Warnatasku ~ Bisnis Tas Ekspor Etnik Premium yang Tembus Pasar Internasional

Advertisement - Scroll to Continue
Warnatasku
Image dari Indonesiafashionweek.id

Tas adalah sebuah produk yang kini telah bayak diminati oleh kaum perempuan. Kegandrungan kaum hawa pada tas saat ini malah makin menunjukkan tren yang terus meningkat. Hal inilah yang kemudian membuat Ervina M. Ahmad bersama Yusnita M. Ahmad pada tahun 2011 mendirikan Warnatasku (warnatasku.com).

Brand Warnatasku sendiri merupakan tas kulit premium yang mengusung motif etnik modern. Kini setelah lima tahun berdiri, Warnatasku telah mampu sukses dengan mengekspor produknya ke Saudi Arabia, Singapura, Hongkong dan Papua Nugini. Lalu seperti apakah kisah sukses kakak beradik Ervina dan Yusnita yang sejatinya adalah mantan pramugari Saudi Arabia Airlines ini? Berikut ulasannya.

Awal Mula Usaha

Pada awal mula usahanya, Ervina dan Yusnita mengerjakan tas-tas berkulit sintesis. Dengan modal awal Rp 60 juta, mereka memproduksi tasnya dengan sistem kontrak borongan pada pihak lain (penjahit). Dalam kerjasama ini Ervina dan Yusnita membayar jasa ongkos jahit untuk setiap satu tas yang dirampungkan oleh si penjahit.

Saat itu mereka sangat memperhatikan kualitas jahitan secara detil. Sayangnya seringkali kualitas jahitan tas yang didapatinya tidak sesuai harapan. Maka dari itu Ervina kemudian melakukan edukasi.

Artikel lain: Evrawood ~ Bisnis Tas Casual Urban Yang Telah Menembus Pasar Mancanegara

Pemasaran Produk Tas Warnatasku

Pemasaran Warnatasku pada awalnya dilakukan dengan memanfaatkan #media sosial atau BBM Mesengger. Meski pada awalnya hanya dipasarkan ke teman-temannya saja namun responnya bagus. Dari teman-teannya ini, Warnatasku semakin diminati oleh konsumen yang lebih luas. Tiap hari pemesan Warnatasku semakin banyak hingga membuat dirinya kelabakan.

Karena tak sanggup lagi memenuhi order, Ervina kemudian memindahkan basis produksinya ke salah satu perusahaan konveksi di Bandung, Jawa Barat. Di tempat yang baru yang lebih besar ini Ervina bertugas mendesain tas dan Yusnita mengawasi proses produksi. Dan di tempat baru ini juga Warnatasku sanggup diproduksi hingga 100 tas dalam satu bulannya.

Untuk mengembangkan dan menumbuhkan Warnatasku, Ervina mencoba memperluas pemasarannya dengan cara mengembangkan jaringan reseller. Menurut Ervina, saat seseorang menjadi reseller Warnatasku maka mereka bisa mendapatkan keuntungan hingga tiga kali lipat dari harga yang diberikan Warnatasku. Hal inilah yang membuat kemudian banyak reseller yang makin bersemangat dan agresif memasarkan Warntasku.

Rintangan dan Permasalahan Usaha

Pada suatu waktu di tahun 2013, Ervina mendapati sebuah rintangan dan permasalahan usaha. Pasalnya ia kala itu mengalami kerugian yang sangat besar hingga ratusan juta rupiah. Hal ini sendiri terjadi saat Ervina mendapatkan kontrak senilai kurang lebih Rp200 juta dari salah satu merek tas dalam negeri. Ketika itu Ervina mendapatkan order tas mencapai lebih dari 300 tas.

Sayangnya di tengah perjalanan si perusahaan tas tiba-tiba dengan sepihak menghentikan pemesanan. Padahal Ervina  saat itu sudah menyelesaikan seluruh proses produksi. Keadaan ini membuat usaha Ervina tak bergerak dan bahkan terancam bangkrut.

Bangkit dari Keterpurukan

Meski mengalami keterpurukan karena kerugian, namun Elvina dan Yusnita tak mau putus asa. Ia tak mau berlarut-larut dalam kesedihan. Mereka pun akhirnya bangkit untuk menghimpun modal kembali dari para investor yang sudah dikenalnya. Dari kenalan dan sekaligus teman-temannya ini, Elvina akhirnya mampu mendapatkan dua investor. Dana yang didapat dari investor sendiri dijalankan dengan prinsip syariah, bagi hasil dan legal.

Baca juga: Bodypack ~ Kesuksesan Bisnis Tas Kreatif yang Lahir Dari Inovasi Tiada Henti

Mulai Berkembang Lagi dan Sukses

Dari dana dari investor itu Elvina pun mengubah haluan bisnisnya menjadi produsen tas kulit. Kini para penjahit yang dimilikinya ia edukasi dengan sungguh-sungguh untuk bisa menciptakan tas berkualitas dunia. Karena tas yang diproduksi ini merupakan tas etnik modern yang berkualitas internasional maka harganya pun cukup tinggi.

Tas yang dibuat dari beberapa jenis kulit binatang dari penangkaran yang sesuai dengan aturan ini dibanderol dengan harga berkisar Rp 1 juta hingga Rp 15 juta. Saat ini usaha yang dijalankan sudah terbilang sukses. Pasalnya dalam setahun Warnatasku telah mampu memproduksi 5 ribu hingga 7 ribu tas dengan kenaikan omset hingga 40% per tahunnya.

Peningkatan omset sendiri terlihat dari konsumennya yang menyebar hingga ke luar negeri seperti Hongkong, Papua Nugini, Saudi Arabia dan Singapura. Disamping itu jumlah reseller-nya pun juga bertambah menjadi 150 penjual yang juga tersebar di Indonesia dan luar negeri.

Advertisement
Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment