Safri Ali ~ Bermula Dari Rp10 Ribu, Kini Bisnis Kerajinannya Mampu Raup Puluhan Juta Perbulan

Advertisement - Scroll to Continue
Safri Ali
Ilustrasi dari Teropongbisnis.com

Safri Ali – Jika Anda memiliki mental dan jiwa pebisnis maka modal terbatas seharusnya tidak menjadi kendala untuk menjalankan dan mengembangkan usaha. Ya, #modal memang penting namun kemauan dan usaha yang keras adalah komponen yang paling penting untuk menjalankan bisnis. Jadi bisnis bisa saja berjalan meski modal yang dimiliki terbatas atau bahkan tidak ada.

Mau contoh? sudah banyak pebisnis yang telah sukses menjalankan usaha tanpa adanya modal. Dan salah satu pengusaha yang telah mampu meraih sukses menjalankan usaha dengan modal terbatas adalah Safri Ali. Dengan sebuah hobi yang melekat di dalam jiwanya, Safri sukses menjalankan hobi dengan modal terbatas dengan kreasi kerajinan tangan (handmade) yang menarik. Lalu bagaimana kisah Safri Ali dalam menjalankan bisnis handycraft dari kota medan ini? Berikut ulasannya.

Safri Ali Berjalan dari Sesuatu yang Tidak Disengaja

Saat dirinya tidak memiliki modal, maka Safri merasa bingung untuk memulai usaha. Karena dirinya hobi merangkai sesuatu yang lebih menarik, maka pilihan pada produksi handmade pun menjadi pilihannya. Meski pilihannya datang dari sesuatu yang tidak disengaja, namun usaha yang digelutinya yaitu kerajinan tangan menjadi hal yang sangat disukainya.

Dengan hanya bermodal uang Rp.10 ribu saja, kemudian digunakannya untuk membuat 3 baki dari bahan kayu. Baki dari bahan kayu ini ia jual dengan harga Rp 7 ribu/pcs. Dengan pemasaran awal di lingkungan keluarga dan teman, ia mendapatkan respon awal yang positif. Respon positif ini membuatnya semakin mendapat banyak order yang menuntutnya untuk bisa memproduksi lebih banyak lagi produk.

Artikel lain: Retno Hastuti ~ Raup 30 Juta Tiap Bulan Dari Bisnis Kerajinan Limbah Pinus

Peluang Produk Handycraft di Kota Terjauh dari Sentra

Meski Safri menjalankan usahanya di kota yang terbilang jauh dari sentra handicraft seperti Yogyakarta, Surakarta, Bali dan kota-kota budaya lainnya namun Safri tak berputus asa. Menurut pria yang pernah mendapat rekor MURI atas keberhasilannya membuat lukisan dari bubuk teh tersebut, kota yang jauh dari sentra justru menjadi peluang baru dan besar untuk mendatangkan penghasilan.

Apalagi Safri selalu menggunakan bahan-bahan tak terpakai seperti pelepah pisang yang tak membutuhkan modal untuk mendapatkannya. Dengan bahan-bahan yang tak memerlukan biaya dan mudah didapat ini maka peluang mendapat keuntungan pun makin terbuka lebar.

Produk yang dihasilkan Safri Ali ini sangat beragam. Tidak hanya produk seni, namun barang handmade fungsional yang cantik seperti lampu hias, kotak tisu, kotak pensil dan lain sebagainya juga mampu dibuat oleh Safri. Pada awal usahnya di tahun 1998, Safri sendiri hanya memproduksi item yang terbatas.

Tapi seiring dengan perkembangan usaha maka Safri makin menambah jumlah varian produknya. Diantara item produk yang diproduksi Safri ini adalah produk yang diminati oleh masyarakat seperti kotak tisu, kotak majalah, tempat lilin, tempat sendok dan lain sebagainya.

Visi dan Misi Usaha Handycraft Safri Ali

Pemilihan bahan pelepah pisang dipilih Safri bukan hanya sekedar untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, namun ia memilih bahan ini karena adanya visi dan misi tersendiri. Pria yang sangat mencintai dunia seni ini mengaku sangat peduli dengan lingkungan sekitarnya. Maka dengan memilih pelepah pisang maka Safri bisa menjadikan sampah-sampah di sekitarnya dijadikan barang fungsional yang memiliki nilai manfaat dan ekonomi.

Inilah yang juga dijadikan visi dan misi bisnisnya yang ternyata juga sangat berkorelasi dengan isu lingkungan yang saat ini sedang hangat diperbincangkan dan menjadi salah satu isu yang krusial. Selain bahan pelepah pisang, Safri juga menggunakan bahan lain seperti batok kelapa, enceng gondok, kulit kelapa, kulit jagung dan lain-lain.

Baca juga: Dhowo Art ~ Bisnis Kerajinan Lampu Hias yang Telah Sukses Melenggang Ke Pasar Eropa

Perkembangan Usaha Hadycraft Safri Ali

Setelah berjalan kurang lebih 18 tahun usaha handycraft Safri Ali kini sudah terlihat bertumbuh pesat. Pasalnya pesanan yang ia kerjakan kini bisa mencapai 500-an pieces per bulannya. Dengan jumlah yang besar ini maka usahanya bisa terbilang sukses. Dalam pengerjaannya Safri sendiri dibantu oleh 3 karyawan yang telah memiliki keterampian di dunia handicraft.

Untuk meminimalisir kemungkinan banyaknya produk di pasaran yang menyebabkan harga produknya turun maka Safri memiliki strategi pembatasan produksi hingga maksimal 50 pieces per item produk dalam satu bulannya. Pada bulan Maret, omset usaha Safri bisa membengkak berkali-kali lipat karena pada bulan ini ia mengikuti helatan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) yang diadakan oleh pemerintah setempat.

Advertisement
Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment