Startup iGrow ~ Platform Pertanian Virtual Kreasi Andreas Senjaya 

Advertisement - Scroll to Continue
startup iGrow
Image dari Kabarna.id

Dari keprihatinan Andreas melihat banyaknya lahan yang kosong dan juga petani yang kesulitan modal maka kemudian membuat Pria alumni Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia bersama teman-temannya mengembangkan iGrow Asia. Startup iGrow sendiri adalah platform online yang akan menghubungkan antar berbagai pihak dalam rantai pasokan pertanian. Jadi dalam iGrow ini ada beberapa pihak yang dihadirkan dan terkoneksi yaitu sponsor penanaman, petani, pemilik lahan dan pembeli hasil penanaman.

Dengan keseriusan membuat #startup iGrow yang menggunakan teknologi cloud-based agricultural management software ini sendiri kemudian menjadikan Andreas Senjaya (Jay) mampu memperoleh juara pertama dalam berbagai ajang kompetisi bisnis digital. Tak hanya itu berkat kesuksesannya tersebut, Jay juga mendapatkan kesempatan mengikuti kelas mentoring bisnis yang diadakan oleh pemodal ventura 500 startup di San Francisco, Amerika Serikat.

Lalu seperti apakah kisah Andreas Senjaya (Jay) dalam mengembangkan iGrow ini? Berikut ulasannya.

Ide Startup iGrow

Ide munculnya iGrow ini sendiri pertama kali hadir dari komisarisnya yaitu Muhaimin Iqbal yang memiliki pengalaman dan jam terbang selama belasan tahun sebagai pengusaha pertanian dan keuangan. Nah dari pengalaman inilah maka kemudian Muhaimin menindaklanjutinya menjadi aplikasi iGrow. Ide dari Muhaimin ini sendiri kemudian dieksekusi oleh Jay yang merupakan seorang programmer.

Di dunia IT sendiri Jay juga telah memiliki banyak pengalaman dengan mendirikan studio aplikasi mobile Badr Interactive dan juga menghasilkan lebih dari 150 produk teknologi. Dengan kombinasi antara pengalaman Muhaimin dan Jay inilah membuat iGrow cepat tumbuh dan berkembang.

Artikel lain: TaniHub ~ Startup Kreatif Berwujud Ecommerce yang Bantu Para Petani

Model Bisnis yang Saling Menguntungkan

Dalam prakteknya, aplikasi iGrow ini menawarkan model bisnis yang saling menguntungkan satu sama lainnya. Untuk masyarakat umum sendiri mereka bisa menjadi investor dengan menyediakan paket benih tanamannya. Sedangkan bagi petani yang tidak mempunyai lahan, mereka dapat menjadi pengelolanya. Lalu untuk pemilik lahan yang tidak dimanfaatkan alias nganggur mereka bisa menyewakan tanahnya dalam bisnis iGrow.

Dengan model bisnis yang seperti ini maka hal ini akan sangat membuat investor dari kota sangat nyaman. Pasalnya mereka tidak perlu berkotor-kotoran terjun ke sawah untuk mendapatkan hasilnya.

Paket Investasi yang Ditawarkan iGrow

Paket investasi yang ditawarkan iGrow pada para investor ini berupa investasi di bidang kacang tanah, kelengkeng, kurma,durian, pisang, jambu madu Deli, akar wangi dan alpukat. Sedangkan untuk nilainya sendiri bermacam-macam dari yang termurah yaitu Rp1,5 juta per unit untuk investasi paket buah zaitun dan yang termahal yaitu Rp14,9 juta per hektar untuk investasi kacang tanah. Untuk periode atau jangka waktu kontraknya sendiri tergantung pada lamanya masa tanam hingga panen.

Dari sini maka kontrak dari investasi iGrow ini umumnya sangat lama yaitu dari 6 bulan untuk kacang tanah hingga 18 tahun untuk durian. Selain itu ada juga paket investasi jangka pendek yaitu penanaman bibit seperti kacang tanah dimana keuntungannya bisa langsung dirasakan hanya dalam waktu 6 bulan saja.

Perkembangan dan Pencapaian iGrow

Ketika pertama kali di luncurkan iGrow sendiri sebenarnya hanya bergerak dari komunitas yang telah lama berinteraksi dengan pihaknya. Namun ternyata setelah beberapa waktu berjalan, iGrow ini ternyata tumbuh dengan sendirinya.

Hal ini terbukti tanpa ada budget pemasaran sama sekali, iGrow telah mampu mengelola lebih dari 800 ha penanaman di beberapa wilayah seperti Blitar, Tanjung Lesung dan Bogor. Dari sini iGrow juga ikut berpartisipasi mengelola kelompok tani dalam hal pelaporan secara berkala kepada investor berkaitan dengan pelaporan perkembangan tanaman yang disertai foto.

Baca juga: Usung Konsep Anyar, Startup Sikumis.com Kini Fokus Sebagai Marketplace Agri bisnis

Kini aplikasi iGrow ini telah memperoleh beberapa pencapaian. Sejak diluncurkan tahun 2014, iGrow pun saat ini telah memiliki lebih dari 1.300 sponsor penanaman, 1.200 petani, 800 ha penanaman, dan 300 ton lebih hasil panen kacang tanah.

Dalam kompetisi sendiri iGrow telah mampu menyabet beberapa juara seperti juara satu kompetisi Startup Asia 2014 dan kompetisi Payment Dragons Den Asia iGrow 2015, juara kedua di kompetisi Startup Istanbul 2015. Dan di tahun 2016 sendiri tim iGrow terpilih menjadi satu-satunya wakil dari Asia Tenggara di program akselerator bisnis yang diadakan di Amerika Serikat.

Advertisement
Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

2 thoughts on “Startup iGrow ~ Platform Pertanian Virtual Kreasi Andreas Senjaya ”

  1. Dari dulu saya pengen sekali bikin startup besar. Namun, sampai saat ini belum tercapai. Hanya bisa mencoba dari tulisan2 kecil.

    Reply
  2. Saya sudah ikut beberapa pembiayaan di iGrow, sejauh ini estimasi bagi hasil sesuai dengan realisasinya. Sedikit masukan agar nominal pembiayaan/unit bisa lebih kecil sehingga lebih banyak orang bisa terlibat.

    Reply

Leave a Comment