advertise-scroll to continue

Berpotensi Dilelang, Yahoo Dibidik Perusahaan Media Raksasa Inggris

akuisisi Yahoo
Image dari Theguardian.com

Dalam dunia bisnis kita mengenal adanya peningkatan dan penurunan yang terjadi seiring berjalannya waktu. Bagi unit bisnis yang mampu terus berkembang dan menghadirkan inovasi positif pastinya akan mengalami peningkatan. Sedangkan sebaliknya, bagi yang tak bisa mempertahankan eksistensi, maka akan tergerus persaingan bisnis yang semakin ketat.

Yang menarik adalah, khusus membahas tentang penurunan bisnis, nyatanya potensi untuk mengalami penurunan tersebut tidak hanya dialami oleh bisnis skala kecil. Bagi perusahaan raksasa di berbagai bidang pun, sangat dimungkinkan untuk mengalami hal buruk tersebut.

Sebagai contoh, di ranah bisnis digital salah satu perusahaan besar yang mempunyai layanan inti #mesin pencari online yakni Yahoo Inc, dalam beberapa waktu belakangan dikabarkan terus mengalami perlambatan bisnis. Hal inilah yang kemudian menyebabkan munculnya rumor bahwa Yahoo segera membuka kesempatan untuk menjual asetnya.

Artikel lain: Menilik Langkah Cerdik Alibaba Akuisisi Lazada

Dengan segudang potensi yang dimiliki, tentu cukup banyak pula pihak yang merasa rencana pelelangan aset Yahoo tersebut sebagai peluang yang luar biasa menggiurkan. Dan salah satu yang mengamini hal ini adalah perusahaan media asal Inggris, DailyMail.

DailyMail Gandeng Sejumlah Investor Besar

Sebagai informasi Daily Mail & General Trust yang merupakan induk dari perusahaan media yang berbasis di Inggris DailyMail, merupakan salah satu entitas industri media yang terdepan tidak hanya di Eropa bahkan hingga ke seluruh dunia. Selain mengutamakan perkembangan industri media cetak, perusahaan ini juga mempunyai basis bisnis digital yang sudah mengakar kuat. Dengan jumlah kunjungan tak kurang dari 14 juta user per hari, telah membuktikan bahwa DailyMail mampu menjadi pemain kunci untuk sektor bisnis media online.

Dan terkait dengan rencana pembelian aset Yahoo, pihak Daily Mail & General Trust secara resmi menyatakan ketertarikannya untuk mengakuisisi perusahaan digital tersebut. Hingga saat ini, pihak DailyMail sedang menjalankan tahap awal rencana pembelian Yahoo dengan menggandeng sejumlah perusahaan keuangan yang memiliki ketertarikan yang sama dalam proses akuisisi ini.

Melihat skala bisnis Yahoo yang sudah begitu besar, jika memang benar-benar terjadi, tentunya angka pembelian perusahaan tersebut juga tidaklah kecil. Oleh karena itu DailyMail merasa perlu mengikutsertakan beberapa rekanan untuk memenuhi angka “mahar” yang dipatok oleh Yahoo.

Akuisisi Yahoo Diprediksi Berdampak Besar

Dalam beberapa laporan, sejumlah analis bisnis menyatakan bahwa saat ini DailyMail yang bergerak pada industri media mempunyai potensi untuk bisa lebih memperluas jaring kekuasaannya. Selain telah menjadi pemuncak persaingan industri media di kawasan Eropa, DailyMail juga tengah mengincar pasar Amerika sebagai target perluasan bisnis.

Hal ini dilakukan oleh DailyMail setelah melihat kenyataan bahwa industri digital masih sangat lekat dengan pasar Amerika sebagai kiblat nya. Terutama untuk periklanan yang menjadi sumber penghasilan potensial dalam industri media, pasar Amerika dinilai masih lebih “gurih” ketimbang di benua biru.

Permasalahannya adalah, meskipun telah mendapatkan suplai traffik pengunjung yang besar dari kawasan Amerika, perusahaan DailyMail & General Trust masih belum mampu memanfaatkan pencapaian tersebut dengan maksimal. Di sinilah fungsi akuisisi Yahoo nantinya akan bermain. Dengan  pusat pengembangan perusahaan Yahoo yang ada di Amerika, ditambah lagi dengan matangnya basis pengguna Yahoo di kawasan tersebut, tentunya bisa menjadi umpan yang sempurna untuk menarik potensi periklanan digital bagi DailyMail ke depannya.

Baca juga: Inilah 5 Perusahaan Dengan Nilai Akuisisi Facebook Terbesar

Rencana Lelang Dalam Waktu Dekat

Hingga saat ini, dikabarkan bahwa Yahoo memang masih terlihat “dingin” perihal munculnya rumor pelelangan aset perusahaan. Bahkan sang CEO, Marissa Meyer nampak masih getol mengupayakan beragam langkah penyelamatan agar perusahaan yang ia pimpin tersebut tidak tumbang. Upaya tersebut di antaranya dengan memangkas jumlah pegawai hingga 15% dari total, serta menutup sejumlah kantor Yahoo di beberapa negara yakni di Dubai, Mexico City, Bounes Aires, Madrid dan Milan.

Namun bagaimanapun, kemungkinan tentang penjualan aset Yahoo masih sangat terbuka. Bahkan desas-desus menyebut, penawaran pembelian Yahoo akan segera dimulai pada 18 April 2016 mendatang. Selain DailyMail, sejumlah perusahaan besar yang turut kepincut untuk membeli Yahoo di antaranya adalah perusahaan telekomunikasi Verizon serta Time Inc.

M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment