Sempat Dikira Orang Gila, Kini Bisnis Sepatu Pelepah Pisang Wanita Ini Mampu Tembus Pasar Intenasional

Advertisement-Scroll to Continue
Image dari Kompas.com
Image dari Kompas.com

Pelepah atau batang pisang memang sesuatu yang amat sepele dan sederhana. Namun dengan kreativitas, hal yang sepele itu bisa dijadikan karya yang luar biasa dan membanggakan. Hal inilah yang dilakukan oleh Suminah, wanita 46 tahuh asal Bengkulu dengan menjadikan pelepah pisang menjadi produk sepatu yang luar biasa.

Dengan membuat motif batik bersurek khas Bengkulu, sepatu buatan Suminah akhirnya mampu menembus pasar internasional dengan keuntungan yang berlipat-lipat. Lalu seperti apakah kisah sepatu karya kreasi Suminah ini mencapai sukses? Berikut ulasannya.

Awal Mula Membuat Produksi Sepatu Pelepah Pisang

Kerajinan pelepah pisang ini sendiri sebenarnya telah dijalankan Suminah sejak tahun 1995. Saat itu ia hanya membuat produk atau kerajinan berupa gantungan kunci, tas, tempat tisu dan sebagainya. Pasarnya pun masih terbatas pada pesanan konsumen saja.

Pemilihan pada bahan pelepah pisang sendiri dikatakan oleh Suminah karena kebun pisang seluas setengah hektar yang ia miliki di belakang rumahnya yang tak berfungsi maksimal. Produksi sepatu sendiri dibuat oleh Suminah tahun tahun 2012 berkat saran dan pelatihan dari Pemprov Bengkulu.

Artikel lain: Retno Hastuti ~ Raup 30 Juta Tiap Bulan Dari Bisnis Kerajinan Limbah Pinus

Sempat Dikira Orang Gila

Pada saat awal mula usaha, Suminah sempat dikira oleh orang-orang disekitarnya sebagai orang gila. Bagaimana tidak, karena kegiatannya mengumpulkan dan mengolah pelepah pisang yang dinilai sepele itu, Suminah kemudian dikira sebagai orang gila oleh tetangga kanan kirinya. Menurut orang-orang di sekitarnya, Suminah memang sudah gila karena sudah tak ada pekerjaan lagi yang bisa dikerjakan.

Namun ejekan itu saat ini sudah lagi tak terbukti dan bahkan menampar wajah para pengkritik tadi seiring keberhasilan Suminah membuat dan memasarkan sepatu pelepah pisang miliknya hingga ke luar negeri. Kini produk dan karya Suminah ini pun juga telah mampu memberdayakan penduduk Desa Harapan Makmur, Kecamatan Pondok Kumbang, Bengkulu.

Usaha yang Menemui Kendala

Kesuksesan yang telah diraih wanita kelahiran Nganjuk, 12 Agustus 1968 ini bukanlah tanpa hambatan. Kendala utama yang dialami Suminah saat menjalankan usaha ini adalah ketika ingin mendapatkan bahan baku berkualitas.

Periode ini diakui Suminah sebagai periode terberat. Pelepah pisang yang memiliki serat bertekstur khusus memang memiliki kesulitan sendiri dalam pengolahannya. Dari sini bahan yang memiliki kadar air yang tinggi serta sangat bergetah ini akhirnya membutuhkan proses panjang untuk bisa dijadikan bahan baku yang benar-benar layak diolah menjadi sepatu.

Kendala bahan yang menjadi periode tersulit ini menjadi semakin memburuk saat orang-orang di sekitar Suminah menganggap dirinya tidak waras dan gila. Dalam keadaan inilah Suminah pernah berpikiran untuk berenti.

Berinovasi dan Menemukan Solusi

Dengan usaha pantang menyerah dan segala ide inovasi yang dimiliki Suminah, akhirnya wanita yang kini menjadi duta wirausaha BNI ini menemukan solusi untuk bahan pelepah pisangnya. Formula menciptakan bahan terbaiknya ini didapat dengan cara dikeringkan menggunakan oven. Setelah yakin dengan formula yang diciptakan, Suminah pun mulai membuat sepatu pertamanya bermodalkan desain dan pola yang didapatkan saat pelatihan.

Dengan perlahan dan pasti produknya pun mulai mulai direspon baik oleh konsumen. Seiring dengan bertambah banyaknya order, Suminah pun akhirnya bisa memberdayakan ibu-ibu di kampungnya untuk membantunya menjadi penyuplai bahan baku dan juga pembuat produk.

Baca juga: Dhowo Art ~ Bisnis Kerajinan Lampu Hias yang Telah Sukses Melenggang Ke Pasar Eropa

Kesuksesan Usaha

Kini usaha Suminah yang bermodal awal sekitar Rp200 ribu ini telah sukses besar. Bagaimana tidak, usaha yang telah diperjuangkannya ini telah mampu menghasilkan omzet Rp 40 juta per bulan. Tenaga kerja Suminah sendiri telah mencapai total 15 orang yang diambil dari orang-orang di sekitar rumahnya.

Harga sepatu kreasi Suminah sendiri sangat terjangkau yakni berkisar Rp150 ribu hingga Rp300 ribu. Soal pemasaran, jangan ditanya lagi, produk yang semula dianggap sepele ini kini telah dipasarkan ke seluruh Indonesia dan juga ke Tiongkok dan sejumlah negara Asia.

Saat ini sendiri Suminah masih berusaha untuk mematenkan brand usahanya. Suminah berencana untuk mematenkan produk sepatu pelepah pisang ini karena di Indonesia ia merupakan orang yang pertama kali menggagas produk dari pelepah pisang.

Selama ini Suminah masih menggunakan merek dagang Mega Sovenir seperti merek dagangnya pada pernak-pernik lain buatannya. Maka dari itu sembari akan mematenkan usaha, Suminah sendiri sedang mencari nama yang pas dan bagus agar bisa dipasarkan lebih luas lagi ke luar negeri.

Tonton video bagaimana seorang pengrajin ‘menyulap’ pelepah pisang menjadi uang.

Advertisement
Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment