Analisis Media Sosial 101: Data Terpenting yang Harus Diketahui Pebisnis

Advertisement - Scroll to Continue

Analisis Media Sosial

Dalam penggunaan sosial media sebagai kanal pemasaran, ada beberapa parameter yang bisa dijadikan acuan oleh para pebisnis.

Sering kita bertanya, apa yang harus dianalisis? Metrik apa yang dipilih? Bagaimana cara menganalisis data yang dikumpulkan dari media sosial?

Nah, di artikel ini Maxmanroe.com merangkum dari Search Engine Watch tentang apa saja yang perlu Anda perhatikan di akun sosial media Anda. Tujuannya adalah supaya Anda bisa mengambil strategi yang tepat.

Latar Belakang Analisis Media Sosial

“Pengetahuan adalah kekuatan”

Pepatah ini sangat relevan di era informasi seperti sekarang. Setiap orang yang bekerja di bidang pemasaran harus selalu mengingat pepatah ini.

Idealnya, setiap keputusan pemasaran yang diambil para pemasar harus didukung oleh pengetahuan, yaitu data tentang konsumen, baik itu kebutuhan, kebiasan, perilaku konsumen, dan lain sebagainya.

Dan tentu saja, banyak tenaga pemasaran yang tidak memiliki akses ke informasi tersebut. Beruntung bagi pemasar via media sosial, biasanya mereka mendapatkan banyak informasi tentang pelanggan, kinerja pemasaran, dan potensi pemasaran di masa depan.

Namun, hal ini juga memiliki sisi negatif. Analisis media sosial memiliki area yang sangat luas sehingga seseorang bisa kehilangan fokusnya.

Sosial media memberikan ribuan kategori yang berbeda bila Anda ingin menganalisis sukses dan tidaknya pemasaran. Namun sebenarnya, statistik sosial media hanyalah bagian dari sebuah cerita, kompetitor dan yang terpenting klien Anda juga ada di sosial media.

Akan sangat disayangkan kalau Anda mengabaikan informasi yang bisa mereka berikan.

Anda selalu berada di sebuah situasi di mana Anda harus membuat sebuah planning laporan bulanan (kampanye per caturwulan/ tahunan) tapi Anda justru tidak tahu data mana yang harus digarisbawahi.

Pada dasarnya, ada empat kategori data terpenting yang harus diperhatikan oleh pemasar di sosial media, antara lain; profile, target audience, kompetitor, dan web traffic yang Anda dapatkan dari sosial media.

I. Analisis Sosial Media: Profile Sosial Media Anda

Analisis Sosial Media

Pada kebanyakan kasus, halaman dan postingan Anda merupakan hal pertama yang harus dilacak.

Pertama-tama insight ini ada di platform sosial media. Dan yang ke-dua insight ini membantu Anda memutuskan apa yang harus dilakukan karena Andalah yang me-manage page dan postingan.

Anda bisa melakukan beberapa perubahan ketika Anda sudah menemukan apa yang salah di sini.

Facebook menawarkan lebih dari 150 data point. Begitu juga sosial media yang lainnya, tidak jauh beda. Lalu, bagaimana Anda memilih dan metrik yang mana yang harus dilacak?

Kuncinya, semua aktifitas monitoring harus bergantung pada tujuan. Apakah Anda ingin menumbuhkan audiens?

Maka Anda harus lacak semua like dan follower. Apakah Anda memperbanyak konten video untuk menaikkna konversi? Anda harus melihat “watch time”.

Di waktu yang sama, ada beberapa metrik yang penting untuk dimonitor. Ini akan membantu Anda memahami seberapa sukses sosial media Anda.

1. Jumlah Follower (Subscribers dan Like)

Seperti yang disebutkan sebelumnya, jumlah follower merupakan salah satu parameter yang menunjukkan seberapa banyak audiens yang Anda punya.

Setiap ada akun yang follow halaman Anda, artinya mereka ingin mengikuti akun Anda untuk jangka panjang. Meski demikian, jumlah follower bukanlah segalanya.

Beberapa platform  punya metrik khusus untuk mengukur seberapa asli audience Anda seperti jumlah like di Facebook. Di samping untuk mengekspresikan bagaimana audiens menyukai konten yang Anda posting, ini juga merepresentasikan dukungan pada brand Anda.

Bedakanlah follower, subscriber, dan follower saat Anda melakukan analisis media sosial. Meskipun mereka merepresentasikan besarnya audience, ini juga memberikan arti lain. Jika Anda ingin melihat perubahan apa yang terjadi, ceklah bagian Insights atau Analytics.

2. Jangkauan (Reach)

Reach merupakan salah satu metrik penting yang secara konsep mirip dengan impression dan views. Reach menunjukkan seberapa banyak orang yang menjangkau postingan Anda.

Sementara views dan impression menunjukkan berapa kali postingan tersebut dilihat. Ingat, angka impression akan selalu lebih tinggi dibandingkan reach.

Di sini, reach menunjukkan audiense potensial, seberapa banyak orang yang tertarik dengan brand Anda. Sejak algoritma sosial media Anda bekerja seperti yang kita lihat belakangan, user umumnya melihat konten yang mungkin nantinya mereka suka.

Secara umum, sosial media akan meminimalisir jangkauan audiens yang tidak tertarik dengan produk Anda.

Reach dan impression ditampilkan dalam dua cara: Anda bisa melihat jumlah reach secara keseluruhan untuk waktu tertentu, dan di setiap postingan.

Hal ini mungkin akan berbeda pada masing-masing platform. Tapi secara umum Facebook, Twitter, Instagram dan LinkedIn membantu Anda untuk mengecek statistik untuk satu postingan pada setiap profile.

3. Keterlibatan (Engagement)

Keterlibatan audiens ditampilkan ke dalam beberapa metrik. Secara umum yaitu reaksi audiens, antara lain: like, komentar dan share. Tiga hal ini menandakan approval dari audiens tentang konten Anda.

Reaction menunjukkan orang-orang setuju dengan postingan Anda. Komentar menunjukan keinginan untuk memulai diskusi dan shares menunjukkan bahwa konten Anda sangat bagus sehingga audiens ingin orang lain juga melihatnya.

Satu lagi metrik yang Anda harus lihat adalah “click” yang mengindikasikan seberapa banyak orang yang mengklik link yang Anda bagikan.

Ini merupakan metrik yang lebih relevan dengan trafik.

II. Analisis Media Sosial: Target Audiens

Analisis Media Sosial Target Audiens

Banyak sekali manager sosial media yang berhenti mengecek statistik profile mereka, kecuali ini merupakan salah satu bagian analytic. Hal terpenting yaitu menganalisa data “social listening“.

Jika jumlah reach, follower dan engagement memberikan Anda data strategi sosial media, maka data social listening adalah apa yang Anda analisa untuk mengetahui target audiens Anda.

Memang, melacak data “social listening” sedikit susah dilakukan ketimbang mengecek metrik Anda sendiri. Anda membutuhkan sebuah tool tentunya, dan Anda bisa menemukan banyak tool seperti ini di internet.

Setiap social listening tool akan memberikan fitur berbeda. Tapi secara umum Anda bisa mendapatkan insight tentang psychographic, demographis, dan perilaku audiens.

Jika Anda menggunakan tool seperti ini, pastikan Anda memperhatikan hal-hal berikut.

1. Jumlah Mention dan Jangkauan

Social Listening” merupakan jalan untuk mengetahui mention keyword Anda secara online. Singkatnya, brand memonitor nama brand, produk, kampanye, industri dan sebagainya.

Lihatlah jumlah mention. Statistik ini menunjukkan berapa kali keyword Anda di-mention di waktu tertentu. Tergantung apa yang Anda lacak. Metrik ini membantu Anda melihat seberapa jauh brand awareness, popularitas produk dan permintaan target audiens.

Metrik lain yang penting untuk brand awareness adalah “reach“. Dalam “social listeningreach menunjukkan berapa banyak orang yang melihat brand Anda di-mention di sosial media. Semakin tinggi Angkanya, semakin tinggi reach-nya.

Bagaimanapun juga, bila brand Anda di-mention sekali oleh seorang katakanlah influencer, Anda bisa menjangkau lebih banyak dari yang orang biasa lakukan. Karena itulah, reach tidak selalu berhubungan dengan jumlah mention.

2. Demografi: Jenis Kelamin, Lokasi dan Bahasa

Tool social listening tidak hanya mengumpulkan dan menghitung jumlah “keyword yang di-mention”. Tool ini mampu mengatakan siapa yang yang menggunakan keyword ini.

Contohnya, Anda bisa mengetahui apakah brand Anda populer di kalangan pria Australia atau di Texas  ternyata brand Anda lebih populer. Atau, brand Anda lebih terkenal di antara masyarakat yang berbahasa Spanyol ketimbang Inggris.

Insight ini bisa memberikan arahan penting terhadap keputusan yang akan diambil di waktu yang akan datang. Jadi, jangan diabaikan.

3. Sentimen

Kebanyakan tool “social listening” mampu menganalisis sentimen audiens terhadap brand, CEO, produk, dan lain sebagainya. Terlebih lagi, Anda bisa melihat perubahannya sehingga bisa diprediksi potensi krisisnya.

Di gambar ini, Anda bisa melihat naiknya mention negatif. Anda bisa melihat alasan dibalik krisis ini dan mengatasinya.

4. Influencer

Saat kita membicarakan jangkauan, akun sosmed populer memiliki bobot lebih besar kalau berbicara soal brand awareness. Untungnya, kebanyakan tool “social listening” mampu mengenali akun yang influential.

Bahkan tool ini mampu merangking seberapa banyak reach yang mereka bawa. Dengan mengidentifikasi akun-akun ini di setiap sosial media, Anda bisa memperkaya strategi influencer marketing.

Tool “Social listening” mampu melompati proses melelahkan dalam hal pembuatan laporan karena kebanyakan menawarkan berbagai tiper laporan berbeda yang bisa Anda unduh dan bagikan ke kolega. Anda bisa memilih mana yang perlu Anda highlights dan tidak.

Baca juga: Cara Cek Follower Asli atau Palsu

III. Analisis Media Sosial: Kompetitor

Analisis kompetitor merupakan topik luas yang mencakup banyak aspek, seperti; produk, strategi bisnis, perekrutan, pemasaran, iklan, SEO, dan  lain sebagainya.

Tentu saja, Anda tidak bisa mendapatkan informasi detail soal kompetitor Anda, tapi Anda bisa melakukannya dengan beberapa cara.

1. Melacak Engagement Kompetitor

Pertama-tama, lacak statistik mereka yang bisa Anda lihat, seperti jumlah follower dan like.

Kalau kompetitor Anda tidak terlalu sering posting, Anda bisa mencatat engagement kompetitor, seperti; jumlah share, likes dan reactions untuk menghitung rata-rata engagement-nya.

2. Membandingkan Kompetitor dengan Sosmed Anda

Ada beberapa hal yang bisa Anda bandingkan dengan halaman akun sosmed Anda. Contohnya Facebook membolehkan Anda untuk memilih beberapa kompetitor dan Anda akan mendapatkan pertumbuhan bulanan di Insights Anda.

Terlebih lagi, beberapa tool sosial media memungkinkan Anda untuk menganalisa sebuah halaman hanya dengan memasukkan @ – Anda bisa mengggunakan data dasar dari halaman kompetitor untuk melihat seberapa cepat mereka tumbuh, seberapa sering mereka memposting konten dst.

Untuk target audiens, ini justru lebih mudah. Anda perlu membuat “monitoring topic” khusus brand mereka seperti yang Anda lakukan untuk brand Anda sendiri.

Dengan begini, Anda akan melihat perbedaan level brand awareness-nya, bagian apa di dalam market yang bisa Anda kuasai.

Kalau diperhatikan dengan seksama, Anda meng-cover poin-poin yang sama dengan kompetitor, sama seperti yang Anda lakukan pada brand Anda sendiri. Insight yang Anda dapatkan dari kompetitor mungkin bisa memberikan Anda inspirasi dalam meningkatkan strategi sosial media.

IV. Analisis Media Sosial: Trafik ke Website

Platform sosial media telah memberikan banyak jalan supaya pemilik bisnis bisa menjual produknya. Bagaimanapun juga, kebanyakan perusahaan masih mengartikan konversi sebagai “klik” pada link yang telah diposting dan pembelian produk atau jasa.

Oleh karena itu, memonitor trafik sosial media ke website juga penting. Ini juga bisa dijadikan argumen paling meyakinkan bila Anda ingin memperbesar budget atau menambah tim baru saat mengajukannya pada atasan.

Untuk melakukan pelacakan sosial media, Anda perlu mengumpulkan data yang berhubungan dengan sosial media dan analitik website.

1. Traffic dari Halaman (Link Click)

Kebanyakan platform sosial media menyediakan data ini. Beberapa platform seperti LinkedIn misalnya menunjukkan data “click” di setiap postingan.

Ini sangat penting karena Anda bisa melihat secara langsung call to action seperti apa yang cocok, desain seperti apa yang mengundang klik dsb.

2. Trafik dari Sosial Media

Google Analytic juga menunjukkan data trafik dari sosial media. Hal ini meliputi klik dari postingan, link di bio, tombol di profile yang membawa visitor ke website, dan link yang dibagikan oleh orang lain.

Untuk mengecek statistik ini, Anda bisa membuka Google Analytics -> Source -> Social Media.

Dari sini, Anda bisa melihat platform sosmed mana yang memberikan trafik lebih besar ke website, di mana biasanya trafik muncul, dan seberapa banyak trafik yang meberikan konversi, dan seterusnya.

Kesimpulan

Itulah empat pilar analisis media sosial yang telah kami rangkum. Logikanya, Anda tidak perlu menampilkan keseluruhan data setiap bulan. Kebanyakan orang tidak melakukan hal ini.

Tapi Anda harus memperhatikan empat area ini agar bisa memahami strategi sosial media untuk melihat mana yang memberikan efek bagus dan tidak.

Selanjutnya, Anda bisa menyempurnakannya sambil jalan. Semoga bermanfaat.

Advertisement
Nanik Tri Widiyawati

1 thought on “Analisis Media Sosial 101: Data Terpenting yang Harus Diketahui Pebisnis”

  1. Sebenrnya penjelasan di atas cukup umum. Saya memang sering bingung memilah-milah sosial media untuk pemasaran. Campaign di Facebook itu agak beda dengan Instagram, apalagi di Tiktok.

    Reply

Leave a Comment