Waliwis Technologies ~ Ditukangi Lulusan Smk, Startup Developer Digital Ini Kini Berhasil Sukses Mandiri

Advertisement-Scroll to Continue
Waliwis Technologies
Image dari Google.com

Mulai berbisnis tidak pernah memandang usia, inilah salah satu mindset yang harus benar-benar ditanamkan pada generasi muda kita. Bagi mereka yang memilih untuk terjun sebagai pengusaha, harus benar-benar yakin bahwa untuk memulai sebuah bisnis tidak ada satupun halangan utamanya terkait dengan usia.

Contoh inspiratif dapat kita temukan pada kisah seorang entrepreneur digital muda bernama Fandy Septiana. Ya yang kalah itu baru saja lulus dari Sekolah Menengah Kejuruaan (SMK), Sudah berani membentuk sebuah perusahaan #startup yang bergerak di bidang jasa developer digital. Dengan keberaniannya untuk melangkah tersebut, perusahaan startup bernama Waliwis Technologies miliknya mulai berkembang cara mendatangkan keuntungan yang lumayan besar.

Ingin tahu bagaimana kisah dan perjuangan lulusan SMK ini mendirikan startup yang sukses di usia dini? Berikut ulasannya.

Keberanian Membangun Bisnis Startup

Seperti yang telah di singgung di atas, Fandy Septiana memulai usahanya selepas dia lulus dari sekolah menengah. Dengan basis pendidikan yang didapatkan selama bersekolah yakni khususnya pada jurusan rekayasa perangkat lunak (RPL) Pemuda asal Bogor Jawa Barat ini merasa bahwa peluang membuka bisnis bisa saya kerjakan sedini mungkin.

Menggandeng seorang teman yang bernama Tyas, dua sahabat langsung mengeksekusi ide bisnis yang ada. Sesuai dengan keahlian yang mereka miliki, Awalnya mereka membuka usaha dalam pembuatan software atau #aplikasi berbasis PC maupun mobile. Meski mengaku minim pengalaman bisnis, mereka tetap yakin bahwa usaha yang mereka kembangkan tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang besar nantinya.

Artikel lain: Kwikku, Startup Media Sosial Anyar Dengan Fitur Khas Lokal

Yang menarik, setelah menentukan nama Waliwis Technologies sebagai identitas startup miliknya, kalau itu di tahun 2014 bisnis yang dijalankan oleh Fandy telah mempunyai badan hukum sendiri. Legalitas tersebut ia peroleh dengan “menumpang” badan hukum milik salah satu saudaranya CV Karya Gemilang Pratama.

Tidak Memungut Biaya Di Awal Usaha

Pada awal membangun usaha baik Fandi maupun Tyas, paham betul bahwa perusahaan startup yang mereka dirikan tentunya akan menghadapi tantangan yang tidak sedikit. Undangan tersebut salah satunya yakni dalam hal mendapatkan klien.

Sebagai sebuah perusahaan Rintisan tentu tidak mudah untuk langsung mendapatkan klien yang mau membayar jasa mereka dengan harga tinggi. Namun alih-alih mematok harga yang rendah, proyek pertama yang dijalankan oleh Waliwis Technologies justru tanpa dipungut biaya sama sekali. Waktu itu sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang jasa kebersihan yakni CV Abuyatama Bogor Clean menjadi pilihan pertama waliwis Technologies.

Dan benar saja strategi yang diterapkan oleh Fandi guna mengisi portofolio bisnisnya secara “gratis” tersebut, membuahkan hasil yang signifikan. Perlahan satu persatu klien datang karena adanya referensi dari klien yang sebelumnya telah bekerjasama dengan Waliwis Technologies.

Dalam sebuah kesempatan Fandi juga menyampaikan bahwa, saat ini masih banyak bisnis offline yang merasa kesulitan untuk terjun ke ranah online. Salah satunya adalah karena biaya untuk membuat website yang terbilang mahal jika diserahkan ke tenaga profesional. Oleh karena itu ia ingin sedikit berbagi dengan membuatkan website bagi #Usaha Kecil Menengah yang ingin merambah dunia online.

“Ngantor” Di Mana Saja

Faktor lain yang menyebabkan Padi Begitu menikmati pekerjaannya adalah dalam hal fleksibilitas pekerjaan. Pakaian saat ini kantor sekaligus #software house Waliwis Technologies  bertempat di rumah milik keluarga Tyas. Namun hal tersebut sama sekali tidak membatasi kinerja tim. Selama masih ada laptop dan koneksi internet, semuanya dirasa masih bisa berjalan dengan baik.

Namun ke depan tentu Harapan untuk memiliki kantor sendiri daratan dapat segera terwujud. Saat iniWaliwis Technologies  masih berusaha mengumpulkan dana untuk mewujudkan harapan tersebut.

Baca juga: Neliti, Startup Bagi Mahasiswa Untuk Cari Referensi Penelitian Skripsi

Mengutamakan Kualitas Pelayanan

Ditangani oleh dua tenaga, tentu membuat layanan yang ditawarkan oleh Waliwis Technologies  menjadi cukup terbatas. Fandy mengatakan ketika ada dua klien yang harus dikerjakan dalam satu waktu, mereka akan membagi tugas satu client per orang untuk memastikan kualitas pelayanan yang prima. Namun jika klien bertambah, mereka akan mencari rekan yang akan ditempatkan sebagai pekerja freelance.

“Kala dapat dua klien, kami fokus satu persatu.  Pelayanan kami harus benar-benar memuaskan, baru nanti fokus ke klien berikutnya. Sebulan fokus gak lebih dari dua klien. Kalau ada lebih dari dua klien, kami calling teman yang mau jadifreelance,” ujar Fandy.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment