Apakah Anda seorang pecinta tanaman, namun seringkali terkendala dengan masalah minimnya lahan untuk bercocok tanam? Bila jawabannya ya, maka tepat sekali jika Anda mencoba sebuah sistem cocok tanam modern yang diusung oleh #startup asal bandung yang bernama Growbox (Halogrowbox.com). Growbox didirikan oleh 4 orang anak muda yang berasal dari Bandung.
Sekilas Mengenai Growbox
Growbox adalah sebuah startup penyedia layanan creative agriculture yang telah berdiri mulai Januari 2013 lalu. Produk andalan Growbox adalah Edible Growing Mushroom Kit, yaitu sebuah layanan yang memudahkan dalam menumbuhkan tanaman jamur di tempat tinggal Anda, meskipun Anda memiliki keterbatasan lahan untuk bercocok tanam.
Layanan yang Dihadirkan Growbox
Inovasi dari Growbox menghadirkan solusi bercocok tanam yang terkendala oleh minimnya lahan. Mereka membuat sebuah kemasan dalam bentuk yang unik, besarnya hanya seukuran kotak tisu. Menurut pihak Growbox, sampai saat ini ada 7 jenis jamur yang menjadi andalan mereka, diantaranya; jamur tiram kuning, jamur tiram putih, jamur tiram merah muda, jamur tiram biru, jamur tiram cokelat, dan jelly mushroom. Semua jenis jamur yang telah mereka kembangkan ini dapat diolah menjadi sebuah makanan bahkan karya seni yang menarik.
Jamur yang mereka budidayakan bukan saja dapat diolah menjaadi makanan enak namun juga bisa dipakai untuk pencegahan berbagai penyakit dan pengobatan. Seperti misalnya jamur tiram cokelat yang bermanfaat untuk mengobati flu dan asma, serta menurunkan tekanan darah. Selain itu, jelly mushroom juga bisa dipakai untuk menyembuhkan rasa sakit akibat luka bakar.
Artikel lain: Craftline, Startup E-Commerce Jual-Beli Produk Kerajinan Tangan Kreatif
Harga Produk Growbox
Disinggung masalah harga dari produk mereka, pihak Growbox menjelaskan bahwa harga yang dipatok untuk tiap-tiap jamur bervariasi, mulai dari Rp 45.000 sampai Rp 75.000 per boks. Growbox menyediakan layanan pembelian online dengan minimal pembelian dua boks jamur untuk setiap transaksi.
Walaupun startup di ranah ini masih sangat terbatas namun Growbox mengklaim bila saat ini mereka sudah bisa menjangkau pasar yang bisa dibilang cukup luas, bahkan sampai di luar Indonesia. Anisa mengatakan bahwa produk mereka sudah tersebar di beberapa negara.
Sampai saat ini sudah ada sekitar 18.000 petani jamur urban dari berbagai negara, diantaranya Singapura, Inggris, Jerman, Hongkong, Shanghai, Jepang, Korea Selatan, Norwegia, Italia, dan Indonesia. Khusus untuk Indonesia, mayoritas pelanggan masih sebatas berada di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Layanan Lain Dari Growbox
Growbox bukan hanya menyediakan produk untuk dibeli namun mereka juga menyadiakan juga layanan konsultasi seputar budidaya jamur dan produk Growbox yang akan dijawab tim mereka melalui channel YouTube dalam format video web series Mycotalk. Selain itu Growbox startup asal bandung ini juga tengah menggarap sebuah aplikasi yang bernama Mushroom Hunter yang nantinya dapat digunakan untuk menganalisis berbagai macam jamur.
Tim Growbox seringkali mengadakan mushroom hunting, namun kesulitan yang terjadi adalah mengidentifikasi jamur yang ditemukan. Dengan aplikasi yang tengah dikembangkan ini diharapkan lewat aplikasi ini pengguna bisa mengidentifikasi jenis jamur yang mereka temukan, apakah bisa dikonsumsi atau masuk kategori beracun. Juga akan dilengkapi dengan cara pengolahannya.
Tantangan yang dihadapi Growbox
Saat ini tantangan Growbox adalah bagaimana menghilangkan paradigma bahwa agricultur adalah hal yang membosankan. Mereka berencana akan membuat sebuah program edukatif guna mensosialisasikan layanan mereka dan memberikan pemahaman menganai budidaya jamur dengan cara yang menyenangkan dan tidak membosankan.
Pihak Growbox menuturkan bila program edukasi ini nantinya akan menjadi sebuah media untuk kami bisa dijadikan sebagai salah satu celah monetisasi Growbox. “Saat ini pemasukan kami masih hanya mengandalkan penjualan produk saja. Nantinya kami berharap bisa menjual paket program edukasi kreatif dan riset kami dalam mengolah limbah media tanam jamur untuk menjadi material terbarukan yang bernama Mycotech,” jelasnya. Selain itu, mereka mengaku bila pihaknya juga tengah menggarap sektor kuliner berbahan dasar jamur yang ditargetkan bisa berjalan di awal tahun depan.
Baca juga: 10 Strategi Mengembangkan Bisnis Dengan Cara Peduli Pada Orang Lain
Growbox terdiri dari tujuh orang ahli dibidangnya, termasuk Scientist, Admin Executive, Creative Strategist, Education Program Developer, dan Operational Ranger, Growbox masih berjalan secara bootstrap dan masih terus mengeksplorasi berbagai macam kemungkinan yang bisa dimunculkan dari produk agrikultur khususnya jamur di luar bidang pertanian massal secara umum.