Dengan semakin populernya TikTok, tidak heran bila platform besar seperti YouTube mencoba menduplikasi salah satu fitur unggulan TikTok, Fitur baru YouTube tersebut diberi nama ‘Shorts’.
Fitur ini baru dirilis masih dalam bentuk beta di beberapa pengguna YouTube di Amerika Serikat.
Selain itu, platform ini juga menyediakan beberapa panduan bagaimana fitur ini bekerja, serta beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan pengguna.
Pada video di atas, konten strategi global Short, Madisen Dewey menyoroti beberapa elemen fitur baru YouTube ini.
Ia menjelaskan dengan singkat bahwa sekarang YouTube bisa mem-posting video klip berdurasi pendek, dan membagikannya ke feed Shorts.
Seperti yang dijelaskan oleh Dewey:
“Shorts are actually any vertical video, 60 seconds or less in length, and you can upload Shorts by following the standard upload flow on mobile, desktop or your preferred device. We recommend that you use ‘#Shorts’ in the title or description to help with discovery.”
“Shorts sebenarnya seperti kebanyakan video vertical, dengan durasi tidak lebih dari 60 detik. Anda bisa mengunggah Shorts dengan mengikuti standard upload pada mobile, desktop atau perangkat yang Anda suka. Kami merekomendasikan agar menggunakan hashtag #Shorts di judul dan deskripsi agar mudah ditemukan oleh pengguna lain.”
Shorts juga memiliki tool camera yang memungkinkan Anda untuk mengunggah video berdurasi pendek langsung melalui aplikasi YouTube.
Meskipun Anda masih belum punya akses ke sini, Anda masih bisa melihat video klip pendek di newsfeed Shorts di aplikasi YouTube.
Dewey juga menjelaskan alasan kenapa YouTube juga mengadopsi fitur ini, alasannya:
“Every year we see an increasing number of people coming to YouTube, looking to create, and we want to make it easier for them to do so.”
“Setiap tahun kami melihat penambahan angka pengguna yang mengunjungi YouTube mencari apa yang ingin dibuat, dan kami ingin membuatnya menjadi lebih mudah.”
Dari penjelasan Dewey ini, ia tidak menyebutkan alasan penambahan fitur ini bukan karena semakin populernya aplikasi TikTok.
Tidak hanya itu, Dewey juga menambahkan tampilan fitur tool di Shorts yang saat ini masih dalam proses pengembangan. Dewey juga menjelaskan lebih lanjut kalau penambahan fitur baru ini juga untuk membantu pengguna meletakkan konten yang relevan.
Dewey juga mengatakan kalau YouTube juga mengubah notifikasi untuk fitur Shorts. Ini berupa notifikasi kepada subscriber yang ingin mengekspresikan ketertarikan pada konten berdurasi pendek setelah Anda mengnunggah video Shorts.
Ini merupakan salah satu catatan penting bagi Anda yang ingin memanfaatkannya untuk promosi dengan hadirnya opsi baru ini.
Terakhir, Dewey mengatakan bahwa pengguna bisa berlangganan laporan dua mingguan untuk update terbaru mengenai trend dan tips Shorts ini.
Kesimpulannya, Shorts memberikan kesempatan baru bagi kreator YouTube. Ini bisa jadi kesempatan yang bagus untuk pemiliki bisnis agar kanal mereka cepat dikenal banyak orang, asalkan dilakukan dengan benar.
Tentu saja layak dicoba mengingat potensi pilihan yang ada dalam planning video Anda. Selain itu, penjelasan yang disampaikan oleh si Dewey ini bisa sangat berguna bagi Anda yang ingin mengembangkan YouTube Shorts dan memanfaatkan tool-nya.
Nah, kira-kira, YouTube apa akan memberikan opsi iklan untuk video pendek tidak ya? Kan lumayan buat para konten kreator!
Baca juga: Waktu Terbaik Posting di Sosial Media
Saya sudah nyoba fitur shorts ini sejak Januari. Iklan terpasang hanya diawal video aja, tp jangan ngarep banyak utk mendulang duit dr video shorts krn sangat amat minim misal dari 1300 view dapat 5 cents doang. Bagi yg mau bikin video shorts harus mikirin konsepnya krn durasi video sangat singkat jd harus bikin yg sangat menarik spt model tiktok, krn klo ga menarik walau bikin video 50 detik, orang langsung kabur 15 detik pertama haha. Klo mau bikin video shorts ya kudu niru2 tema2 di tiktok spt tema hiburan & tutorial.
Loh, bukannya short belum available di Indonesia ya?
Mungkin doi tinggal di amerika :P
atau pakai VPN, bisa gak sih?