Dalam hidup ini kita akan bertemu dengan begitu banyak orang dan berinteraksi dengan mereka serta menjalin hubungan pertemanan atau persaudaraan. Sebagian hubungan tersebut bisa jadi menyenangkan dan sebagian lainnya mungkin justru membuat Anda kesal. Sekali dua kali mungkin saja Anda bisa menahan rasa kesal dan memaklumi tingkah teman Anda. Akan tetapi, bila selalu demikian tentu memuakkan dan membuat Anda berkeinginan membalasnya. Anda bisa menggunakan kata-kata sindiran halus buat orang munafik Bahasa Jawa untuk memberi teguran. Sekali-kali tentunya Anda perlu mengatakan sesuatu untuk melepaskan kekesalan, bukan?
Bagaimanapun juga kesabaran manusia memiliki batasan pada titik tertentu. Dengan mengatakan sindiran Anda bisa memperhalus apa yang ingin Anda sampaikan kepada orang lain. Hal ini dapat meminimalisir terjadinya pertentangan atau adu mulut yang tidak perlu. Oleh karena itulah, Anda juga harus memperhatikan apa yang ingin Anda sampaikan dan kepada siapa ucapan itu tertujukkan. Berikut ini adalah beberapa contoh kata-kata sindiran dalam Bahasa Jepang yang dapat Anda gunakan.
Memahami Sifat Munafik
Sebelum Anda belajar mengenai kata-kata sindiran halus buat orang munafik Bahasa Jawa, tentunya Anda harus paham dulu seperti apa orang munafik. Sekarang tidak jarang seseorang menuduh orang lain ini itu tetapi tidak paham betul apa yang sebenarnya mereka ucapkan. Hal ini tentu akan membuat orang lain yang menerima perkataan menjadi sakit hati. Terlebih bila orang yang bersangkutan lebih mengerti makna tuduhan tersebut.
Misalnya saja ada orang yang menuduh Anda sebagai orang yang suka menjilat ludah sendiri. Akan tetapi pada kenyataannya orang yang menuduhkan justru tidak tahu makna sebenarnya dari istilah menjilat ludah.
Baca juga: Mengenal Pulau Jawa Hingga Batas Daratan Pulau Jawa
Maka, mari pelajari dulu sebenarnya seperti apa sih sifat munafik itu?
Orang yang Suka Berbohong
Ciri pertama dari orang munafik adalah mereka suka sekali berbohong. Kebohongan ini bukan lagi sesuatu yang terpaksa mereka lakukan demi kebaikan atau apa pun alasannya. Namun, lebih seperti kebiasaan yang suka mereka lakukan entah dengan sadar maupun tanpa sadar.
Orang yang Suka Mengingkari Janji
Pada dasarnya mengingkari janji hampir sama dengan kebohongan. Bedanya hanyalah waktu terjadinya peristiwa tersebut. Bila berbohong, Anda mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan. Dengan kata lain, hal yang Anda katakan sudah berlalu atau sudah terjadi. Sedangkan bila janji, Anda mengatakan sesuatu yang akan terjadi di masa depan dan tidak mewujudkannya.
Orang yang Bermuka Dua
Istilah kali ini merujuk kepada orang yang terlihat baik di depan dan buruk di belakang. Orang seperti ini tentu saja sangat menjengkelkan dan merugikan siapa saja yang dekat dengannya. Keberadaan orang bermuka dua kerap kali menimbulkan keretakan hubungan atau rasa saling curiga satu sama lain.
Inilah Kata-Kata Sindiran Halus Buat Orang Munafik Bahasa Jawa
Ketika sedang marah atau tersinggung memang cukup sulit untuk mengendalikan diri. Terlebih bila hal yang orang singgung merupakan hal yang cukup sensitif untuk Anda. Bahkan tanpa sadar kemarahan sudah menguasai dan ucapan yang tidak pantas justru keluar.
Mempelajari kata sindiran memang terkesan Anda sedang bersiap untuk menyinggung atau membuat orang lain terluka hatinya. Namun, tentunya niat Anda bukan demikian karena dengan kata-kata sindiran ini Anda bisa memperhalus perkataan yang tidak seharusnya. Anda tentunya tidak ingin seseorang terjerumus pada keburukan dan tidak mengingatkannya sama sekali. Kata-kata sindiran halus buat orang munafik Bahasa Jawa ini dapat membantu Anda menyampaikan peringatan tersebut.
