Wardah Kosmetik ~ Jatuh Bangun Tren Setter Bisnis Kosmetik Muslim Indonesia

Advertisement - Scroll to Continue

Wardah Kosmetik

Pernah dengar tentang Wardah kosmetik?

Produk kosmetik untuk para wanita muslimah ini memang sudah tak asing lagi di Indonesia. Dengan tagline “inspiring beauty”, produk-produk Wardah kosmetik yang halal dan disesuaikan dengan kebutuhan wanita muslimah Indonesia dapat meraih kesuksesan yang gemilang di masa kini.

Perjalanan bisnis Wardah yang saat ini tampak sangat hebat dan cemerlang tidak diperoleh dari cara yang instan. Sebab ternyata ada proses jatuh bangun yang harus dijalani sang penggagas bisnis, Nurhayati Subakat.

Awal Mula Bisnis Kosmetik

Wanita kelahiran Padang 27 Juli 1950 itu adalah alumni ITB jurusan farmasi. Berbekal kemampuan yang diperoleh selama menuntut ilmu di bangku kuliah, Nurhayati memproduksi produk kosmetik dan memasarkannya ke sejumlah salon secara door to door. Kemampuan di bidang bisnis yang melengkapi penjualan kosmetik tersebut didapat Nurhayati dari pengalaman saat bekerja di perusahaan kosmetik asing.

Di bawah naungan PT. Pusaka Tradisi Ibu (PT. PTI), produk kosmetik buatan Nurhayati semakin dikenal dan digunakan oleh banyak salon. Salah satu produk andalannya adalah shampo dengan merek Putri. Namun 5 tahun berselang setelah mulai merasakan nikmatnya kesuksesan berbisnis, Nurhayati harus menghadapi kenyataan pahit kalau pabrik tempat produk kosmetiknya diproduksi harus rata dengan tanah karena mengalami kebakaran.

Artikel lain: Diajeng Lestari – Pebisnis Wanita Indonesia Sukses Kembangkan E-Commerce Hijab 

Bangkit Melawan Kegagalan Bisnis

Sempat ingin memutuskan untuk menyudahi bisnis kosmetik yang sudah lama ditekuni, akhirnya Nurhayati malah mengurungkan niatnya karena iba pada nasib para karyawannya. Bisnis kembali dijalani dengan modal seadanya. Bersumber dari penghasilan sang suami, Nurhayati perlahan-lahan mampu membangkitkan bisnis kosmetik yang sempat terhenti karena kebakaran.

Seiring dengan berjalannya waktu, Nurhayati berhasil menemukan pangsa pasarnya di Indonesia yang berasal dari kalangan wanita muslimah. Produk kosmetiknya buatannya kemudian bertekad untuk merias wanita Indonesia agar tampil cantik tanpa harus khawatir dengan halal tidaknya produk kosmetik yang digunakan. Nama Wardah yang berarti “bunga mawar yang indah” dipilih sebagai nama produk kosmetik dengan bahan-bahan halal tersebut.

Wardah Kosmetik yang Kian Makin Gemilang

Usai bangkit dari peristiwa kebakaran yang menimbulkan kerugian besar, rupanya Wardah juga mampu bertahan menghadapi krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997. Kesetiaan para pelanggan yang ditunjang dengan sistem manajemen yang kuat menjadi salah satu kunci kesuksesan Wardah dalam menghadapi tantangan krisis ekonomi tersebut.

Kualitas produk Wardah kian meningkat setelah berhasil melalui badai krisis moneter. Varian produknya pun semakin beragam dan bisa memenuhi kebutuhan wanita muslimah yang ingin tampil cantik. Keuntungan yang diperoleh dari omset bisnis digunakan untuk mengembangkan jaringan pasar nasional maupun internasional.

Konsep bisnis konvensional dan #MLM (Multi Level Marketing) yang digunakan oleh Wardah berhasil  menjadi salah satu cara yang efektif untuk melakukan ekspansi bisnis. Hal ini dibuktikan dengan perkembangan pasar Wardah yang mampu mencapai negara tetangga seperti Malaysia dan beberapa negara lainnya.

Strategi Marketing Via Brand Ambassador

Kemasan produk kosmetik yang menarik membuktikan kalau produk Wardah tak kalah berkualitasnya dengan produk kosmetik yang berasal dari luar negeri. Proses perbaikan yang dilakukan secara terus menerus membawa Wardah meraih kesuksesan yang gemilang seperti sekarang ini.

Pemilihan brand ambassador Wardah juga menjadi hal yang tak kalah pentingnya bagi upaya #branding ini. Sukses dengan beberapa brand ambassador dari kalangan selebriti yang mengenakan hijab seperti Inneke Koesherawati, Dewi Sandra dan Dian Pelangi, Wardah juga berupaya menjangkau kalangan anak muda dengan pemilihan brand ambassador baru.

Ria Miranda dan Tatjana Saphira berhasil terpilih menjadi brand ambassador yang akan turut mempopulerkan produk Wardah. Sehingga nantinya citra Wardah sebagai kosmetik alami yang halal juga bisa menggapai kalangan generasi muda sebagai pelanggan yang potensial.

Baca juga: Perjuangan Bisnis Kartini Muljadi, Wanita Terkaya di Indonesia

Apa jadinya kalau Nurhayati memutuskan untuk berhenti berbisnis setelah musibah kebakaran menimpa bisnisnya?

Tentu saja tak akan ada kisah kesuksesan Wardah yang bisa kita pelajari di hari ini. Hal ini mengajarkan kita bahwa bisnis yang besar dan sukses tak bisa diraih dengan cara yang instan. Sebab kita selalu butuh waktu, tenaga dan pola pikir yang berkembang untuk bisa mewujudkan bisnis yang kuat dan sukses di masa depan. Semangat berbisnis!

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

1 thought on “Wardah Kosmetik ~ Jatuh Bangun Tren Setter Bisnis Kosmetik Muslim Indonesia”

Leave a Comment