Manfaatkan Instagram, Duo Seniman Muda Sukses Kembangkan Bisnis Galeri Seni

Advertisement - Scroll to Continue
Joe Kennedy dan Jonny Burt
Image via Businessinsider.com

Untuk membangun sebuah usaha yang besar dibutuhkan keseriusan serta sifat yang ulet. Pada beberapa kondisi, para #pengusaha sukses justru mulai menemukan jalan keluar saat yang lain menganggap jalan tersebut merupakan jalur buntu.

Tidak terkecuali dengan 2 orang entrepreneur muda, Joe Kennedy dan Jonny Burt. Tamat dari universitas, mereka yang sudah mempunyai visi searah dalam mengembangkan usaha, mencoba untuk memanfaatkan media sosial sebagai pendukung bisnis galeri seni.

Yang menarik adalah, mereka yang berasal dari Inggris ini melihat fakta bahwa mayoritas galeri seni yang ada di Inggris  masih menerapkan gaya marketing lawas yang tentunya tidak lagi efektif menarik minat para penikmat seni.

Buktinya, inovasi memanfaatkan #media sosial berbagi foto Instagram untuk mempopulerkan galeri seni miliknya, berhasil dengan kesuksesan besar.

Awal Memulai Usaha

Saat masih berumur 23 tahun dan lulus dari bangku kuliah, Joe Kennedy dan Jonny Burt memutuskan untuk membuka sebuah galeri seni. Keputusan tersebut sebelumnya sudah dipertimbangkan masak-masak oleh keduanya. Mereka berpikir bahwa mendirikan galeri seni sebenarnya masih tetap mempunyai potensi sebagai lahan bisnis.

Artikel lain: Kavita Shukla ~ Penemu Freshpaper, Teknologi Sederhana Anti Pembusukan Buah Dan Sayuran

Permasalahannya adalah, banyak galeri seni yang gagal menarik peminat karena sama sekali tidak menerapkan apa yang dibutuhkan oleh konsumen masa kini.

Mulanya, mereka tidak enjoy menjalani pekerjaan kantoran dan memutuskan untuk membuka sebuah pop-up di Chiswick, London, yang hanya berukuran 27 meter persegi. Namun, mereka menemukan celah usahanya ini lewat bantuan Instagram.

Cerdas Memanfaatkan Teknologi

Saat mungkin pemilik galeri seni lain berpikir bahwa memperkenalkan usaha menggunakan pamflet masih cukup baik, Kennedy dan Burt sudah memiliki pemikiran selangkah lebih maju.

Karena mereka sendiri juga terbiasa menggunakan media sosial, dan tahu seperti apa pola pikir banyak generasi muda saat ini, tidak terlalu sulit bagi mereka menggabungkan potensi media sosial dengan usaha dalam industri seni.

Masih banyak galeri yang berkutat dengan strategi pemasaran konvensional lewat newsletter dan iklan di majalah, padahal kenyataannya anak-anak muda tidak membeli majalah seni. Anak-anak muda lebih senang eksis di media sosial.

“Kebanyakan museum dan galeri seni masih berpikir sosial media sebagai mainan remaja narsis yang hanya memfoto sarapan mereka. Mereka tidak menganggap itu sebagai sesuatu yang komersial,” ujar Kennedy.

Pengembangan Usaha

Karena mampu menggunakan media sosial #Instagram untuk memasarkan atau memperkenalkan galeri seni milik mereka, maka percepatan usaha yang didapatkan oleh kedua entrepreneur ini juga terbilang cukup tinggi.

Sebagai bukti, dalam tiga tahun Kennedy dan Burt mengembangkan sebuah jaringan online para pembeli muda dari seluruh dunia, mulai dari Hong Kong, Timur Tengah, sampai Amerika Serikat.

Pencapaian tersebut tentu bisa dibilang cukup jauh jika dibandingkan para pemilik galeri seni yang masih bertahan dengan cara lama. Bahkan untuk skala usaha galeri seni di Inggris, pencapaian keduanya merupakan hal yang patut diapresiasi.

Dan kini galeri kecil yang mereka miliki disulap menjadi sebuah galeri sebesar 371 meter persegi yang mereka beri nama “The Unit” dan terletak di kawasan bergengsi Soho, London, Inggris. Galeri tersebut, tidak hanya dikenal sebagai galeri gaul namun juga mempopulerkan cukup banyak karya dari seniman muda lain.

Kedua entrepreneur muda ini benar-benar menganggap sosial media sebagai hal yang serius. Mereka baru-baru ini menyelenggarakan eksibisi seni pertama yang dikurasi lewat Instagram, yaitu Paintguide, yang membawa 61 artis dari seluruh dunia yang sukses membangun reputasi mereka lewat aplikasi foto tersebut.

Dalam eksibisi tersebut, salah satu hal yang cukup membanggakan adalah terjalin kerjasama baru antara galeri seni milik Kennedy dan Burt dengan sejumlah pihak swasta yang tertarik untuk mendukung perkembangan seni.

Baca juga: Taylor Rosenthal ~ Bocah 14 Tahun Tolak 399 Miliar Demi Ambisi Bisnis

Mereka berdua juga mengerti nilai promosi yang besar lewat eksibisi yang menampilkan artis yang sudah memiliki ratusan ribu pengikut di Instagram. Bahkan, beberapa selebriti seperti Jude Law, Bob Geldof, dan Jean Paul Gaultier mendukung dua pemuda ini.

Saat ini sudah waktunya, para generasi muda tahu cara memanfaatkan #teknologi dengan bijak dan tepat. Lalu, inovasi seperti apa yang mungkin rekan-rekan memiliki?

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment