Ciptakan Hoax Analyzer, Mahasiswa ITB Wakili Asean di Microsoftt Imagine Cup 2017

mahasiswa itb menciptakan hoax analyzer
Mahasiswa ITB pencipta hoax analyzer

Kembali lagi generasi muda Indonesia mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat dunia. Kali ini diwakili oleh 3 mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung yang baru saja dinobatkan sebagai jawara kompetisi Microsoft Imagine Cup tingkat Asia Tenggara di Manila, Filipina.

Mereka adalah Feryandi Nurdiantoro, Tifani Warnita, dan Adinda Budi Kusuma Putra, penemu serta pengembang dari aplikasi anti hoax bernama Hoax Analyzer. Dengan aplikasi ciptaan 3 orang mahasiswa yang tergabung dalam Tim Cimol tersebut, membuka harapan untuk nantinya masyarakat bisa terlepas dari jerat penyebaran berita bohong alias hoax.

Awal Pengembangan Hoax Analyzer

Ketika ditanya mengenai awal pengembangan dari #aplikasi situs Hoax Analyzer, Tim Cimol menyatakan bahwa tergerak dari maraknya isu penyebaran konten palsu atau yang lebih awam disebut hoax. Hoax telah menjadi masalah tidak hanya bagi masyarakat yang melek teknologi namun bersifat menyeluruh karena sifatnya yang destruktif.

Untuk itulah mereka berpikir bagaimana mengemas solusi penyebaran hoax dengan cara yang lebih mudah dan bisa dijangkau oleh seluruh kalangan masyarakat. Dari situ mereka berpikir untuk membuat layanan aplikasi dalam bentuk situs yang nantinya bisa digunakan masyarakat untuk mengecek sebuah informasi apakah itu fakta atau justru hoax.

Artikel lain: William Lautama ~ Harumkan Nama Indonesia Lewat Karya Teknologi Pendidikan

Bertepatan dengan munculnya ide tersebut, mereka bertiga setuju untuk mengikuti kompetisi Microsoft Imagine Cup yang merupakan kompetisi internasional besutan perusahaan raksasa Microsoft.

Perjuangan Menuju Tingkat Dunia

Salah satu motivasi bagi ketiganya untuk tetap berupaya mengembangkan aplikasi Hoax Analyzer salah satunya adalah untuk bisa mengharumkan nama ITB serta Indonesia pada umumnya. Meskipun saat ini sedang mengenyam pendidikan tingkat akhir, di sela kesibukan ketiganya tetap berupaya untuk meningkatkan fungsi dari aplikasi berantas hoax tersebut.

Jalan yang dilalui tentu tidak mudah, pada awalnya mereka harus mengikuti kompetisi tingkat regional Indonesia. Menyisihkan beberapa temuan teknologi lain, akhirnya Tim Cimol berhasil menjadi perwakilan Indonesia untuk melaju ke tingkat ASEAN.

Tak disangka, prestasi kembali  di raih ketika mereka berlaga di tingkat Asia Tenggara. Meskipun harus menghadapi beberapa saingan yang bisa dibilang sudah lebih akrab dengan dunia teknologi seperti Singapura, tim Indonesia berhasil menjadi jawara dan memastikan langkah hingga ke babak final mewakili wilayah ASEAN.

Disampaikan bahwa, nantinya Tim Cimol akan menjadi satu dari puluhan peserta lain yang mengikuti World Final Microsoftt Imagine Cup 2017. Tidak tanggung-tanggung, kompetisi besar tersebut akan digelar langsung di markas pusat Microsoft di Seattle, Amerika Serikat pada bulan Juli 2017 mendatang.

Untuk urusan hadiah, setelah mengantongi hadiah 3000 USD dari kompetisi tingkat ASEAN, Tim Cimol berkesempatan mendapat hadiah utama sebesar 100 ribu USD atau setara dengan Rp 1,3 miliar. Tidak hanya itu, tim pemenang nantinya juga akan mendapat hadiah tambahan dalam bentuk layanan Microsoft Azure senilai Rp 1,6 miliar.

Sekilas Tentang Aplikasi Hoax Analyzer

Mengenai teknologi yang digunakan untuk membentuk aplikasi Hoax Analyzer, pada dasarnya bekerja dengan cara mengubah keyword dalam bentuk susunan kata atau kalimat, menjadi query yang akan diolah menggunakan algoritma tertentu. Untuk menjalankan proses tersebut Hoax Analyzer menggunakan teknologi Natural Language Processing (NLP), yang nantinya bisa memberi pendekatan pengolahan bahasa yang sering digunakan manusia agar dapat dimengerti komputer.

Dari situ, Hoax Analyzer akan menampilkan hasil analisis dalam bentuk persentase antara fakta, hoax atau tidak diketahui. Hasil prosentase tersebut didapatkan dari referensi media yang ada di internet. Jadi secara sederhana, Hoax Analyzer akan mencari informasi lewat media kemudian coba diterjemahkan untuk mengetahui sebuah informasi tersebut fakta atau bukan.

Ketika mencoba aplikasi ini, yang perlu dipahami adalah seluruh informasi disajikan dalam bahasa Inggris, hal ini tentunya tidak terlepas dari alasan karena Hoax Analyzer merupakan proyek yang dibuat untuk mengikuti kompetisi berskala internasional. Namun meskipun begitu, Hoax Analyzer tetap bisa digunakan untuk menganalisa frasa atau kalimat dalam bahasa Indonesia.

Baca juga: Fauzan Helmi ~ Tawarkan Teknologi Sebagai Solusi Masalah Transportasi

Setelah mencoba dan melihat hasilnya, bisa dipahami secara umum prosentase yang diberikan untuk menilai sebuah informasi itu fakta atau hoax, didasarkan dari informasi yang ada di berbagai media online. Nah disinilah letak kekurangan dari layanan ini. Karena seperti diketahui, ada kalanya media berbasis online juga bisa saja mencantumkan sesuatu yang belum teruji kebenarannya.

Namun bagaimanapun, konsep yang ditawarkan lewat adanya aplikasi Hoax Analyzer merupakan langkah yang luar biasa potensial dan patut diapresiasi. Terlebih ini merupakan hasil karya putra bangsa. Bagi rekan-rekan yang penasaran, bisa mencoba aplikasi ini dengan mengunjungi alamat situs hoaxanalyzer.com dan semoga Tim Cimol bisa mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi di ajang final nantinya.

M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

3 thoughts on “Ciptakan Hoax Analyzer, Mahasiswa ITB Wakili Asean di Microsoftt Imagine Cup 2017”

  1. Wow.. Kabar baik ini, semangat terus bagi yang telah meraih juara. Bagi pemuda – pemudi yang lain, ayo.. kita ikuti jejak kakak kita yang dapat mengharumkan nama bangsa kita.

    Reply

Leave a Comment