Ludwick Marishane ~ Mendapat Ide Berbisnis Mandiri Berawal Dari Kebiasaan Malas Mandi

Advertisement - Scroll to Continue
Ludwick Marishane
Image dari Capitecbank.co.za

Pada artikel kali ini kita akan membahas sebuah inspirasi berbisnis dari hal yang sangat sederhana dalam kehidupan kita sehari-hari. Terkadang bagi seorang pebisnis, memulai usaha bukanlah harus selalu dari hal yang besar ataupun rumit. Meski berawal dari hal simple dan berada di sekitar kita setiap hari, nyatanya kita tetap bisa menemukan ide brilian untuk memulai sebuah usaha.

Bagaimana bisa? Caranya adalah dengan memandang hal-hal kecil yang ada di kehidupan kita sehari-hari kemudian selalu mencoba untuk mencari solusi dari permasalahan yang muncul. Dengan keinginan besar untuk mencari solusi tersebut maka akan tercipta sebuah ide yang luar biasa untuk memulai berbisnis.

Ingin buktinya, tengok saja seorang entrepreneur sukses muda dan berbakat asal benua Afrika bernama Ludwick Marishane. Banyak yang tidak percaya saat ia bertutur bahwa ide menciptakan produk yang menjadi bisnisnya saat ini justru datang karena kebiasaannya yang malas mandi. Penasaran? Berikut ulasan lengkap tentang perjalanan bisnis yang inspiratif dari seorang Ludwick Marishane.

Malas Mandi Membawa Berkah

Siapa yang menyangka jika kebiasaan malas mandi dari Ludwick Marishane justru akhirnya membawa pemuda asli benua hitam ini dapat maju menapaki tangga kesuksesan besar dalam berbisnis. Ludwick menuturkan pada waktu itu di suatu hari ia bersama teman-temannya sedang berjemur di bawah terik matahari. Hingga salah satu teman Ludwick menyuruh dirinya untuk segera mandi karena akan menjalankan aktivitas berikutnya.

Namun karena memang ia termasuk malas jika disuruh untuk mandi, dia malah berandai-andai tentang sesuatu hal unik berkaitan dengan mandi. Dalam otaknya berfikir, bagaimana bila dia bisa menemukan sebuah benda yang mampu membuat orang tidak perlu mandi menggunakan air. Jadi hanya berbekal benda tersebut, orang bisa tetap menjaga kebersihan tubuhnya tanpa harus bersentuhan atau membutuhkan air untuk mandi.

Artikel lain: Alex Tew ~ Inspirasi Kesuksesan Pemuda Cerdas Si Raja Pixel

Tentu terdengar konyol terutama saat ia menyampaikan hide gilanya tersebut kepada orang lain. Banyak yang mengira bahwa itu hanya akal-akalan Ludwick agar tidak pernah disuruh mandi. Namun dalam benaknya, ide tersebut justru seperti ilham yang harus ia jalankan.

Mulai Mengembangkan Produk

Setelah mendapatkan ide tersebut, Ludwick yang waktu itu masih duduk di bangku sekolah menengah atas lantas memulai pencarian informasi dan cara untuk mewujudkan produk impiannya tersebut. Yang unik adalah, dikarenakan komputer belum menjadi benda yang umum dan bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat di kawasan tempat tinggalnya, Ludwick hanya berbekal ponsel yang terhubung dengan internet untuk mencari segala informasi yang ia butuhkan.

Ia menyebut, Google dan situs berbagi informasi Wikipedia, merupakan sahabat setia sekaligus partner yang menemani dirinya dalam pengembangan produk “mandi kering” tersebut. Penelitianpun bermula, dan terus dikembangkan dalam kurun waktu hampir 2 bulan. Ia terus mencari informasi tentang produk dan pengolahan lotion, krim serta beberapa hal penting terkait bahan yang dapat membantu manusia untuk tetap bersih. Ia mempelajari bagaimana mengatur komposisi bahan, toksisitas kandungan, serta proses detil pembuatan krim atau lotion yang ia gadang-gadang mampu menjadi solusi untuk keperluan sanitasi di seluruh dunia tersebut.

Dan setelah masa pengembangan, akhirnya ia berhasil membuat lotion khusus dengan bahan-bahan tertentu yang dapat memastikan penggunanya untuk tetap bersih layaknya mandi dengan air. Produk yang ia diberi nama Drybath tersebut akhirnya mulai ia kenalkan kepada publik.

Mimpi Besar Ludwick Marishane Tentang Sanitasi Dunia

Salah satu masalah yang saat ini sangat mengganggu masyarakat dunia utamanya di daerah yang minim pasokan air adalah masalah sanitasi atau kebersihan umum. Dengan ketergantungan terhadap air yang sangat tinggi, tentu tidak mudah untuk menjaga kebersihan jika mendapatkan pasokan air saja sudah sangat sulit.

Inilah yang kemudian terpikir oleh Ludwick bahwa nantinya produk Drybath ciptaannya mampu membantu banyak manusia di seluruh dunia untuk menjaga kebersihan tubuh tanpa harus tergantung ketersediaan air. Impian tersebut juga lah yang membuat Ludwick sangat yakin untuk membawa produk Drybath menjadi sebuah bisnis yang besar.

Rintangan Membangun Bisnis

Meski mempunyai ide yang brilian, nyatanya tidak cukup untuk bisa sukses di dunia bisnis. Ia yang kala itu membawa ide ke beberapa perusahaan sanitasi di Afrika, terus mendapatkan penolakan karena bisnis produksi produk Drybath dianggap terlalu mahal. Terlebih, karena mempunyai target utama masyarakat kelas bawah, tentu harga yang murah sangat penting untuk diutamakan.

Hingga suatu hari ia menemukan jawaban, bahwa ide brilliant harus dipadu dengan konsep marketing bisnis yang matang. Ludwick lalu membuat sebuah perencanaan bisnis atau business plan yang lengkap dengan beragam rancangan mulai dari pembuatan hingga pemasaran. Selain itu, agar mampu dijangkau oleh masyarakat ekonomi bawah, ia juga membuat produk Drybath dalam kemasan sachet yang lebih murah.

Baca juga: Denise Coates ~ Raup Miliaran Dollar dari Situs Online Betting Bet365

Dari situlah ia mulai mendapatkan perhatian dari beberapa perusahaan yang menggandeng dirinya untuk mengembangkan Drybath dalam skala produksi komersial. Bisa dibayangkan, bahkan dari kebiasaan yang dinilai kurang baik (malas mandi), seorang entrepreneur sejati bisa melihat peluang bisnis di dalamnya. Lalu bagaimana dengan Anda, siapkan mengembangkan diri dengan ide gila Anda sendiri?

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment