Malas Menabung? Sadarlah, Menghadapi Masa Depan Itu Tak Mudah!

Advertisement - Scroll to Continue
Image dari Agentasuransi.com
Image dari Agentasuransi.com

Rajin Menabung Pangkal Kaya

Mungkin itu salah satu “mantra” kesuksesan yang sudah sejak lama kita ketahui. Mulai dari orang tua hingga guru di sekolah, semua mengajarkan hal ini sejak kita masih kecil. Dan untuk saya sendiri, mungkin buku tulis merek SID* yang paling berjasa mengajarkan saya akan hal itu. Kog bisa? Karena dalam buku tersebut tertulis kalimat itu di bagian bawah, dan saya sering membacanya di masa senggang (hayo siapa yang gitu juga?.. )

Anyway, bagaimanapun menabung adalah salah satu upaya kita untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan, utamanya dalam hal finansial, yang tidak bisa kita duga sebelumnya. Banyak orang yang menjalani hidup dengan lebih tenang, karena mempunyai dana tabungan yang bisa digunakan sewaktu-waktu. Di sisi lain, tidak sedikit orang juga yang harus pontang panting mencari uang tambahan ketika sebuah musibah melanda. Solusi paling mudah biasanya hutang, tapi apa masalah selesai? Tidak! Bahkan kadang justru makin runyam.

Artikel lain: Inilah 4 Alasan Mengapa Pegawai Sulit Kaya!

Nah, melihat kenyataan seperti itu nyatanya masih ada saja bahkan banyak dari kita yang menyepelekan perihal menabung. Umumnya karena malas atau alasan tidak punya dana yang bisa ditabung, sebenarnya bukan itu masalahnya. Masalahnya ada dalam diri kita sendiri. Dan untuk membangkitkan semangat menabung, berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda terapkan.

1. Sadari Bahwa Menabung Adalah Kebutuhan bukan Kewajiban

Dalam banyak kasus, orang malas menabung karena menganggap bahwa menabung itu adalah sebuah kewajiban. Dan layaknya kewajiban lainnya, mereka merasa hal tersebut adalah sesuatu yang tidak menyenangkan dan berat untuk dijalankan. Untuk mengatasi hal ini, rombak mindset kita  bahwa menabung adalah sebuah kebutuhan bukan kewajiban.

Namanya kebutuhan, tentu kita merasa lebih nyaman jika menjalankannya. Untuk mendorong semangat, yang harus kita tanamkan dalam fikiran kita adalah banyaknya keuntungan atau hal positif yang akan kita dapatkan dari menabung. Fikirkan bagaimana nanti tabungan kita tersebut menjadi penyelamat ketika muncul masalah yang tidak terduga.

2. Disiplin Dengan Satu Tabungan

Langkah berikutnya yang bisa dijalankan untuk meningkatkan semangat menabung kita adalah dengan membuat satu akun tabungan khusus dan mencoba disiplin dengan akun tersebut. Sebenarnya ini adalah salah satu cara klasik bagaimana kita bisa menabung dan merasakan hasilnya di kemudian hari. Coba sisihkan sebagian dana dalam jumlah cukup tiap bulannya lalu tabungkan ke akun khusus tersebut tanpa mengambilnya sama sekali dalam kurun waktu yang lama.

Tabungan seperti ini sangat cocok diterapkan sejak muda ketika sudah mulai berpenghasilan sendiri. Selain melatih disiplin, cara ini juga mampu menolong kita mempersiapkan kebutuhan besar di masa depan, contohnya menikah atau biaya haji.

3. Tabung Di Awal Bulan

Ini juga menjadi masalah lama bagi mereka yang mengaku sulit menabung, yakni baru menabung di akhir bulan bukan di waktu awal mendapat penghasilan. Dan dampaknya, mayoritas gagal menabung karena tidak ada dana sisa untuk ditabungkan.

Dalam hal ini yang harus difahami adalah kita sebagai manusia tentu mempunyai berjuta kebutuhan dan juga keinginan. Ketika kita menempatkan porsi dana tabungan pada urutan paling buntut, hampir bisa dipastikan pendapatan kita akan raib duluan sebelum disimpan. Oleh karena itu, bagi rekan-rekan yang masih mempunyai pola pemikiran seperti ini, lebih baik segera dihapus dan mulai memprioritaskan kebutuhan menabung.

Baca juga: Semasa Masih Single, Manfaatkan Dana Untuk Investasi Yuk!

4. Buat Target dan Tujuan

Agar upaya menabung kita bisa berjalan lancar dan semangat menabung juga tetap menyala, kita harus menyiapkan target dan tujuan yang spesifik. Salah satu tujuan menabung memang adalah untuk dana siaga yang bisa digunakan sewaktu-waktu, namun di samping itu sebenarnya masih banyak alternatif perencanaan tabungan yang bisa kita buat.

Target dalam hal ini bisa dirupakan jangka waktu tertentu atau jumlah tabungan yang ingin dicapai. Misalnya jika tabungan tersebut kita proyeksikan untuk tujuan pendidikan, kita bisa menghitung secara kasar berapa biaya yang akan diperlukan. Dan ketika target terpenuhi kita bisa bergerak dengan tujuan yang lain.

Keuntungan dengan mempunyai target tersebut adalah nantinya kita bisa lebih cermat dalam pemenuhan kebutuhan kita. Secara bertahap, nantinya semua kebutuhan bisa terpenuhi dan jangka waktu yang sudah terukur.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment