I Made Putera Pratistha ~ Buang Gelar Ph.D Justru Temukan Kesuksesannya di Dunia Bisnis

Advertisement - Scroll to Continue
I Made Putera Pratistha
Image dari Beritasatu.com

Gelar memang bukanlah garansi atau jaminan untuk  seseorang mencapai puncak kesuksesannya. Hal ini setidaknya sudah bisa dirasakan oleh I Made Putera Pratistha atau akrab dipanggil Dennis yang sukses setelah “membuang” gelar Ph.D yang dimilikinya. Mendapat gelar Ph.D tentu bukan perkara mudah, namun menurut Ayah Dennis, dirinya harus mau membuang seluruh predikat atau gelar yang dimilikinya jika ingin menjadi pengusaha yang sukses.

Dennis yang merupakan lulusan Monash University, Australia ini memang lebih memilih menjalankan passion-nya sebagai pengusaha atau pebisnis. Lalu seperti apakah kisah perjalanan Dennis merintis bisnis yang dijalankan tanpa membawa embel-embel gelar doktor ilmu komputer yang bergengsi tersebut? Berikut kisahnya.

Pesan Dari Sang Ayah yang Membangkitkan

Ya, peran sang Ayah yaitu I Ketut Mardjana memang tak bisa dikesampingkan begitu saja dalam perjalanan sukses bisnis Dennis. Betapa tidak, dari #motivasi sang Ayah untuk membuang seluruh titel yang melekat pada dirinya lah yang kemudian membuat Dennis mampu bekerja keras dan bersikap rendah hati tanpa harus memandang dan membawa-bawa statusnya sebagai orang terpelajar.

Dengan sikap inilah yang kemudian mengantarkan Dennis menjadi pengusaha kontraktor dan pengembang perumahan hingga apartemen menengah.

Artikel lain: Rifai Slamet ~ Tekun “Curi” Ilmu, Mantan OB pun Mampu Sukses Bisnis Properti

I Made Putera Pratistha Merintis Bisnis

Sebelum sukses dengan bisnis kontraktor dan pengembang rumahnya, I Made Putera Pratistha juga harus melalui tahapan perintisan usaha yang penuh dengan perjuangan seperti pengusaha-pengusaha lainnya. Perintisan usaha sendiri dilakukan pria kelahiran Jakarta tahun 1980 ini pada tahun 2006 selepas pulang dari kuliah di Australia.

Pada saat masa perintisan ini, Dennis mengatakan bahwa dirinya harus memulai segala sesuatunya dari nol. Setelah menghubungi dan berkonsultasi dengan teman-temannya, Dennis memulai profesi pengusahanya dengan menjalankan bisnis penyewaan menara telekomunikasi. Di beberapa kawasan di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Lombok Dennis kemudian mendirikan ratusan menara pemancar untuk operator seluler dibawah bendera PT Demeta Telnet. Modal untuk bisnisnya ini sendiri didapat oleh Dennis dari uang pribadinya ditambah dari dana dari investor dan juga dari pinjaman dari bank.

Fokus Pada Bisnis Kontraktor dan Properti

Setelah bisnis penyewaan menara telekomunikasi dan sebelum terjun ke bisnis kontraktor, lewat PT Nusantara Sarana Telekomunikasi, Dennis juga sempat menjalankan bisnis serat optik. Tapi karena keberuntungan selalu menghampirinya pada #bisnis properti, maka Dennis pun memutuskan untuk fokus pada bisnis kontraktor dan properti.

Pada bisnis properti ini sendiri Dennis mengibarkan bendera Demeta dan PT Global Infrastructure Investindo. Dengan perusahaan inilah Dennis mampu sukses membangun sejumlah gedung perkantoran untuk PT Telkomsel, Holcim, Rekayasa Industri dan lainnya.

Selain membangun gedung perkantoran, Dennis juga mampu membangun 150 rumah untuk sejumlah proyek perumahan dari kerjasamanya dengan Agung Podomoro sebagai subkontraktor. Tidak hanya itu saja, di bidang ini Dennis juga mampu membangun unit rumah untuk Grup Ciputra di Perumahan CitraRaya, Cikupa, Tangerang.

Tidak hanya menjadi kontraktor dan subkontraktor, Dennis melalui perusahaannya juga menjalankan bisnis mengembangkan perumahan sendiri. Dari sekian banyak proyek perumahan beberapa di antara yang telah dikerjakannya adalah pembangunan 10 villa mewah di Seminyak, Bali, pembangunan 40 unit rumah menengah Griya Revata di Jatibening, Bekasi serta mendirikan Hotel Zodiak yang dikelola perusahaan manajeman Hotel Kagum di Jl. Sunset Road, Seminyak, Bali.

Baca juga: Fauzi Saleh ~ Sukses Berbisnis Properti Dengan Kepedulian Sosial yang Tinggi

Pengembangan apartemen sendiri mulai dilakukan I Made Putera Pratistha sejak Juli 2014 dengan menggarap apartemen kelas menengah di Yogyakarta, Revata Malioboro. Proyek yang dikerjakan bersama dengan PT Sayana Revata Bumijo ini direncanakan mulai memasuki tahap prajual bulan Januari 2015 dan akan selesai tahun 2017. Dengan total nilai #investasi sebesar Rp250 miliar, apartemen dengan 249 unit itu akan dilepas ke pasaran dengan harga mulai dari Rp600 juta.

Optimistis Dengan Proyeknya

Dari proyek apartemen pertamanya ini, I Made Putera Pratistha yang hobi mengajar dan merestorasi mobil dan motor tua, mengaku sangat optimis sukses. Kepercayaan dan optimisnya yang besar ini sendiri berasal dari pengamatannya bahwa belum ada pengembang yang menyasar pasar hunian bertingkat di sekitar Malioboro. Selain mengerjakan proyek apartemen di Maliobor Yogyakarta, Dennis terpantau juga sedang menyiapkan proyek properti terpadu di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Advertisement
Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment