advertise-scroll to continue

Guyonan Kontroversial Youtuber Paling Kaya Di Dunia dan Pelajaran Yang Bisa Diambil

PewDiePie
Image dari Investorplace.com

Belum lama ini, seorang youtuber populer bahkan bisa dibilang yang paling terkenal di dunia, Felix Arvid Ulf Kjellberg atau yang akrab disapa PewDiePie, memposting sebuah video kontroversial yang menyebut bahwa dirinya akan menghapus channel miliknya ketika sudah mententuh angka subscriber sebesar 50 juta.

Sontak dunia per-youtube-an gonjang ganjing, karena sosok yang dikenal sebagai youtuber tersukses di dunia justru memutuskan untuk menutup channelnya dengan alasan yang cukup menarik.

Ia merasa kecewa dengan #YouTube sebagai platform yang telah membesarkan namanya. Karena, dalam beberapa waktu belakangan banyak keganjilan yang ditemui oleh PewDiePie pada platform berbagi video online tersebut.

Mengatasnamakan kekecewaan, ia kemudian membuat ultimatum untuk mengakhiri channel legendaris tersebut ketika telah menyentuh angka 50 juta subscriber!

Ternyata Hanya Guyonan

Dan apa yang terjadi, setelah channelnya berhasil mendapatkan subscriber sebesar 50 juta orang, waktu yang dinanti pun datang. Lewat sebuah video konfirmasi, akhirnya PewDiePie memang menghapus channel YouTube miliknya.

Namun bukan channel PewDiePie, melainkan sebuah channel lain miliknya yang bahkan belum pernah “dimainkan” sebelumnya.

Artikel lain:

Ini artinya, dia telah membuat goyonan bagi jutaan netizen di seluruh dunia.

Kreator YouTube asal Inggris ini memang dikenal luas dengan video gaming yang kerap dilengkapi dengan guyonan serta komentar. Channel miliknya sendiri mulai dibuat pada tahun 2010 dan perlahan mampu mendapatkan perhatian dari netizen di seluruh dunia.

Dari sisi pendapatan, YouTube melansir bahwa PewDiePie mampu meraup untung hingga 15 juta dolar pada tahun ini.

Sedikit mengulas kembali, alasan yang diutarakan oleh PewDiePie hingga ia ingin mengakhiri akun Youtube miliknya adalah, ia mengaku sistem dari YouTube membuat dirinya melakukan unsubscribe pada sebuah channel yang sebenarnya tidak pernah ia lakukan. Selain itu, masalah berikutnya adalah, dia tidak bisa melihat konten terbaru dari channel yang ia ikuti.

Di sinilah masalah utama, karena dalam sistem yang baru YouTube tidak menampilkan video terbaru dari channel yang telah di subscribe sebagai konten rekomendasi utama. Akibatnya, jumlah view dari video yang dibuat oleh PewDiePie mengalami penurunan dari waktu ke waktu.

Awalnya Ia berfikir bahwa penurunan jumlah view tersebut dikarenakan kualitas video yang menurun. Namun melihat komentar dari video yang masuk lebih banyak bersifat mendukung dan juga puas, ia semakin curiga dan melakukan investigasi pada sistem YouTube.

Dari situlah ia menyimpulkan bahwa, penyebab menurunnya views video pewDiePie adalah karena sistem rekomendasi yang telah berubah.

Algoritma YouTube terbaru ini tentu memberikan kerugian tidak hanya bagi pewDiePie, namun juga banyak YouTuber populer lain. Karena saat ini, pengguna akan disuguhkan video secara acak yang bahkan terkadang tidak sesuai dengan ketertarikan atau minat penonton.

Pelajaran di Balik Guyonan PewDiePie

Yang bisa kita pelajari adalah, ketika Felix berencana untuk menghapus channel miliknya yang sudah memberikan banyak keuntungan serta sejuta kenangan, bagaimana bisa pemirsa dan banyak orang lain percaya begitu saja?

Inilah kekuatan dari media. Ketika seseorang sudah mempunyai pengaruh besar lewat media terutama di media digital, mereka bisa dengan mudah menyampaikan sebuah pemikiran yang tentunya memberi pengaruh bagi banyak orang lain. Jika dipikir kembali, netizen umum yang tidak terlalu mengenal Felix, tentu akan berfikir hal tersebut tidak mungkin benar-benar dilakukan, dan hanya merupakan sebuah joke alias kulonan.

Karena benar saja, ini hanyalah langkah dari Felix untuk mendapatkan subscribe lebih besar lagi namun dengan cara yang lebih menantang.

Baca juga: Bisnis Kian Cemerlang, Bintang Youtube PewDiePie Sukses Raih Profit 8 Juta Dolar

PewDiePie juga mencoba untuk meningkatkan “nilai” dari brand yang telah ia bangun di mata YouTube.  Inilah strategi cerdik untuk semakin memperkuat brand tidak tidak hanya bagi YouTube sebagai tempat “kelahiran” PewDiePie, namun juga bagi seluruh dunia.

Sama seperti ketika kita ingin melakukan hal besar melalui media digital, kita harus membangun kepercayaan publik mulai dari awal hingga kita bisa mendapatkan loyalitas netizen dalam jumlah besar.

Setelahnya, kita tinggal mengembangkan diri karena kapanpun kita membutuhkan bantuan, “pengikut digital” kita akan memberikan efek yang luar biasa besar.

M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment