Sudah menjadi rahasia umum bahwa, jika dunia bisnis disandingkan dengan isu kesetaraan gender, maka akan timbul ketimpangan yang cukup terlihat antara peran pria dan wanita dalam bidang yang satu ini. Bagaimana tidak, jika kita melihat banyak perusahaan besar, mayoritas dewan direksi yang menjadi pucuk pimpinan perusahaan dikuasai oleh kaum adam.
Kondisi seperti ini memang sudah mulai bergeser walaupun belum terlalu signifikan. Dari sebelumnya yang hampir tidak ada perwakilan wanita di kursi pimpinan sebuah bisnis, saat ini sudah semakin banyak saja eksekutif serta interpreter wanita yang terlibat di dalamnya. Ini menjadi tanda positif bahwa isu kesetaraan gender sudah mulai bias untuk urusan bisnis.
Selain itu ternyata dalam beberapa penelitian yang dilakukan oleh lembaga nirlaba menyatakan bahwa, peran karyawan wanita mempunyai andil cukup besar untuk berbagai hal positif yang muncul di sebuah perusahaan. Beberapa dampak positif tersebut antara lain akan dijabarkan pada artikel berikut ini.
1. Memberikan Potensi Munculnya Bakat Terbaik
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh organisasi Catalyst pada tahun 2011 menyebutkan bahwa sebuah perusahaan yang memiliki jumlah direksi wanita yang terbilang besar menunjukkan peningkatan angka return of sales (ROS) dan Return on Invested Capital (ROIC) yang relatif beberapa persen lebih tinggi dibanding perusahaan yang “sepi” dihuni direksi wanita.
Dan kita tahu bahwa kedua hal tersebut merupakan tolak ukur kinerja sebuah perusahaan dinilai baik atau tidak. Hal ini tidak lepas dari adanya alternatif munculnya bakat dan pemikiran baru yang tidak lain berasal dari para direksi wanita, namun bukan berarti pekerja pria tidak kreatif. Nampaknya memang tidak berlebih, karena terkadang dengan sentuhan wanita sebuah kreativitas yang lebih baik bisa tercipta.
Artikel lain: Inilah 4 Penyebab Utama Karyawan Terbaik Resign dari Perusahaan
2. Memperkecil Pengeluaran Perusahaan
Fakta lain juga diungkap oleh beberapa pakar human resources yang menyebut bahwa ternyata tingkat turnover atau keluar masuk karyawan di perusahaan juga berkaitan erat dengan adanya pandangan positif terhadap iklim keragaman karyawan. Maksudnya adalah, sebuah perusahaan yang mempekerjakan pekerjaan pria dan wanita dalam jumlah yang ideal, dipandang lebih menarik dan merupakan kondisi kerja yang nyaman dibanding perusahaan yang tidak menerapkan jumlah yang ideal antara karyawan pria dan wanita.
Dampak selanjutanya adalah, bagi mereka yang bekerja di perusahaan ideal cenderung akan terus bertahan di perusahaan tersebut. Bisa dibayangkan, bagi perusahaan yang tidak terlalu ideal, akan banyak karyawan yang keluar masuk dan tentunya memberikan beban pengeluaran lebih untuk keperluan seperti memasang lowongan kerja baru, biaya wawancara, pelatihan, biaya pesangon serta pengeluaran lainnya.
3. Mampu Meningkatkan Performa Bisnis
Untuk semakin memperkuat data yang telah disebutkan sebelum, fakta berikutnya diungkap dari sebuah studi di tahun 2008- 2010 oleh perusahaan eksekutif McKinsey&Company yang menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai keberagaman ideal antara karyawan pria dan wanita mampu menghasilkan ROE (Return of Equity) 53% lebih besar, dan EBIT (Earning Before Interest & Tax) 14% lebih baik daripada unit usaha yang tidak menerapkan hal tersebut.
Lebih detail lagi, keberagaman yang dimaksud dalam studi ini yakni adanya karyawan wanita dan juga warga negara asing dalam tim anggota eksekutif perusahaan. Dari situ, diketahui bahwa performa bisnis perusahaan bisa meningkat lebih tajam ketika menerapkan adanya keberagaman.
Baca juga: 5 Tips Menghadapi Rotasi Kerja Bagi Karyawan
Hal ini tidak terlepas dari munculnya berbagai perspektif berbeda ketika ada “sentuhan” tangan wanita dalam bisnis tersebut. Lebih lanjut analisa yang bersifat holistik atau menyeluruh juga bisa dimunculkan untuk mengatasi berbagai masalah perusahaan dan akhirnya menghasilkan sebuah keputusan yang cemerlang.
Adanya karyawan ataupun pimpinan wanita dalam sebuah bisnis, telah terbukti mampu memberikan suasana lain yang bersifat positif untuk perkembangan bisnis. Namun semua data di atas tentu tidak selalu memberikan hasil yang sama. Yang terpenting adalah ketika membangun sebuah bisnis kita harus benar-benar menyaring dengan baik karyawan ataupun pimpinan yang akan menjalankan bisnis tersebut.
