Roti Ceria ~ Bermula Dari Proyek Kampus, 4 Sekawan Sukses Jalankan Bisnis Roti

Advertisement-Scroll to Continue
Image dari WordPress.com
Image dari WordPress.com

Tahap awal membangun usaha tentu tiap orang akan berbeda-beda. Sebagai contoh seperti empat sekawan mahasiswa ini yang justru kini sukses kembangkan bisnis kuliner roti bermula dari tugas kewirausahaan yang diberikan oleh dosen pembimbing.

Siapa sangka dari modal awal Rp1,4 juta, kini setelah berjalan beberapa tahun tugas kuliah tersebut justru menjadi sumber penghasilan yang sangat menjanjikan bagi para penggagasnya. Mengusung nama brand yang cukup simpel yakni Roti Ceria, kini bahkan bisnis tersebut mendapat suntikan dana modal hingga Rp6,5 miliar untuk pengembangan usaha. Lebih lengkap tentang kisah berdirinya brand bisnis Roti Ceria, telah kami rangkum dalam artikel di bawah ini.

Bermula dari Program Pendampingan Usaha

Mungkin apa yang kini berhasil diraih oleh empat orang sekawan yakni benak Arifianto, Dwi Hartanto, Haniah dan Fikri Candra tidak terbayangkan di masa awal menjalankan usaha. Kala itu dibawah bimbingan sang dosen, Haris Hermawan, mereka yang merupakan mahasiswa di LPK Magistra Utama Jember mendapatkan tugas untuk menjalani program pendampingan entrepreneurship dari pihak kampus.

Dengan  bimbingan sang dosen yang memberikan arahan mulai dari awal perencanaan, produksi hingga penjualan, jadilah keempatnya mulai membangun bisnis yang telah disepakati yakni produksi roti. Bisa dibilang sang dosen juga mempunyai andil sangat besar dalam kesuksesan mereka, pasalnya selain ilmu, sang dosen juga yang memberikan modal usaha sebesar Rp1,4 juta serta meminjamkan peralatan membuat roti yang digunakan pada awal produksi.

Artikel lain: Roti Bakar 88 ~ Mengintip Legitnya Bisnis Kuliner Roti Bakar Spesial

Sulitnya Menjual di Awal Usaha

Setelah membuat produk roti siap jual, nyatanya saat ini tantangan terbesar baru dimulai. Yakni pada saat masa penjualan, ternyata tidak mudah sama sekali. Bahkan sebagai wujud totalitas, kala itu mereka harus menjual produknya di pasar tradisional mulai jam 2 dini hari hingga jam 7 pagi. Meski sudah mulai berdagang sangat pagi, hasil penjualanpun tidak selalu memuaskan.  Bahkan roti yang dihargai Rp1000 pun masih ditawar menjadi hanya Rp500 perbuah.

“Peralatan kami pinjam dari ibu mertua Bapak Haris Hermawan dan dipasarkan secara door to door dan dijual ke pasar tradisional mulai jam 02.00 sampai jam 07.00. Kalau ada sisa dijual door to door, saat itu produksi pertama hanya 50 roti per hari dan gak ada untung, malah roti yang sudah dijual murah Rp 1.000,00 masih ditawar Rp 500,00,” ujar salah satu pendiri Roti Ceria, Arifianto.

Mulai Menuai Hasil

Dari bisnis yang dijalankan, salah satu pelajaran terbesar yang didapatkan oleh para pendirinya adalah bagaimana untuk tetap bisa konsisten dan terus berusaha meski kondisi bisnis sedang dalam posisi yang tidak menyengkan. Dan benar saja, setelah bertahan selama beberapa waktu dengan sulitnya manjalankan bisnis, mereka perlahan terus memperbaiki kesalahan dan mengembangkan bisnis Roti Ceria jauh lebih matang.

Dari awalnya menjalankan konsep penjualan door to door, kini setelah dikenal masyarakat, Roti Ceria sudah tidak sulit lagi mencari  pelanggan. Bahkan kini produksi roti yang bermarkas di Kota Jember sudah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak mulai hotel, biro perjalanan, hajatan hingga acara-acara besar yang ada di kawasan Jember.

Saat ini Roti Ceria menawarkan beberapa varian roti manis seperti donat, muffin, roti boy, dan kue tart. Tidak hanya itu, untuk semakin memperkaya pilihan bagi pelanggan, Roti Ceria juga menawarkan produk lain seperti mexican bun, cinnamon roll, mocca bread serta cheese roll up yang dibandrol dengan harga terjangkau tentunya.

Baca juga: Roti Unyil Venus ~ Kisah Kuliner Sukses Khas Kota Bogor

Perkembangan Bisnis Roti Ceria Hingga Mendapatkan Suntikan Investasi

Saat ini dengan besarnya permintaan dari pasar, Roti Ceria bisa memproduksi hingga 24 ribu potong roti aneka jenis setiap harinya. Dari angka yang terbilang besar tersebut, yang langsung terserap yakni sebesar 8000 potong dalam satu hari. Sedangkan sisanya menjadi tambahan ketika terjadi lonjakan pesanan di waktu-waktu tertentu.

Melihat besarnya potensi dalam tubuh brand bisnis Roti Ceria, tak mengherankan jika lantas ada investor yang tertarik menanamkan uangnya sebagai booster usaha. Diwujudkana dalam bentuk lahan serta bangunan yang bisa digunakan sebagai tempat usaha, dana investasi sebesar Rp6.5 miliar tersebut menjadi bukti bahwa bisnis yang dikelola dengan jerih payah para pendirinya tersebut kini telah membuahkan hasil manis, semanis roti buatannya.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

1 thought on “Roti Ceria ~ Bermula Dari Proyek Kampus, 4 Sekawan Sukses Jalankan Bisnis Roti”

  1. Mas,

    Artikel ulasannya bagus2 ya… saya ijin mau ambil sedikit informasinya ya… :)

    Terima Kasih…

    Reply

Leave a Comment