Yanto Sugianto ~ Raih Sukses Setelah Menolak Kalah dari Segala Kendala dan Masalah

Advertisement - Scroll to Continue
Yanto Sugianto
Image dari Swa.co.id (Yanto-Tengah)

Perjalanan menjadi pengusaha memang akan selalu dipenuhi dengan lika-liku. Seperti berlayar di lautan, pebisnis tak akan terus-terusan berada dalam kondisi tenang. Lebih dari itu, mereka harus selalu siap berhadapan dengan badai yang sewaktu-waktu pasti datang. Dan inilah yang juga dialami oleh Yanto Sugianto, pengusaha yang bergerak di bidang perikanan di bawah bendera CV Jatiluhur Mas.

Dalam menjalani usahanya, Yanto sudah sangat akrab dengan berbagai kendala dan permasalahan. Apalagi bisnisnya yang memang sangat berhubungan dengan kondisi cuaca yang tak bisa diprediksi keadaannya. Namun meski sering diterpa badai, Yanto yang merupakan seorang sarjana teknik dari sebuah universitas di Yogyakarta ini tak mau menyerah dan terus melawan badai yang datang.

Lalu seperti apakah kisah Yanto Sugianto dalam menjalankan bisnis berbasis budidaya ternak, CV Jatiluhur Mas ini? Berikut ulasannya.

Awal Yanto Sugianto Memulai Usaha

Sebelum memulai usaha di bidang perikanan, selepas lulus dari studi S1-nya tahun 1990, Yanto sempat bekerja di sebuah pabrik tekstil asal Taiwan selama 2,5 tahun. Namun karena merasa tidak puas, akhirnya Yanto keluar dan langsung memutuskan untuk menjalani usahanya sendiri sebagai petani ikan. Dengan modal Rp 4 juta, Yanto memulai usahanya ini. Uang itu sendiri digunakan untuk menyewa dua petak kolam di Jatiluhur untuk membudidayakan ikan mas, nila dan patin.

Artikel lain: Indar Pratiwi ~ Mahasiswi Inspiratif, Berhasil Lulus Kuliah “Dibiayai” Kambing

Bekerja Keras dan Mulai Membuahkan Hasil

Sebagai pengusaha sekaligus petani ikan, Yanto pun mulai mengerjakan usaha budidaya ikannya dengan memberi makan ikan sebanyak lima kali sehari pun dijalaninya. Dalam menjalankan usahanya ini, tak jarang Yanto harus bermalam di atas KJA (Keramba Jaring Apung).

Dalam sehari, Yanto bisa menghabiskan waktu 12 jam dari jam 6 pagi hingga jam 6 sore. Dari usahanya di awal yang dilakukannya dengan penuh ketekunan dan kerja keras, akhirnya Yanto bisa mendapatkan hasilnya. Pada tahun 1996 kolam ikannya berkembang menjadi 16 petak dari sebelumnya hanya 2 petak.

Menghadapi Hadangan Masalah

Meski mulai menghasilkan, namun usaha Yanto ini bukan tidak luput dari masalah. Pada suatu saat musibah pun benar-benar mendatangi usaha Yanto. Musibah yang datang ini sendiri adalah musibah arus balik (up welling) yang membuat ribuan ikannya mati. Matinya ikan-ikan ini disebabkan oleh cuaca yang lembab dan membuat air di dasar danau yang terkontaminasi sisa-sisa pakan pun naik ke permukaan dan membuat ikan-ikan kekurangan oksigen dan akhirnya mati.

Ujian kembali mendatangi usaha Yanto pada tahun 1998. Pada saat krisis moneter itu harga ikan jatuh dan pakan melonjak tinggi. Karena keadaan yang sangat mendesak ini, pria kelahiran tahun 1963 ini pun kemudian berusaha dan berpikir keras bagaimana caranya tetap bisa bertahan dalam krisis. Dengan perjuangan dan kerja kerasnya akhirnya Yanto pun berhasil lolos dari lubang jarum.

Mulai Bangkit dari Keterpurukan

Saat terjadi krisis moneter tersebut, ternyata banyak korban PHK yang berinvestasi membangun KJA di Waduk Jatiluhur. Dari sinilah Yanto mendapatkan #peluang usaha barunya. Di sini Yanto mulai menawarkan jasa pembuatan KJA yang berkaitan dengan ilmu konstruksi dari mata kuliah dipelajarinya semasa kuliah.

Tak dinyana KJA buatan Yanto sangat disukai banyak orang. Bahkan Yanto sendiri sempat kewalahan untuk memenuhinya pesanan KJA. Dari keuntungan membuat KJA ini Yanto kembali mengembangkan usaha pengembangan ikannya yang mengalami penurunan tersebut.

Pada tahun 2003 Yanto mulai memasarkan sendiri ikan-ikannya. Dari sini usaha pengembangan ikan Yanto kembali bangkit lagi dengan penambahan jumlah kolamnya yang mencapai 120 petak. Selain menambah jumlah kolam ikan, Yanto juga berhasil menerapkan teknologi pemantauan kadar oksigen terlarut untuk mengantisipasi terjadinya arus balik. Saat ini usahanya pun telah dibantu oleh 25 orang karyawan.

Baca juga: Adi Pramudya ~ Kenyang Telan Kegagalan, Justru Sukses Dari Ladang Bisnis Di Luar Dugaan

Kesuksesan Usaha

Usaha Yanto terus mengalami perkembangan. Penjualan ikannya telah mencapai beberapa daerah luar kota yaitu Garut, Tasikmalaya Bandung, Jakarta, Cikampek. Saat ini sendiri Yanto juga telah memiliki 130 mitra petani yang masing-masing memiliki 20 petak.

Tidak hanya usaha pengembangbiakan ikan, Yanto saat ini juga telah mengembangkan usaha pakan ikan. Usaha ini juga ternyata mencapai kesuksesan dengan penjualan 800 – 1.100 ton pakan. Dan sejak tahun 2009 Yanto juga telah dipercaya menjadi distributor resmi untuk sejumlah merek pakan ternama.

Advertisement
Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment