Ketut Sulistyawati ~ Perjalanan Karir Profesional Wanita Dengan Skill Langka

Advertisement - Scroll to Continue
ketut sulistyawati
Image dari The-mni.com

Bagi rekan-rekan yang mempunyai bisnis dalam skala cukup besar, terutama yang bersentuhan dengan produk digital, mungkin pernah mendengar istilah user experience atau yang umum disingkat UX. Sederhananya, UX merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang pengalaman konsumen berinteraksi dengan sebuah merek atau produk tertentu.

UX nyatanya mampu menjadi salah satu poin penting yang menentukan sebuah brand atau produk dapat diterima dengan baik oleh konsumen atau tidak. Oleh karena itu tidak mengejutkan bila jasa seputar user experience juga mempunyai potensi yang cukup besar.

Inilah yang ditangkap oleh seorang profesional wanita bernama Ketut Sulistyawati. Lulusan S3 dari Nanyang Technology University ini, bahkan disebut sebagai satu dari sedikit spesialis UX yang dimiliki Indonesia.

Mendalami Dunia User Experience

Keputusan untuk mendalami dunia user experience, pertama kali tercetus ketika Ketut Sulistyawati mengikuti pelatihan magang studi S1. Kala itu ia bekerja di sebuah pabrik kemasan Tetrapack yang berada di Singapura.

Di situlah ia melihat bahwa desain situs serta intranet dari perusahaan Tetrapack nyatanya tidaklah cukup menarik dan cenderung sulit untuk dipahami pengguna. Oleh karena itu, ia menawarkan diri dengan mengajukan proposal pembenahan terkait dengan intranet serta situs perusahaan Tetrapack. Tak disangka, proposal tersebut disetujui dan ia semakin gencar mendalami keterampilan bisnis tersebut.

Artikel lain: Sharon Isabella ~ Sudah Waktunya Wanita Unjuk Gigi di Industri Teknologi

Tidak hanya pengalaman kerja, wanita kelahiran Denpasar ini juga mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan S3 jurusan  human factors engineering, Nanyang Technology University untuk semakin memantapkan kemampuannya tersebut.

Dengan pengalaman dan juga pengakuan sebagai salah satu ahli di bidang user experience, Ketut dengan cukup mulus mampu malenggang mengisi posisi sebagai designer UX di beberapa perusahaan besar seperti Dell Experience Design Group, Hewlett-Packard Global Design Centre di Singapura, serta sebagai spesialis UX di perusahaan konsultan digital, Reading Room.

Tantangan Menjadi Spesialis Ux

Ketut menyebut bahwa user experience merupakan salah satu pengetahuan bisnis yang sangat penting utamanya untuk meningkatkan engagement sebuah brand. Namun pada kenyataannya, banyak perusahaan di Indonesia yang belum terlalu memperhatikan fakta tersebut.

Pada posisinya sebagai konsultan UX, Ketut menyebut bahwa tanggung jawabnya meliputi semua tahap dalam pengembangan sebuah produk.  Di dalamnya ada beberapa tahap penting seperti memahami karakter target pengguna, mencari solusi apa yang tepat untuk mereka, membuat konsep bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan solusi yang dibuat (user interface design), hingga melakukan expert evaluation dan usability testing (apakah solusinya sesuai, mudah digunakan, dan memberikan kepuasan kepada pengguna).

Terkait dengan potensi, Ketut menyatakan bahwa di luar negeri seorang spesialis UX justru banyak dicari bahkan jumlahnya cenderung terbatas. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan besar di luar negeri yang sudah memahami betapa pentingnya user experience, sehingga tidak segan untuk menyewa jasa spesialis UX.

Untuk Indonesia sendiri, Ketut memperkirakan masih butuh beberapa tahun mendatang untuk bisa menciptakan atmosfer serupa. Namun setidaknya, saat ini wanita yang telah mempunyai perusahaan konsultan UX sendiri ini,  setelah mampu menggaet beberapa client besar seperti Philips, Jobs DB (Hong Kong), Kompas, XL, dan beberapa perusahaan #startup.

Hal ini juga diamini oleh fouder agency digital XM Graffity, Kevin Mintaraga yang menyatakan bahwa Ketut merupakan tenaga profesional yang masih sangat langka di Indonesia. Ini berarti sebuah potensi besar yang mungkin terlihat dalam beberapa waktu mendatang.

Baca juga: Nadia Mutia Rahma, Wanita Muda Founder Kloom Clogs, Produk Sepatu Kelom yang Sukses Dipasarkan Hingga ke Eropa

Kevin menyebut bahwa, kebanyakan tenaga konsultan UX yang ada saat ini tidak mempunyai kapasitas keahlian yang benar-benar profesional. Bahkan ia menyebut Indonesia baru mau punya 3 orang spesialis UX, dimana Ketut Sulistyawati menjadi salah satu di dalam.

Kisah Ketut Sulistyawati dalam mengembangkan passion yang dimiliki, bisa menjadi inspirasi terutama bagi kaum hawa yang ingin menjajal dunia karir profesional. Tidak perlu takut untuk bersaing, karena yang terpenting adalah kemampuan dan kemauan kita untuk terus maju.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment