Inilah 4 Tanda Anda Terlalu Dikekang Oleh Perusahaan

Advertisement - Scroll to Continue
masalah pekerjaan di kantor
Image dari Intelligentoffice.com

Pekerjaan merupakan salah satu hal paling penting dan banyak dicari oleh setiap orang. Karena hakikatnya seseorang tanpa bekerja mustahil bisa memenuhi segala kebutuhan hidupnya, apalagi bagi mereka yang telah memiliki keluarga pasti tanggung jawabnya akan lebih besar.

Namun terkadang masih ada saja orang yang rela kerja keras banting tulang, bahkan sampai tidak pulang hanya untuk mendapatkan penghasilan atau gaji yang tidak seberapa. Mungkin kondisi itu masih banyak terjadi saat ini karena faktor tuntutan ekonomi yang semakin meningkat, sehingga kadang mereka tidak mempedulikan lagi rasa lelah yang dirasakan.

Pernahkah Anda menggunakan istilah “budak korporat” untuk mendeskripsikan diri sendiri? Istilah ini sering dipakai atau terdengar untuk merujuk seorang pegawai kantoran, umumnya dalam perusahaan berskala besar digunakan untuk candaan sinis atau memberi kesan rendah hati. Walaupun begitu, bagi beberapa individu, kadang kala kata budak dalam istilah budak korporat benar-benar mengandung makna yang sebenarnya.

Artikel lain: Inilah 5 Tanda Bahwa Anda Bekerja di Perusahaan yang Tepat

Sesungguhnya dalam kondisi ideal, status kepegawaian adalah hasil persetujuan dan kerja sama antara perusahaan dan pegawai dengan tujuan saling menguntungkan masing-masing pihak. Untuk lebih mengetahui lebih jelasnya lagi, kali ini akan dibahas beberapa tanda seseorang yang terlalu dikekang oleh perusahaan tempat dimana ia bekerja. Simak ulasannya berikut ini.

1. Penghasilan yang Jauh Dari Kata Ideal

Fenomena gaji rendah itu sangat sering terjadi dan lazim di banyak perusahaan ternama, terlebih lagi bagi mereka pegawai baru dari kalangan lulusan baru. Tentu saja, biasanya akan ada perbaikan seiring waktu dan peningkatan performa kerja, tapi ada saja kemungkinan gaji tersebut jauh dari standar dibanding beban kerja dan standar di pasaran tenaga kerja.

Bahkan ada lagi yang lebih mengkhawatirkan, pegawai yang gajinya masih di bawah upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah. Upah minimum itu sejatinya diformulasikan agar pihak penerima gaji dapat hidup layak dan manusiawi. Apabila kenyataannya kebutuhan mendasar saja sulit untuk dipenuhi dengan gaji yang diberikan oleh perusahaan, Anda kira-kira bisa menebak sendiri bagaimana nilai pegawainya di mata pihak manajemen perusahaan.

2. Selalu Dipersulit Saat Akan Meminta Cuti

Berikutnya ketika Anda hendak minta cuti dari rutinitas pekerjaan, biasanya Anda selalu menghadapi kesulitan untuk bisa mendapatkannya. Anda lebih dianggap sebagai properti perusahaan yang sebaiknya tidak memiliki kehidupan yang bisa mengganggu pekerjaan Anda. Karena itu, jika Anda berusaha mengambil cuti, apalagi cuti sakit atau cuti karena alasan pribadi, Anda akan dipersulit dan dicap sebagai pegawai yang kurang professional.

Pada dasarnya setiap manusia itu butuh waktu istirahat untuk sekedar melepas kepenatan atau hal lainnya yang lebih penting. Maka jika Anda telah merasakan tanda kedua pada pekerjaan yang sekarang, lebih baik untuk mulai mencari pekerjaan baru.

3. Jadwal Kerja yang Tidak Masuk Akal

Tanda yang ketiga ialah Anda sering dituntut untuk lembur yang mungkin juga tidak disertai dengan upah. Menurut Pasal 78 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, selain harus melalui persetujuan antar perusahaan dan pegawai terlebih dulu, waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak tiga jam dalam satu hari dan empat belas jam dalam kurun waktu satu minggu.

Selain kurang familiar dengan hak-hak seputar jam kerja, kadang kala tak jarang pegawai juga malah dihadapkan dengan ancaman promosi yang tertunda atau bahkan sampai dipecat, sehingga sering bekerja melebihi waktu normal.

Baca juga: Ingin Karir Kerja Melejit? Terapkan 7 Hal Ini Pada Setiap Pekerjaan Anda

4. Mempunyai Rasa Takut Pada Atasan

Dan yang terakhir yakni timbul dalam diri Anda rasa takut pada atasan. Sering kali atasan akan menuntut pegawainya untuk memenuhi standar dan jika tidak tercapai, mereka mungkin akan marah agar hal tersebut tidak terulangi lagi. Ia pun sering  menciptakan suasana kerja sedemikian rupa hingga para pegawai selalu merasa khawatir dan paranoid ketika akan melakukan sebuah kesalahan.

Atasan ini tidak akan ragu untuk memanipulasi, memaki, hingga menghina pegawainya. Apabila hal ini sampai terjadi pada Anda, maka tidak ada alasan lain yang membuat Anda untuk terus bertahan pada pekerjaan yang sekarang.

Hakikatnya atasan yang baik itu setiap ada kesalahan dari para pegawainya, bukan dengan tindakan memarahi tapi ada baiknya untuk terus memberikan semangat agar bisa memperbaiki kesalahan tersebut. Setiap manusia itu tak akan luput dari yang namanya kesalahan, jadi peran atasan di sini akan sangat berpengaruh sebagai pihak yang membimbing karyawannya supaya tidak mengulang kesalahannya lagi.

Walaupun begitu, jika dalam hati Anda tahu benar bahwa Anda tidak bahagia, mengapa tidak membebaskan diri dan memenuhi potensi Anda di naungan lingkungan kerja yang lebih baik?

Advertisement
Kontributor

Semua artikel yang dikirim oleh penulis tamu atau kontributor untuk Maxmanroe.com. Bila ingin artikel kamu tayang di Maxmanroe.com, silahkan kirim draftnya ke [email protected].

Leave a Comment