Nah, berikut ini adalah beberapa kata-kata sindiran dalam Bahasa Jawa beserta maknanya. Silakan pelajari dengan baik agar Anda tidak salah menggunakan kata sindiran dan justru memperkeruh suasana.
“Sing jenenge kerjo kuwi yo nggolek duid, ora nggolek rai.”
Sindiran kali ini sangat cocok bagi Anda yang sedang mengalami permasalahan orang munafik di tempat kerja. Arti dari ucapan di atas adalah, “Orang bekerja itu yang seharusnya mereka cari adalah uang, bukannya muka.” Ya, Anda tentunya tahu dan sangat sadar bahwa di sekitar Anda ada satu atau dua orang yang suka menjelekkan orang lain atau melakukan penindasan di kantor.
“Seneng men rasan-rasan. Opo wis rumongso suci?”
Membicarakan orang lain merupakan hal yang buruk, tetapi banyak yang melakukan. Pembicaraan seperti ini tidak jarang menimbulkan fitnah dan karena tidak jarang sumbernya tidak jelas. Ada pula yang sengaja memanfaatkan untuk menjatuhkan orang lain.
Kata-kata sindiran halus buat orang munafik Bahasa Jawa sangat cocok untuk situasi tersebut. Artinya adalah, “Suka sekali membicarakan orang lain. Apakah sudah merasa jadi orang yang paling baik?”
“Wes ditulung malah mentung!”
Perkataan ini sangat cocok untuk Anda tujukan kepada orang yang tidak tahu diri. Sudah Anda bantu dengan tulus tetapi justru mendorong Anda ke dalam masalah.
“Ning guyon sak mestine bae. Mengko nek klewatan mundak kadohan olehe puter balik.”
Bercanda boleh-boleh saja atau justru sangat dianjurkan untuk mencairkan suasana. Akan tetapi, bercanda harus semestinya dan sewajarnya saja. Kalimat kedua dari kata sindiran tersebut artinya, “Kalau kelewatan nanti kembalinya terlalu jauh.” Kalimat kedua tidak mengandung sindiran tetapi lebih ke bercandaan agar tidak terlalu menyinggung.
Baca juga: Tutorial Google Translate Aksara Jawa ke Latin Termudah
“Nduwe konco kok yo musiman, musim butuh lan musim ora butuh.”
Kata-kata sindiran halus buat orang munafik Bahasa Jawa ini cocok untuk Anda yang merasa dimanfaatkan oleh teman saja. Mereka mendekati Anda bila membutuhkan bantuan Anda. Bila sudah selesai mereka akan bertingkah seolah-olah Anda tidak ada. Arti dari sindiran di atas adalah punya teman seperti musim saja, musim ketika butuh dan musim ketika tidak butuh.
“Kuwi omongan opo telo, alis ning nyereti tenan.”
Pernah bertemu dengan orang yang bicaranya begitu halus tetapi nyelekit? Kata sindiran yang satu ini akan cocok untuk Anda ucapkan kepada orang tersebut. Artinya adalah itu, “Ucapan atau ketela sih? Halus tapi kok bikin sakit hati?” Konteks sindiran ini cukup terus terang sehingga perlu berhati-hati ketika mengucapkannya. Orang bisa dengan mudah tersinggung bila Anda mengucapkannya di momen yang kurang tepat.
“Ikhlas iku koyok keset, masio diidak-idak tetap welcome.”
Arti dari sindiran di atas adalah itu, “Ikhlas itu seperti keset, meski sudah diinjak-injak tetepi tetap welcome.” Kata sindiran kali ini halus tetapi memiliki makna yang begitu dalam. Khususnya bagi orang yang suka bertingkah semaunya sendiri dan berucap tanpa memikirkan perasaan orang lain.
Demikianlah informasi mengenai kata-kata sindiran halus buat orang munafik Bahasa Jawa yang bisa Anda pelajari. Dari kata-kata tersebut Anda bisa menggunakan yang paling sesuai dengan situasi dan mewakili perasaan Anda. Meskipun sedang merasa kesal dan marah, tentunya Anda harus tetap menyampaikannya dengan kata-kata yang baik, bukan? Karena itulah yang akan membedakan karakter seseorang itu baik atau buruk.