Menilik Langkah Cerdik Alibaba Akuisisi Lazada

Advertisement-Scroll to Continue
alibaba akuisisi lazada
Image dari Lampost.co

Belum lama ini kabar terbaru dari ranah ecommerce internasional, mencuatkan informasi yang cukup mengejutkan yakni langkah perusahaan Alibaba yang mengakuisisi jaringan #ecommerce besar, Lazada. Seperti diketahui bahwa Alibaba saat ini sudah menjadi pemain besar untuk industri ecommerce di kawasan Asia. Tidak hanya untuk negara China sebagai tanah kelahiran, nyatanya ecommerce Alibaba juga terus berupaya melakukan ekspansi bisnis di sejumlah negara di kawasan Asia.

Dan yang terbaru, Alibaba sedang membidik pasar Asia Tenggara sebagai target operasi selanjutnya. Untuk memuluskan langkah tersebut, perusahaan besutan Jack Ma tersebut telah melakukan akuisisi terhadap salah satu jaringan ecommerce terbesar di kawasan Asia Tenggara yakni Lazada. Tak main-main, nilai akuisisi yang berhasil ditoreh mencapai $1 miliar dolar atau sekitar Rp13,2 trilliun.

Selengkapnya informasi perihal mega akuisisi tersebut, bisa disimak lewat artikel di bawah ini.

Alibaba Agresif Kuasai Asia

Dalam beberapa taksiran bisnis, menyebut bahwa Alibaba saat ini menjadi pemain kunci industri ecommerce di kawasan Asia dengan penguasaan hampir mencapai 50% dari total pangsa pasar. Selain itu untuk kawasan lokal negara China sebagai induk dari perusahaan tersebut, Alibaba juga telah menancapkan dominasinya sebagai penyedia layanan #belanja online paling diminati selama beberapa tahun belakangan.

Namun siapa sangka bahwa dengan pencapaian besar tersebut tidak membuat pihak pengembang Alibaba merasa cukup untuk melakukan ekspansi bisnis. Dalam sebuah keterangan resmi, Alibaba menyebut bahwa adanya stagnansi dalam perluasan bisnis bisa menjadi penghambat bahkan pemicu kemunduran bisnis ke depan.

Artikel lain: Inilah 4 Kisah Akuisisi Perusahaan Asia terhadap Perusahaan Raksasa Teknologi Barat

Inilah alasan utama mengapa Alibaba begitu gencar melakukan perluasan bisnis terutama di Asia. Selain itu, tidak ingin terkejar oleh pesaing yang ada di pasar Amerika dan Eropa, Alibaba lebih memilih strategi “parkir bus” di beberapa wilayah strategis dalam hal ini Asia Tenggara yang memang mempunyai potensi bisnis ecommerce besar.

Strategi ini dibuktikan dengan langkah Alibaba mengakuisisi jaringan ecommerce Lazada. Keputusan yang menyedot dana “mahar” yang tidak sedikit tersebut, tentunya didasari dengan perhitungan yang matang oleh pihak pengembang. Saat ini Lazada bisa dibilang telah mempunyai pasar yang potensial di kawasan Asia Tenggara. Beberapa negara yang telah didatangi oleh Lazada antara lain Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam.

Dengan melakukan akuisisi terhadap mayoritas saham Lazada, tentunya hal tersebut menjadi keuntungan sekaligus investasi untuk mempertahankan dominasi Alibaba tidak hanya di China namun hingga seluruh Asia.

“Dengan investasi di Lazada, Alibaba menambah akses ke platform yang memiliki basis konsumen besar dan terus bertumbuh di luar China. Ini adalah bukti tim manajemen dan fondasi yang solid,” ucap Presiden Alibaba Michael Evans.

Mekanisme Akuisisi Alibaba Terhadap Lazada

Mengiringi keputusan akuisisi perusahaan Lazada oleh Alibaba, muncul pula detil kesepakatan perihal mega proyek tersebut. Disampaikan bahwa saat ini saham perusahaan Lazada yang merupakan sayap bisnis dari group Rocket Internet asal Jerman tersebut, masih dimiliki oleh beberapa pihak.

Setelah akuisisi mayoritas saham Lazada tuntas, nantinya Alibaba mempunyai opsi untuk membeli seluruh saham yang tersisa dari beberapa pihak yakni Rocket Internet sebesar 8,8 persen, Tesco sebesar 8,3% dan Kinnevik dengan 3,6% saham. Tenggat waktu pembelian sisa saham tersebut, dibatasi dalam kurun 12 hingga 18 bulan ke depan.

Lalu apa sebenarnya keuntungan yang bisa dimanfaatkan oleh Alibaba sehubungan dengan proses akuisisi ini? seorang analis RHB Research Institute Sdn, Li Yujie menyatakan bahwa, secara sederhana untuk membangun sebuah unit bisnis baru dalam hal ini ecommerce di sebuah negara tentunya membutuhkan banyak dana besar selain juga memakan waktu yang lama. Dengan mencaplok Lazada yang notabenenya sudah mempunyai “lahan” di beberapa negara asia Tenggara, tentunya Alibaba tidak harus mengeluarkan biaya lebih untuk melakukan ekspansi bisnis.

Baca juga: Inilah 5 Perusahaan Dengan Nilai Akuisisi Facebook Terbesar

Langkah berikutnya, China yang dikenal sebagai negara produsen untuk beragam produk, nantinya bisa dimanfaatkan untuk memasok lumbung-lumbung ecommerce yang ada di tiap negara tersebut. Ditambah lagi dengan harga produknya yang relatif miring, akan banyak keuntungan yang bisa diraih oleh Alibaba dalam perputaran bisnis tersebut.

“Apa yang Alibaba bisa lakukan adalah mengintegrasi bisnis dan memperkenalkan para penjual yang sudah ada ke Lazada untuk mengekspor produk dagangan ke luar negeri,” jelas Yujie.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment