Coba Peruntungan, Blackberry Bakal Rilis 2 Ponsel Android Berharga Ringan

Advertisement - Scroll to Continue
smartphone blackberry
Image dari Gizmodo.com

Seperti yang telah dibahas dalam beberapa artikel sebelumnya, perusahaan perangkat teknologi BlackBerry nampaknya sudah semakin merasa terdesak dan terus berupaya untuk bangkit dari keterpurukan. Selain penggunaan layanan aplikasi chatting BlackBerry Messenger yang semakin menurun, dari jumlah penjualan perangkat smartphone yang dirilis oleh Blackberry sendiri juga tak kunjung membaik. Padahal selama ini, sektor penjualan perangkat #smartphone masih menjadi lini andalan pemasukan perusahaan tersebut.

Namun seakan menolak untuk menyerah, pengembang perusahaan yang berpusat di Kanada tersebut terus berupaya untuk memberikan inovasi baru dengan harapan bisa menjadi juru selamat bisnisnya. Dan yang paling anyar, dikabarkan bahwa pabrikan berlogo “double b” tersebut sedang menggodok rencana untuk mengeluarkan dua seri smartphone terbaru untuk kalangan mid level.

Yang cukup mengejutkan, setelah sebelumnya dinilai kurang berhasil dalam merilis smartphone Priv yang ditenagai dengan sistem operasi Android, nyatanya kini #BlackBerry masih akan mencoba kembali peruntungannya bersama si robot hijau. Informasi selengkapnya bisa rekan-rekan simak di bawah ini.

Diharapkan Menjadi Suksesor Priv

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, beberapa bulan yang lalu pabrikan BlackBerry telah mengeluarkan seri smartphone terbaru berjuluk BlackBerry Priv. Tidak seperti para pendahulunya, seri tersebut ditanami sistem operasi yang berbeda yakni Android. Kala itu banyak pihak yang menilai bahwa langkah yang diambil oleh BlackBerry merupakan sebuah inovasi mundur yang justru bakal merugikan perusahaan.

Pemikiran tersebut nampaknya sah-sah saja mengingat bahwa dengan memasukkan sistem operasi Android, secara tidak langsung BlackBerry mengakui bahwa sistem operasi besutannya sendiri seakan sudah tak laku di pasaran. Dan terbukti meski telah dirilis selama beberapa waktu, penjualan dari smartphone BlackBerry Priv tak kunjung meningkat. Belum lagi ditambah dengan harga yang begitu mahal yakni sekitar $700 atau sekitar Rp9,2 juta, tentunya semakin menambah keraguan para konsumen untuk menjajal smartphone kelas atas yang satu ini.

Artikel lain: Strategi Pertahankan Pengguna, Blackberry Gratiskan Fitur Privasi BBM

Dalam sebuah acara bertajuk The Nation in the UAE, CEO BlackBerry John Chen menyatakan bahwa pihaknya sudah tidak ingin lagi memperpanjang perdebatan tentang review negatif terkait smartphone seri Priv. Dia menambahkan bahwa meski diberikan potongan harga lebih dari Rp500.000, BlackBerry Priv tetap saja belum mampu menarik minat pengguna.

“Bahkan dengan harga yang telah dipotong Rp 650 ribu, masih banyak perangkat lain yang lebih baik di luaran sana,” katanya.

Fokus Pada Harga Perangkat

Chen menyebut bahwa salah satu masalah terbesar yang melekat pada beragam perangkat smartphone BlackBerry adalah masalah harga. Banyak yang berpendapat bahwa harga yang ditawarkan oleh BlackBerry terlampau mahal, bahkan meski fitur yang dimiliki memang benar-benar sepadan.

Inilah yang kemudian menjadi perhatian serius pihak pengembang sebelum menelurkan 2 smartphone terbaru bermesin #Android. Chen mengkonfirmasi bahwa nantinya smartphone tersebut akan dilepas dengan rentan harga $300 hingga $400 dolar atau sekitar Rp4 juta hingga Rp5 juta.

Selain itu informasi yang berhasil dikorek yakni adanya dua jenis smartphone yang bakal dirilis beberapa waktu ke depan. Dua jenis tersebut yakni memiliki keyboard fisik dan tanpa keyboard fisik alias full touchscreen.

Baca juga: Mike Lazaridis ~ Sang Jenius Penemu OS BlackBerry

Menentukan Nasib Blackberry

Saat ini mungkin BlackBerry sedang berusaha untuk lepas dari jurang kehancuran bisnis menyusul  penurunan di berbagai lini bisnisnya. Jika mengingat dulu, saat masa jaya perangkat BlackBerry terjadi, mungkin banyak orang yang bahkan tidak membayangkan nasib BlackBerry akan berubah drastis dalam beberapa tahun saja. Dan rencana rilis 2 smartphone terbaru dari Blackberry ini, seakan menjadi testing pasar terakhir sebelum menentukan keberlangsungan perusahaan tersebut.

Jika melihat kondisi saat ini dimana para pemain besar seperti Apple dan Samsung yang semakin gencar melakukan pengembangan bisnis, upaya BlackBerry tentu akan semakin sulit untuk mencapai tujuan. Ditambah lagi dengan kemunculan banyak brand perangkat telekomunikasi baru yang juga tak kalah potensial, sudah barang pasti BlackBerry harus siap dengan semua kemungkinan terburuk.

Sebagai penutup, CEO BlackBerry menyatakan bahwa nasib akhir bisnis perangkat keras perusahaan tersebut akan diputuskan pada bulan September 2016 mendatang.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment