Belajar Bangkit Dari Keterpurukan Ala Sheryl Sandberg

Advertisement - Scroll to Continue
Sheryl Sandberg
Image dari Cbsnews.com

Saat ini kita mengenal media sosial Facebook sebagai salah satu perusahaan digital yang paling sukses di dunia. Dengan pengguna yang mencapai ratusan juta orang dan juga nilai valuasi perusahaan yang luar biasa besar, membuat media sosial Facebook seakan menjadi kerajaan bisnis yang begitu megah.

Pun demikian dengan orang-orang yang berada di balik layar #Facebook, mereka merupakan sosok profesional terpilih dengan kemampuan yang tidak bisa diragukan lagi. Salah satunya dan yang pernah kita bahas sebelumnya yakni Chief Operating Officer Facebook, Sheryl Sandberg. Sheryl Sandberg bisa dibilang sebagai salah satu wanita dengan pengaruh terbesar dalam industri teknologi abad ini.

Namun ternyata di balik kuatnya sosok Sheryl, ternyata ia juga pernah diterpa badai keterpurukan saat sang suami meninggal 1 tahun yang lalu. Seakan kehilangan separuh hidupnya, perlahan Sheryl Sandberg akhirnya mampu untuk bangkit dan meneruskan hidup, membagi kisah inspiratif yang pernah dialami kepada orang lain.

Wafatnya Sang Belahan Jiwa

Satu tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Mei 2015, suami dari Sheryl Sandberg, Dave Goldberg wafat pada saat berolahraga di salah satu ruang kebugaran. Meninggalnya sang suami tentu menjadi pukulan yang amat sangat berat bagi Sheryl Sandberg yang waktu itu masih sangat membutuhkan dorongan dari sang suami.

Pada sebuah acara wisuda di University of California, Berkeley beberapa waktu lalu, Sheryl Sandberg yang ikut menjadi salah satu pembicara menyampaikan bahwa apa yang ia alami tersebut merupakan hal yang justru saat ini mampu menguatkan dirinya. Bagaimana tidak, sosok suami yang selama ini selalu ada untuk mendukung dan membantu perkembangan karir Sheryl, harus meninggalkan ia untuk selama-lamanya.

Artikel lain: Sheryl Sandberg ~ Petinggi Wanita Media Sosial Facebook

Sheryl menyatakan, bahwa kematian sang suami bahkan sempat layaknya akhir dari dunia bagi Sheryl pribadi. Namun eksekutif wanita yang satu ini berfikir kembali tentang arti kematian bagi dirinya.

“Beberapa bulan setelah itu, aku menelan kabut duka yang pekat, sebuah kehampaan yang memenuhi hatimu, membuatmu sulit untuk berpikir atau bernapas. Hari ini, aku akan mengatakan tentang apa yang kupelajari soal kematian,” ungkap Sheryl.

Belajar Untuk Menerima

Pada kesempatan tersebut Sheryl sedikit mengisahkan tentang kronologi kematian sang suami. Pada waktu itu, dirinya mengaku masih tertidur saat sang suami sedang berolahraga. Dan ketika ia terbangun, yang ia lihat adalah tubuh sang suami yang sudah kaku tak bernyawa. Di saat karir yang dibangun bersama suami nampak begitu cemerlang, tiba-tiba berubah menjadi kelabu dalam hitungan detik saja.

Dari kejadian tersebut, Sheryl mengaku tidak bisa langsung move on bahkan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk kembali bangkit. Kehilangan Dave sebagai sosok inspirator dalam hidupnya, justru mampu mengajarkan hal yang sangat berharga dalam kehidupan Sheryl. Ia menemukan bahwa, apa yang telah terjadi pada hidup seseorang sama sekali tidak bisa ditolak, yang bisa kita lakukan adalah belajar dari apa yang telah terjadi dan menemukan makna plus kebahagiaan di dalamnya.

“Kematian Dave mengubah hidupku dalam cara sangat mendalam. Aku belajar soal dalamnya kesedihan dan brutalnya kehilangan. Namun aku juga belajar bahwa ketika hidup menelanmu, kamu bisa menendang dan ke permukaan, kembali untuk bernapas. Aku belajar bahwa di hadapan berbagai tantangan, kamu bisa memilih kebahagiaan dan maknanya.”

Merupakan Pasangan yang Populer

Sebagai informasi, Dave Goldberg merupakan CEO dari sebuah perusahaan riset digital, SurveyMonkey. Dengan pencapaiannya tersebut, banyak orang melabeli pasangan Sheryl Sandberg dan Dave Goldberg sebagai pasangan paling powerfull dalam jagat industri teknologi utamanya di kawasan Silicon Valley.

Tidak berlebihan jika dikatakan seperti itu, pasalnya dengan posisi Sheryl Sandberg yang menjabat sebagai COO facebook, tentu juga mempunyai andil dan pengaruh yang luar biasa besar dalam industri teknologi. Dipadu dengan kewenangan yang dimiliki oleh sang suami, bukan tidak mungkin mereka bisa membuat bisnis industri teknologi yang lebih besar lagi, andai sang suami masih menemani dirinya.

Baca juga: Inilah 8 Perintis Facebook Serta Keberadaannya Saat ini

Dan di akhir penutup pidato untuk para wisudawan, Sheryl berpesan kesuksesan tidak hanya tentang kemampuan kita menjalankan pekerjaan, namun juga bagaimana kita menerima apa yang terjadi dalam hidup kita. Yang terpenting adalah bagaimana untuk bisa terus belajar dan menumbuhkan kekuatan dengan berlatih. Kekuatan terbesar dalam diri seseorang, menurut Sheryl terkadang justru muncul akibat rasa kekecewaan atau tragedi yang pernah menimpa kita.

“Bangunlah kekuatan di dalam dirimu. Ketika tragedi dan kekecewaan menghantam, ketahuilah kalau kamu memiliki kemampuan untuk menjalani semuanya. Aku berjanji padamu. Seperti yang dikatakan, kita lebih lemah dari yang kita pernah pikirkan, namun kita lebih kuat daripada yang kita bayangkan,” tutup Sheryl.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment