Mengintip Resep Sukses Bengkel Kreatif Ala Leonard Theosabrata yang Mendunia

Advertisement - Scroll to Continue
Leonard Theosabrata
Image dari Wsj.net

Memiliki produk lokal memang bukan berarti kita tak punya kesempatan untuk bisa menembus pasar global. Setidaknya hal ini telah dibuktikan oleh Leonard Theosabrata yang mampu membawa merek lokal ke pasar global melalui PT Accupunto Internasional. Leonard Theosabrata memang bukan sosok baru di dunia industri kreatif. Namun putra pendiri Grup Victor, Yos S. Theosabrata ini merupakan tokoh kreatif dan pengusaha sukses yang sudah ternama.

Meski ia juga penerus bisnis furnitur keluarga Theosabrata yang telah ada sejak tahun 1971, Leonard bisa menghadirkan suasana baru dalam bisnis furnitur ini. Tidak hanya menghadirkan suasana baru, Leonard melalui Accupunto juga telah mampu memperluas produk furniturnya pada bahan plastik dan metal.

Lalu seperti apakah kisah kesuksesan bengkel kreatif ala Leonard Theosabrata ini? Berikut ulasannya.

Mengembangkan Bisnis Lain di Luar Usaha Keluarga

Meski telah sukses meneruskan bisnis rintisan keluarga, Leonard tak mau bertahan dengan satu hal saja. Ia kemudian mengembangkan eksistensi dirinya melalui #jaringan bisnis di luar bisnis keluarga. Bersama teman-temannya, pria kelahiran tahun 1977 ini terus aktif mewadahi merek lokal untuk berjaya di negeri sendiri dibawah usaha The Goods Dept dan Brightspot Market.

The Goods Dept dan Brightspot Market sendiri adalah sebuah konsep ritel yang menawarkan mayoritas merek lokal dengan desain kontemporer. Anehnya meski telah sukses juga mengembangkan The Goods Dept dan Brightspot Market, Leo merasa masih tetap gelisah.

Artikel lain: Rafi Putra Arriyan ~ Co-Founder Flip, Aplikasi Transfer Antar Bank Bebas Potongan

Kegelisahannya sendiri memang cukup beralasan sebab ia merasakan kekhawatiran akan proses rantai pasokan yang terputus karena para vendor yang mengalami gagal suplai. Seperti The Goods Dept, dimana jika 100 vendor saja yang tutup maka bisnisnya bisa mengalami anjlok.

Menumbuhkan Semangat Self-Made

Namun meski mengalami kekhawatiran ini, Leonard terus berusaha mencari solusinya. Akhirnya pria penerima penghargaan Red Dot Design Award di Jerman itu melakukan pembekalan pada generasi muda untuk bisa mempertahankan sebuah merek (self-made). Strategi self-made ini sendiri dilakukan dengan teknik memahami keseluruhan proses produksi yang ada agar bisa melahirkan banyak inovasi baru.

Semangat  self-made menurutnya memang sangat dibutuhkan oleh generasi muda sekarang sebab generasi sekarang memiliki kecenderungan generasi instan dengan kemajuan teknologi dan informasi. Dari kemajuan teknologi dan informasi ini para generasi muda banyak sekali yang terlalu mengandalkan mesin pencari #Google saat diminta membuat sebuah konsep/produk.

Membuat Bengkel Kreatif Indoestri

Guna merealisasikan dan mensukseskan strategi self-made ini, Leonard kemudian menjadikan sebuah lahan seluas  2 ribu M2 di Jl. Lingkar Luar Barat 36, Jakarta Barat sebagai makerspace atau bengkel kreatif bernama Indoestri. Di Indoestri ini Leo berusaha mewujudkan pertemuan antara para desainer, pemikir dan perajin lokal agar bisa membuat berbagai produk kreatif melalui tangan sendiri.

Untuk bisa memanfaatkan layanan bengkel kreatif Indoestri seorang pekerja kreatif diharuskan mendaftar dan menjadi anggota terlebih dulu. Setelah mendaftar barulah nanti pekerja kreatif bisa memperoleh akses terhadap peralatan yang disediakan Indoestri untuk membuat karyanya. Untuk menjadi anggota seorang pekerja akan dikenakan biaya harian atau bulanan.

Bila seseorang mendaftar sebagai anggota harian maka biaya yang dikenakan adalah Rp 100 ribu, namun bila seseorang mendaftar sebagai anggota bulanan maka biayanya mencapai Rp 750 ribu per bulan. Sampai saat ini bengkel kreatif milik Leonard Theosabrata ini telah memiliki sekitar 150 orang anggota member bulanan.

Baca juga: Andityo Tri Septian ~ Kisah Sukses Entrepreneur Muda Founder T-Shop Company  

Tujuan Leonard Theosabrata Mendirikan Indoestri

Meskipun sepertinya pendirian bengkel kreatif Indoestri ini berlatar belakang kepentingan usaha, namun ternyata tujuan didirikannya Indoestri ini tidak semata hanya mengejar laba atau profit. Buktinya, Leonard sendiri tidak mau muluk-muluk memasang target omset. Menurutnya bengkel kreatifnya bisa beroperasi secara berkelanjutan saja ia sudah sangat senang. Karena tak terlalu mengejar keuntungan maka promosi yang dilakukan Leonard pun tidak terlalu bombastis.

Promosi sendiri ia jalankan hanya melalui #media sosial, yakni Instagram. Lebih dari untuk mencari profit, menurut Leonard Indoestri didirikan untuk menumbuhkan banyak merek lokal baru yang berkualitas. Ia juga tidak ingin Indoestri ini hanya sekedar untuk tren tempat tempat kumpul komunitas semata. Dari pada hanya sebagai tempat berkumpul, Leonard malah lebih berfokus pada orang-orang yang bisa menghasilkan sesuatu setelah keluar dari sini.

Advertisement
Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment