5 Tips Mendeteksi Kandidat Pekerja Buruk yang Tampak Sempurna

Advertisement - Scroll to Continue

kandidat pekerja

Persaingan dunia kerja saat ini memang sangat ketat. Posisi kita sebagai pelamar pekerjaan mengharuskan kita untuk tampil sempurna di depan para penguji dan pemberi kerja. Tentu tidak ada perusahaan yang mau meng-hire seseorang yang tampak tidak rapi, tidak kompeten dan tidak mampu menguasai bidang yang sedang membutuhkan pekerja handal.

Tapi di sisi lain, bila kita berada di posisi pemberi kerja, kita juga harus jeli untuk mendeteksi kandidat pekerja yang hanya bisa tampil sempurna di atas kertas. Kini tidak masalah kalau kita menemukan kandidat pekerja seperti itu, sebab kita juga bisa mengenali dan mengantisipasinya melalui 5 tips berikut ini :

1. Kandidat yang Hanya Berbicara Tentang Diri Sendiri

Mewawancarai kandidat pekerja memang menjadi salah satu waktu yang tepat untuk tanya jawab seputar kondisi dan kompetensi sang pekerja. Tapi bukan berarti kita harus meluangkan waktu mendengarkan kandidat pekerja tersebut sibuk berbicara tentang dirinya sendiri.

Kandidat yang berbicara mengenai dirinya sendiri memang bisa menggambarkan pribadi yang percaya diri, akan tetapi kita juga harus hati-hati terhadap kandidat seperti ini. Cobalah memancing kandidat pekerja untuk membicarakan mengenai orang lain, misalnya sosok sukses yang menjadi inspirasi baginya atau orang-orang yang mendukung kesuksesan hidupnya. Cara ini tentu ampuh untuk menguji sisi egosime dari seorang kandidat pekerja.

Artikel lain: Lakukan 7 Hal Ini Agar Karyawan Bekerja Lebih Maksimal

2. Berusaha untuk Menonjolkan Dirinya Sendiri

Mungkin kategori kandidat seperti ini agak rancu dengan jenis kandidat pekerja yang berbicara tentang dirinya sendiri. Tapi jelas saja kalau kedua kategori ini ada bedanya. Ketika seorang kandidat pekerja mulai membicarakan tentang komunitasnya atau teman-teman sekelasnya ketika sekolah dulu, orang yang berusaha menonjolkan dirinya sendiri akan selalu membuat cerita mengenai one man show. Dimana mereka akan jadi bagian yang menonjol dalam hal menyelamatkan #komunitas atau meraih kesuksesan absolut dalam komunitas tersebut.

Sesi wawancara kerja memang jadi ajang untuk “menjual prestasi”. Namun sebagai pemberi kerja, kita harus hati-hati dengan kandidat seperti ini. Jangan sampai mereka yang sudah kita pekerjakan malah mencuri ide kreatifitas kita hanya untuk kepentingan reputasi mereka semata.

3. Tidak Membicarakan Kekurangan

Tidak ada manusia yang sempurna. Semua orang pasti punya kekurangan, termasuk kandidat pekerja yang kita wawancarai. Sejumlah artikel tentang melamar kerja memang mengajarkan kita untuk menjawab hal-hal yang sifatnya klise seperti “perfeksionis” atau “terlalu tepat waktu” sebagai jawaban yang sempurna. Tapi alangkah baiknya kalau sang kandidat pekerja bisa memberikan jawaban lain yang mampu menggambarkan dirinya secara keseluruhan.

Akan sangat aneh bila seorang kandidat pekerja tidak bisa menyebutkan kelemahan dirinya sendiri dan selalu menganggap segala pekerjaan yang ia jalankan berlangsung dengan sempurna. Karena lebih baik bila mengakui kekurangan diri dan meminta saran dari orang lain untuk memperbaiki kekurangan tersebut.

4. Mereka Melaksanakan Proses Secara Tidak Profesional

Hal-hal kecil dalam wawancara bisa menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan dari seorang kandidat pekerja. Ketika mereka datang terlambat ke lokasi wawancara yang sudah ditetapkan atau tidak membawa kelengkapan #aplikasi yang kita inginkan, tentu saja ini menjadi suatu tanda bahwa kandidat tersebut tidak memiliki kesungguhan.

Kita bisa saja terpukau dengan gaya berbicara mereka yang begitu sempurna, tapi ingatlah bahwa suatu pekerjaan harus melalui suatu proses yang baik untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Bagaimana mungkin seseorang bisa menghasilkan sesuatu yang sempurna kalau mereka tidak bisa menyelesaikan semua prosesnya dengan baik?

Baca juga: Punya Karyawan Berjiwa Intrapreneur? Jangan Sia-siakan!

5. Waspada dengan Kandidat yang Terlalu Sempurna

Semua orang yang melamar pekerjaan tentu ingin memiliki deskripsi yang paling mendekati jobdesk yang dibutuhkan. Tapi rupanya kita juga harus hati-hati dengan kandidat yang tampak terlalu sempurna dengan pekerjaannya.

Ketika mereka punya alasan untuk meninggalkan pekerjaan lamanya yang tampak begitu sempurna, maka kemungkinan mereka juga punya alasan untuk meninggalkan pekerjaan di perusahaan kita pada lain kesempatan.

Apa yang tampak baik di mata kita, belum tentu memang baik secara keseluruhan. Oleh sebab itu, dalam memilih kandidat pekerja yang berkualitas kita juga harus berhati-hati dan berupaya memperhatikan setiap aspek dari pribadi seorang kandidat pekerja.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment