletak pada posisi atau kedudukan namun bagaimana cara ia melakukannya dan juga manfaat yang diberikannya.

Jadi meskipun Anda pengusaha, tapi tak menjalankannya dengan cara yang baik dan juga tidak memberikan impact atau manfaat yang luas maka Anda bisa jadi kalah mulia dengan karyawan Anda yang mampu bekerja dengan cara yang baik dan bermanfaat bagi banyak orang.

Advertisement
Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment