Identity Theft, Ketika Identitas-pun Jadi Obyek Kejahatan Digital

Image dari Blogquizzle.com
Image dari Blogquizzle.com

Setiap kali kita menggunakan #internet, kita tentu berharap mendapatkan informasi baru yang bermanfaat bagi kehidupan kita. Baik mencari informasi sebagai referensi maupun sekadar hiburan, penggunaan internet memang sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari.

Celakanya, ternyata bukan hanya manfaat saja yang bisa kita dapatkan saat berselancar di internet. Celah keamanan yang kurang memadai di internet malah membuat data-data dan informasi pribadi kita rentan mengalami pencurian. Pencurian identitas (identity theft) di internet biasanya bertujuan untuk mencari informasi pribadi maupun melakukan penyalahgunaan yang terkait dengan masalah keuangan seperti penggunaan kartu kredit dan tindak penipuan lainnya.

Aneka Bentuk Pencurian Identitas

Bagi kebanyakan orang awam, terlebih mereka yang belum terlalu mengenal baik perkembangan teknologi, mungkin masih berfikir apakah sih bahayanya jika identitas kita tersebar bebas? Namun bagi yang sudah faham, tentunya akan berfikir lain. Mereka sudah faham betul bahwa internet layaknya samudra luas. Tidak hanya menawarkan beragam kekayaan laut bermanfaat, di sisi lain ia juga menyimpan beragam resiko dan bahaya yang bahkan tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Terkait bahasan kita kali ini, secara garis besar ada beberapa bentuk identity theft yang paling sering dilakukan melalui internet. Bentuk pencurian identitas tersebut antara lain adalah :

  • Email Theft

Perilaku pencurian identitas pribadi seperti nama, nomor telepon dan alamat yang dilakukan dengan mengakses #email seseorang.

  • Browsing File Temporary

Cache dan history yang tersimpan di dalam desktop atau perangkat #teknologi lainnya ternyata bisa dimanfaatkan oleh para hacker untuk menyebarkan virus maupun mencuri informasi di waktu yang tidak kita sadari.

  • Keylogging

Keylogging adalah salah satu bentuk identity theft yang terbilang sangat detail dan berbahaya. Pelaku keylogging dapat merekam setiap aktivitas yang kita lakukan melalui desktop atau perangkat teknologi lainnya mulai dari halaman internet yang kita akses, percakapam melalui #video atau suara bahkan keyboard yang kita tekan.

  • Fake Job Offers

Model identity theft yang satu ini terbilang cukup unik. Dengan berkedok penawaran lowongan pekerjaan atau kesempatan untuk memperoleh hadiah, biasanya kita akan diminta untuk mengisi suatu formulir tentang data-data pribadi. Dan selanjutnta data tersebut bisa dengan mudah digunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Artikel lain: Ini Cara Mengetahui Akun Palsu di Facebook, Waspada Cybercrime!

  • Social Media Fraud

Akses yang mudah ke profil #media sosial kita juga membuat kita jadi lebih rentan mengalami tindak pencurian identitas. Akan lebih baik bila kita melindungi akun media sosial kita supaya tidak bisa diakses oleh sembarang orang yang tidak kita kenal.

Bagaimana Caranya Agar Terhindar dari Tindak Identity Theft?

Berselancar di internet memang membuat kita jadi rentan terhadap tindak identity theft. Namun bukan berarti kita tak bisa melakukan hal-hal tertentu untuk meminimalkan risiko pencurian identitas tersebut.

Kita bisa mulai melindungi identitas pribadi dengan melakukan hal-hal berikut ini :

  • Menghapus Jejak di Internet

Hal ini biasanya sering diabaikan oleh para pengguna internet. Padahal dengan melakukan hal sederhana ini, risiko untuk menjadi korban pencurian identitas bisa diminimalkan. Jangan lupa untuk selalu menghapus temporary file dengan software khusus, menggunakan private mode saat browsing atau menggunakan #software khusus lainnya untuk melindungi data-data yang sensitif.

  • Agar Akun Keuangan Tetap Aman

Saat ini ada beberapa bank yang menyediakan layanan notifikasi bagi setiap aktivitas transaksi yang kita lakukan. Layanan notifikasi tersebut bisa diterima melalui email atau SMS sesuai dengan kebutuhan kita. Tak ada salahnya mengaktifkan layanan ini untuk terus memantau akun kartu kredit atau akun keuangan lainnya. Sehingga setiap transaksi yang dilakukan melalui akun keuangan kita bisa dipantau secara real time.

  • Perketat Privasi di Media Sosial

Berselancar di media sosial memang sangat mengasyikkan. Tetapi jangan sampai keseruan itu membuat kita lupa untuk melindungi privasi kita di media sosial. Kita tak perlu membuat posting yang berisi informasi pribadi seperti nomor telepon, nomor rekening atau nomor #kartu kredit.

Baca juga: Hati-Hati!! Beginilah Modus Pembobolan Email yang Terbaru

Selain itu, kita juga bisa melindungi privasi di media sosial dengan menyiapkan setting yang ketat pada media sosial tersebut. Usahakan untuk mencari tahu mengenai akun media sosial tertentu sebelum menjalin pertemanan dengan akun tersebut. Sedikit kelalaian kita bisa dimanfaatkan oleh para pencuri identitas yang mengintai di dunia maya.

Siapkan diri untuk menjadi pribadi yang bijak dalam menggunakan internet setiap hari. Dengan begitu, kita bisa mendapatkan banyak manfaat dari internet sekaligus meminimalkan risiko tindak #cybercrime yang bisa mengancam kita setiap saat. Waktunya berselancar dengan aman dan nyaman di internet untuk mendapatkan informasi baru secara up to date!

M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment