6 Hal Ini yang Menyebabkan Kita Belum Cocok Menempati Posisi Manager

Advertisement - Scroll to Continue
Image dari iedp.com
Image dari iedp.com

Semua orang yang bekerja di perusahaan pasti ingin meraih jenjang karir yang lebih tinggi lagi. Karena jenjang karir yang tinggi merupakan salah satu bentuk pengakuan terhadap prestasi yang sudah kita raih selama bekerja. Lebih dari itu, jenjang karir juga memberikan kesempatan bagi kita untuk memperoleh tambahan pendapatan dan mengenal lebih banyak orang.

Impian untuk menempati posisi manager atau atasan akan selalu diinginkan oleh para pekerja biasa. Namun tanpa kita sadari, 6 hal ini yang membuat kita masih cocok menjadi pekerja biasa dan belum berkesempatan naik ke posisi yang lebih tinggi lagi.

1. Ketika Kita Masih Punya Sifat Egois

Sikap egois membuat rasa simpati atau empati kita terhadap orang lain cenderung sedikit. Mungkin untuk para pekerja, ini hal yang biasa. Namun hal ini tak boleh terjadi pada seseorang yang menempati posisi manager. Karena manager haruslah memiliki sikap peduli dan mementingkan kepentingan tim.

Seorang manager yang baik tidak hanya fokus menyelesaikan tugasnya sendiri, melainkan harus mampu membantu semua anggota timnya. Sebab sebaik apapun kinerja individu, kerjasama dan ide kreatif akan selalu menghasilkan pekerjaan dengan kualitas yang lebih baik.

Artikel lain: 9 Kebiasaan Seorang Pemimpin Bisnis yang Persuasif

2. Tidak Punya Toleransi Terhadap Karakter Orang Lain

Seorang manager tidak bisa memilih dengan siapa ia akan bekerjasama. Karena sejatinya sebah tim akan diisi oleh orang-orang dari latar belakang dan kepribadian yang sangat beragam. Ada orang yang menyenangkan, dan tentu saja ada orang-orang yang merasa dirinya jauh lebih hebat bahkan kerap menimbulkan masalah.

Sebagai seorang manager, kita tak bisa menghindar dari orang-orang yang menyebalkan tersebut. Harus ada suatu sikap yang tegas dan bijak dalam menanggapi setiap bualan yang disampaikan oleh orang tersebut.

3. Saat Kita Tak Memiliki Kemampuan untuk Mendengarkan

Semua orang punya kesukaan untuk berbicara tentang dirinya sendiri. Tentang hal-hal yang ia sukai, tentang pendapat, atau hal lainnya. Tetapi ternyata tak semua orang punya kemampuan mendengarkan yang baik. Padahal kemampuan ini sangat dibutuhkan oleh orang-orang yang menempati posisi manager.

Manager yang baik adalah seorang pendengar yang baik. Ia akan mempertimbangkan semua informasi yang ia dapatkan dari atasan, bawahan, maupun rekan kerja lainnya sambil tetap mempertahankan sisi kebijaksanaannya sebagai seorang pemimpin. Bahkan manager juga harus punya kemampuan untuk memahami makna tersirat yang sedang disampaikan oleh orang lain.

4. Jika Kita Belum Bisa Memahami Maksud Orang Lain

Seorang manager harus punya kemampuan untuk “membaca” karyawannya supaya bisa mengelola tim dengan baik nantinya. Tak hanya sekadar memahami maksud atau pendapat dari karyawannya, manager pun harus jeli dalam melihat potensi yang dimiliki orang lain.

Jika manager bisa membaca karyawannya seperti layaknya membaca buku, maka kemampuan untuk mengontrol atau mengatasi setiap tindak perilaku karyawannya tak akan jadi hal yang menyulitkan.

5. Seorang Introvert Juga Kurang Cocok dengan Posisi Manager

Seorang yang introvert biasanya memiliki rasa malu atau hambatan tersendiri dalam menyampaikan setiap ide dan pendapatnya pada orang lain. Akibatnya, bila seorang manager memiliki sikap introvert dominan maka ia tak akan mampu menyampaikan maksud pada karyawannya dengan cara yang tepat.

Sebenarnya menjadi manager tak harus memiliki sikap ekstrovert. Melainkan hanya perlu keberanian dan cara mengelola tim yang baik agar bisa menjadi manager yang produktif.

Baca juga: Jadi CEO Keren dan Enak? Tunggu Dulu, Coba Pahami Tugas CEO Lebih Mendalam

6. Masih Takut Menghadapi Kritik

Kritik tak boleh dipandang sebagai suatu keburukan yang disampaikan oleh orang lain. Karena sejatinya kritik adalah senjata yang ampuh untuk memperbaiki kualitas tim, walaupun kritik tersebut disampaikan oleh orang yang tidak menyukai kita.

Oleh sebab itu, seorang manager sangat membutuhkan hal ini untuk mendukung daya juang timnya. Menghadapi kritik secara santun dan terbuka akan menunjukkan kalau manager tersebut memiliki pola pikir yang open-minded.

Jika kita sudah mampu menghalau keenam hal tersebut, maka jenjang karir yang lebih tinggi sebagai manager sudah siap kita peroleh di masa mendatang. Tak perlu khawatir denga ketatnya persaingan kerja karena akan selalu ada hal baik yang tersedia untuk orang-orang yang berkepribadian lurus dan mau terus belajar.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment