Paket Internet Unlimited Abal-abal, Sebuah Jargon Marketing Omong Kosong yang Harus Segera Dirombak

Advertisement - Scroll to Continue
Paket Internet Unlimited
Image dari Primus.ca

Mungkin Anda pernah mengalami kejadian membeli paket #internet unlimited yang ternyata tak sesuai dengan kenyataan. Keadaan ini juga sebenarnya pernah menimpa saya saat membeli paket internet unlimited pada provider tertentu. Karena saya tidak boleh menyebutkan nama providernya maka saya sebut saja provider itu dengan nama “x”.

Nah saat itu saya tertarik membeli paket internet dari provider “x” ini. Pasalnya pada kemasannya terpampang kata unlimited. Dalam bayangan saya paket ini tidak memiliki batas kuota yang artinya saya akan sangat bebas menggunakannya.

Namun sayangnya ketika saya menggunakannya harapan saya untuk bebas berselancar di dunia maya tanpa batas tersebut hanya mimpi belaka. Pasalnya paket internet unlimited yang ditawarkan operator seluler “x” tersebut ternyata hanya omong kosong belaka.

Paket Unlimited yang PHP (Pemberi Harapan Palsu)

Mendengar kata unlimited memang akan langsung membuat kita berasumsi bahwa kita memiliki kebebasan tanpa batas untuk melakukan sesuatu. Dalam kasus paket internet unlimited sendiri di negeri ini menurut saya masih sangat menyedihkan. Sebab dalam kenyataan di lapangan banyak konsumen termasuk saya yang telah mengalami “penipuan” dari kata unlimited yang tertulis.

Jika ada kata gaul populer yaitu PHP (Pemberi Harapan Palsu) yang saat ini sering dilontarkan kaum muda, maka saya sungguh-sungguh tak ragu untuk menyatakan bahwa paket internet unlimited yang sekedar jargon itu sebagai sebuah PHP.

Artikel lain: Daftar Kode Telepon Internasional

Paket Internet dengan Kecepatan yang Melambat

Saya akan coba urai mengapa paket internet unlimited yang saya beli waktu itu hanya PHP dan omong kosong. Dan inilah yang terjadi ketika saya menggunakannya. Awal pertama kali saya menggunakan paket internet dari provider “x” ini memang sangat nyaman karena kecepatannya stabil dan mumpuni. Namun ternyata beberapa hari ketika penggunaan internet telah mencapai batas kuota tertentu, saya mendapatkan pemberitahuan dari provider “x” bahwa kecepatan internet akan dilambatkan karena penggunaan yang sudah melebihi batas. Sontak saya kaget dan terbelalak dengan notifikasi tersebut.

“Apa-apaan ini? Katanya paket unlimited? Kok kecepatan jadi melambat begini? Kataku” Memang setelah muncul notifikasi itu kecepatan internet saya jadi menurun. Tentu saja hal ini sangat menjengkelkan dan membuat saya tak sabar untuk membuang paket internet unlimited abal-abal itu. Saya pun kemudian beralih pada paket internet biasa yang meski berbatas kuota namun bisa saya andalkan untuk menunjang aktivitas dan pekerjaan saya.

Potensi Pasar yang Menggiurkan Perusahaan dan Industri Telekomukasi

Memang tidak semua provider yang melakukan promosi paket internet unlimited PHP dan omong kosong ini. Namun satu provider saja yang melakukan hal ini akan membuat pasar bereaksi pada keseluruhan industri telekomunikasi secara umum.

Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, jumlah pengguna internet saat ini di Indonesia sendiri ada sekitar 73 juta pengguna yang terus bertumbuh. Jumlah ini sendiri setara dengan kurang-lebih 29 persen total populasi. Dengan angka yang besar dan terus bertumbuh ini tentu saja membuat peluang besar bagi perusahaan layanan internet untuk menjaring pasar pengguna dan meraih keuntungan.

Sayangnya dengan adanya persaingan antar provider membuat beberapa perusahaan penyedia layanan internet ini memasang strategi pemasaran yang dianggapnya efektif namun membuat kecewa pada konsumen. Ya, strategi marketing yang membuat kecewa konsumen tersebut tentunya adalah penerapan paket unlimited dengan FUP (fair usage policy) yang ternyata PHP dan abal-abal.

Baca juga: Udah Tahu Aturan Baru Registrasi SIM Prabayar? Kenali Juga Untung Ruginya

“Penipuan” Konsumen dan Harus Segera Ada Solusi

Entah apapun teori dan penjelasan soal ketentuan paket internet unlimited yang ada saat ini, menurut penulis ini adalah suatu hal yang genting dan tidak bisa dibiarkan terus menerus. Sebab selain membuat citra dunia telekomunikasi di Indonesia makin buruk, hal ini juga membuat pasar jadi makin membenci provider yang melakukan “penipuan” berkedok paket internet unlimited ini.

Sebelum benar-benar masyarakat turun tangan dan menggelar hal-hal yang anarkis yang bisa saja terjadi menurut penulis, maka sebaiknya dan seharusnya pemerintah melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika harus segera bergerak untuk membuat solusi. Entah apapun bentuk solusinya entah itu teguran keras atau pembuatan peraturan akan membuat konsumen terlindungi dari oknum provider yang menurut saya tak layak dalam promosi produknya.

Advertisement
Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment