Cara Menghadapi Atasan yang Keras dan Semena-mena di Kantor

Advertisement-Scroll to Continue

Cara Menghadapi Atasan yang Keras

Bagaimana cara menghadapi atasan yang keras dan sering semena-mena di kantor? Mungkin ini salah satu dari sekian pertanyaan yang selama ini ada di pikiran Anda. Artikel ini mungkin bisa membantu Anda.

Semua orang pasti ingin punya atasan yang baik dan mau mendukung karir mereka. Namun, tentu saja hal tersebut tidak bisa terjadi pada semua orang, bahkan ada banyak atasan yang punya temperamen dan bisa bertindak semena-mena kepada bawahannya.

Atasan yang keras tidak akan perduli dengan kesulitan Anda saat bekerja, mereka ingin pekerjaan Anda selesai tepat waktu. Bahkan tidak jarang ada atasan sampai mengeluarkan kata-kata kasar dan memaksa bawahan bekerja lembur tanpa dibayar. Pernah mengalami ini?

Jika Anda punya atasan yang keras, sebaiknya antisipasi sejak dini agar bos tidak semena-mena pada Anda. Berikut ini beberapa cara menghadapi atasan yang keras dan menjengkelkan:

1. Tetap Fokus pada Pekerjaan Anda

Tanggung jawab Anda sebagai karyawan adalah menyelesaikan tugas dengan baik. Sebaiknya lupakan sejenak sikap atasan yang menjengkelkan tersebut dan fokus pada tugas-tugas Anda di kantor.

Kerjakan semua tugas Anda sebaik mungkin sesuai dengan porsi Anda. Percaya atau tidak, hal ini akan membuat Anda lebih tenang dalam bersikap kepada orang lain.

Berbeda halnya jika Anda tidak mengerjakan tugas dengan baik atau terlamba, tentunya hal tersebut akan menjadi awal kemarahan atasan.

2. Selalu Ikuti Aturan di Kantor

Mungkin Anda tidak menyukai atasan yang kejam tersebut, tapi tetap saja Anda harus ikut aturan yang berlaku di tempat kerja. Salah satu contoh mengikuti aturan adalah jangan pernah terlambat datang di kantor, jangan pernah berpikir melakukan kekerasan fisik ataupun non fisik pada atasan yang menjengkelkan.

Biasanya karyawan yang bermasalah dengan atasan akan sering melanggar aturan,  sebenarnya ini membuka potensi masalah baru. Sebagai karyawan yang taat aturan, Anda akan terhindar dari masalah-masalah lain yang bisa merusak karir.

Beberapa pelanggaran yang dilakukan karyawan pemberontak diantaranya:

  • Datang terlambat ke kantor
  • Menjelek-jelekkan atasan pada karyawan lain
  • Merusak aset perusahaan
  • Bekerja sesuka hati
  • dan lain sebagainya

Artikel lain: Saat Atasan Menegur Keras, Hadapi Dengan 5 Tips Ini

3. Bicara Baik-Baik dengan Atasan

Bila memungkinkan, ada baiknya Anda dan atasan bicara secara khusus mengenai perlakuan bos Anda tersebut. Bicarakan hal tersebut dengan atasan pada momen yang tepat, dan jangan sampai mengganggu pekerjaan Anda dan atasan.

Atasan yang keras bukan berarti tidak perduli pada bawahan, terkadang kita hanya butuh berkomunikasi baik-baik dengan mereka. Sampaikan bahwa Anda ingin bekerja dengan sebaik mungkin, dan meminta atasan untuk mendukung Anda.

Mungkin atasan tetap akan keras terhadap karyawan, tapi tidak akan semena-mena lagi.

4. Berkonsultasi dengan Personalia

Jika atasan sudah melewati batas, maka langkah yang bisa Anda lakukan adalah berkonsultasi dengan personalia. Di sini Anda bisa menyampaikan rasa kecewa Anda atas sikap atasan yang semena-mena.

Sebagai karyawan, Anda juga punya hak untuk menyampaikan keluhan tersebut, tentunya didukung dengan kinerja Anda yang memang baik.

Pihak personalia tentunya harus bisa membantu menyelesaikan masalah Anda dengan atasan. Tapi bila hal tersebut dirasa tidak berhasil, maka Anda bisa mengadukan atasan kepada serikat pekerja.

5. Baca Lagi Kontrak Kerja Anda

Pastikan Anda mengetahui hak dan kewajiban Anda sebagai karyawan, karena itu baca ulang kontrak kerja Anda dengan baik.

Karyawan harus memenuhi kewajibannya, dan bila Anda sudah melakukannya maka Anda harus mendapatkan hak sepantasnya. Jika atasan melanggar hak Anda, sebaiknya langsung membicarakannya dengan atasan.

Perlu diperhatikan bahwa berdiskusi mengenai hak Anda dengan atasan harus dilakukan dengan sopan dan pada waktu yang tepat. Sampaikan bahwa Anda merasa tidak nyaman dengan situasi dimana hak Anda sebagai karyawan dilanggar oleh atasan.

 

Anda bisa menyampaikan solusi atas situasi yang membuat Anda tidak nyaman tersebut. Dan jangan takut dengan respon atasan Anda karena Anda dan atasan sedang berbicara secara baik-baik layaknya orang dewasa.

6. Mencari Lowongan Pekerjaan Lain

Ketika Anda sudah berada di poin ini, berarti Anda sudah melakukan 5 poin di atas. Anda tidak menemukan solusi lain yang lebih baik.

Tanpa diketahui atasan, mulailah mencari lowongan pekerjaan di perusahaan lain. Saat ini ada banyak sekali iklan lowongan kerja yang bisa kita jadikan referensi. Salah satu cara terbaik adalah dengan membuka situs lowongan kerja yang ada di internet.

Siapkan lamaran kerja, CV, dan dokumen pendukung lainnya untuk melamar pekerjaan di perusahaan lain. Inilah saatnya meninggalkan perusahaan yang sudah tidak kondusif lagi bagi karir Anda.

Baca juga: Anda Ingin Alih Profesi, Sebaiknya Pertimbangkan 5 Hal Ini

 

7. Mengundurkan Diri dari Perusahaan

Ketika Anda sudah diterima bekerja di perusahaan lain, itulah saat terbaik untuk mengundurkan diri dari tempat kerja Anda.

Sampaikan surat resign Anda dengan baik pada atasan, sampaikan alasan pengunduran diri, dan segera selesaikan tugas-tugas yang masih belum selesai.

Lalu bagaimana jika belum mendapat pekerjaan baru, apakah boleh mengundurkan diri?

Tentu saja itu hak Anda. Bila atasan sudah semena-mena, lebih baik mengundurkan diri daripada menderita karena perlakuan atasan yang sudah melampaui batas.

Demikianlah beberapa cara menghadapi atasan yang keras dan semena-mena terhadap karyawan. Seringkali cara persuasif di awal akan menjadi solusi terbaik, namun bila cara ini tidak berhasil tak jarang juga karyawan akhirnya memutuskan untuk resign.

Advertisement
Tasbihul Mamnun

Tasbihul Mamnun adalah content writer di Maxmanroe.com. Aktif di dunia pendidikan dan hobi mengeksplorasi informasi di internet, terutama yang berhubungan dengan digital media.

Leave a Comment