Hamil di Waktu Aktif Bekerja, Jangan Tunda Sampaikan Kabar Kehamilan Pada Atasan Anda

Advertisement - Scroll to Continue
Image dari Aibworld.net
Image dari Aibworld.net

Kehamilan adalah kabar yang sangat menggembirakan dalam sebuah keluarga. Tentu saja kabar gembira ini harus Anda bagi pada suami atau anggota keluarga yang lain.

Apabila Anda adalah seorang ibu muda yang tengah meniti karir dalam sebuah pekerjaan, seyogyanya Anda juga mengabarkan kabar gembira tersebut kepada rekan kerja lain terutama pada atasan. Karena bagaimanapun juga akan ada banyak konsekuensi bagi ibu hamil muda dalam menjalankan pekerjaannya. Dan itu biasanya sangat terkait dengan masalah kesehatan baik dari ibunya sendiri maupun janin yang tengah dikandungnya.

Maka dari itu, Anda harus segera menyampaikan kabar gembira itu kepada perusahaan. Karena ketika Anda sedang hamil, tentu ruang gerak Anda secara fisik tidak bisa semaksimal ketika Anda sebelum hamil. Pertanyaannya kemudian adalah, bagaimana etika yang pantas menyampaikan kabar gembira ini kepada perusahaan, atau kepada atasan. Lalu bagaimana kinerja Anda saat hamil yang tepat, yuk kita bahas di bawah ini.

1. Jangan Asal Memberitahu, Pikirkan Waktu Yang Tepat

Mungkin jika Anda menyampaikan kabar gembira ini kepada rekan kerja yang lain tinggal bilang saja kepada mereka sewaktu-waktu. Namun berbeda dengan atasan, Anda harus pandai memilih waktu yang tepat agar kabar yang Anda sampaikan tidak mengganggu pikiran atasan. Misalnya ketika keadaan genting seperti rapat mendadak, atau keadaan perusahaan terkena musibah, sebaiknya hindari dulu keadaan tersebut.

Tunggu sampai keadaan membaik baru kemudian Anda menyampaikan kabar tersebut. Kemudian, usahakan menyampaikan kabar tersebut tidak pada waktu sebelum atau sesudah meeting, karena pasti atasan sedang fokus dan konsentrasi pada meeting. Sampaikan kabar gembira tersebut ketika waktu santai dan istirahat kerja.

Artikel lain: Tips Untuk Wanita Ketika Menjadi Minoritas Di Tempat Kerja

2. Dahulukan Memberi Kabar Pada Atasan

Usahakan atasan Anda adalah orang pertama yang Anda beri kabar kehamilan Anda. Ini terkait dengan kepercayaan, terlihat sedikit tidak profesional jika atasan Anda mengetahui kabar kehamilan Anda justru dari orang lain.

Selain itu, dengan mendahulukan atasan dalam menyampaikan kabar kehamilan, otomatis Anda memberikan waktu lebih lama pada atasan untuk memikirkan posisi Anda. Artinya bagaimana kebijakan yang akan diambil atasan terkait kinerja Anda saat ini karena Anda sedang hamil juga memerlukan pertimbangan-pertimbangan.

3. Usahakan Tetap Profesional Bekerja Sampai Anda Cuti

Memang keadaan seseorang ketika hamil sangat berat, mual, pusing-pusing dan gejala kesehatan yang lain tentu akan berpengaruh terhadap kinerja Anda. Namun demikian, sebelum Anda mendapatkan cuti, sebaiknya usahakan tetap bekerja seperti biasa. Bekerjalah se-profesional mungkin, jangan terlalu manja.

Jangan jadikan kehamilan untuk menunda pekerjaan Anda, jika sekiranya ada pekerjaan fisik yang tidak mungkin Anda kerjakan, maka Anda bisa meminta bantuan kepada teman kerja Anda yang lain. Tidak usah sungkan meminta bantuan, jika memang kondisi Anda tidak memungkinkan melakukan hal itu.

4. Jangan Lupa Sampaikan Juga Rencana Cuti Hamil Anda

Ketika Anda menyampaikan kabar kehamilan Anda, jangan lupa juga sampaikan rencana jadwal cuti Anda. Dalam perusahaan, tentu setiap posisi memiliki tanggung jawab masing-masing. Untuk itu, Anda harus mampu membuat dan merencanakan cuti hamil Anda dengan cermat dan tepat.

Terpenting adalah meyakinkan diri bahwa Anda akan kembali bekerja setelah cuti hamil selesai. Sebisa mungkin jadwalkan cuti kerja Anda pada waktu-waktu yang senggang pekerjaan, namun jika terpaksa tidak bisa, maka sampaikan baik-baik hal tersebut kepada atasan Anda.

Baca juga: Di Tangan 7 Wanita ini, Mereka Bisa “Mengatur” Dunia!

5. Jangan Khawatir Dipecat Saat Cuti Hamil

Ini sering menjadi kekhawatiran bagi wanita karir yang sedang hamil. Anda tidak perlu mengkhawatirkan akan hal ini, selama Anda berpamitan cuti dengan baik kepada perusahaan, tentu perusahaan pun akan bersikap baik pada Anda. Yang terpenting adalah Anda harus tetap mampu menjalin komunikasi yang baik dan sehat dengan perusahaan agar hubungan Anda tetap baik meski Anda sedang dalam keadaan cuti hamil dan tidak bekerja.

Kekhawatiran Anda tidak beralasan jika semua proses sudah Anda jalankan dengan baik. Tinggal sekarang jika Anda belum cuti kerja, Anda fokus saja dulu bekerja dan selesaikan pekerjaan Anda agar ketika masa cuti Anda datang Anda tidak terlalu terbebani dengan tanggungan pekerjaan Anda.

Advertisement
Tasbihul Mamnun

Tasbihul Mamnun adalah content writer di Maxmanroe.com. Aktif di dunia pendidikan dan hobi mengeksplorasi informasi di internet, terutama yang berhubungan dengan digital media.

Leave a Comment