Anda memiliki sebuah smartphone berplatform Android? Jika iya, mungkin Anda mengalami masalah yang sama dengan para pengguna #Android lain di seluruh dunia. Beberapa masalah yang sering dihadapi oleh pengguna Android diantaranya adalah kuota internet cepat habis, baterai yang cepat habis, penggunaan RAM yang selalu tinggi, dan ruang penyimpanan yang cepat sekali penuh. Tentu masalah-masalah ini sangat mengganggu kita dalam penggunaan smatphone. Sebenarnya apa yang menyebabkan semua masalah ini? Jawabannya, salah satunya disebabkan oleh aplikasi yang terpasang atau terinstal di perangkat Android.
Apakah Anda tahu bahwa aplikasi pada perangkat Android ada dua jenis berdasarkan porsesnya, yaitu foreground dan background. Aplikasi foreground adalah aplikasi yang berjalan ketika kita menjalankannya atau memainkannya. Dan kedua adalah background yang mana aplikasi yang berjalan bersama sistem, yang terus berjalan dimulai ketika kita menyalakan smartphone Andoid.
Nah, kita sudah tahu bahwa aplikasi penyebab beberapa masalah pada #smartphone Android. Jenis aplikasi apa saja? Saya akan jelaskan aplikasinya dan langkah mengatasinya berikut ini.
1. Aplikasi Bawaan Android
Aplikasi bawaan pabrik atau bloatware ada banyak. Terlalu beraneka ragam dan tidak semuanya akan kita gunakan. Tentu akan sangat rugi bila aplikasi tersebut terpasang tapi tidak terpakai. Beberapa aplikasi Android bawaan yang sebaiknya kita hapus adalah:
- Browser default. Browser default ini berukuran sekitar 32 MB, dan saat kita menggunakan browser default ini maka kita akan menggunakan banyak RAM untuk menjalankannya yang otomatis membuat smartphone kita cepat panas. Selain itu boros sekali kuota internet yang dipakai, belum lagi lelet dan tampilan halaman web yang acak-acakan. Ditambah lagi banyak kekurangan dan bug pada aplikasi ini. Solusinya, kita non-aktifkan aplikasi ini dan ganti dengan browser dari pengembang lain.
- Live Wallpaper. Screensaver atau gambar bergerak atau screensaver atau live wallpaper itu menghabiskan baterai karena berjalan secara background. Solusinya gunakan saja wallpaper diam yang sesuai dengan selera Anda, seperti wallpaper alam, dan lain-lain.
- Dan beberapa aplikasi bloatware android lain yang kita tidak pakai sebaiknya dihapus saja.
Artikel lain: 5 Mitos Salah Kaprah Tentang Pengisian Daya Baterai Smartphone
2. Aplikasi Cuaca
Aplikasi cuaca sebenarnya juga aplikasi bloatware, tetapi ada juga aplikasi cuaca milik pengembang ketiga atau kita bisa unduh di Playstore dengan produk lain. Aplikasi cuaca ini berukuran sekitar 6 MB hingga 18 MB. Aplikasi ini berjalan secara background di perangkat smartphone kita, dan mengahabiskan kurang lebih 23 MB RAM smartphone. Selain itu, selalu mengambil data dari internet untuk update cuaca terkini. Dan cukup menghabiskan memori smartphone Android. Belum lagi jika meminta kita untuk mengunduh fitur lainnya yang semakin menyesakkan memori dan kuota internet.
Solusinya, gantilah dengan memakai Google Now, karena aplikasi cuaca tidak selalu dipakai. Jadi jika kita ingin pergi ke suatu tempat, kita tinggal tanyakan ke Google Now kondisi cuaca sekarang di tempat kita dan tempat tujuan kita.
3. Aplikasi Social Media dan Shopping
Aplikasi #social media dan shoping itu memakan memori RAM yang cukup besar, satu aplikasi social media menghabiskan kurang lebih 45 MB RAM. Belum lagi ukurannya sekitar 34 hingga 50 MB. Selain itu juga membutuhkan koneksi internet secara terus menerus untuk update kabar terbaru atau promo terbaru. Sangat membuat boros baterai dan membuat smartphone kita menjadi hangat walau tidak melakukan aktifitas apapun.
Solusinya, sebaiknya kita hapus semua aplikasi social media dan shopping, dan cukup menggunakan bookmark di browser kita. Jika ingin update status atau mencari promo terbaru, tinggal melihatnya dari bookmark di browser saja.
4. Aplikasi Pembersih dan Peningkat Performa
Aplikasi pembersih sistem Android, aplikasi peningkat performa atau boosting sebenarnya cukup banyak merugikan bagi smartphone Android. Ukuran dari aplikasi ini berkisar antara 16 MB sampai 20 MB. Aplikasi ini benar membersihkan kotoran atau sampah di perangkat Android, seperti cache aplikasi. Tapi itu tidak berpengaruh. Walau menghapus sampah, tetapi aplikasi pembersih itu sendiri juga meninggalkan sampah setelah membersihkan. Aplikasi ini juga meninggalkan cache.
Begitu juga dengan peningkat performa, benar mematikan semua #aplikasi yang tidak diperlukan. Tetapi itu hanya sementara. Setelah kita mematikan aplikasi boosting ini, maka aplikasi-aplikasi yang tadinya dimatikan akan aktif kembali. Dan RAM akan kembali banyak terpakai lagi. Sebuah kebohongan saja.
Belum lagi, apa kita tahu bahwa jika terlalu sering menggunakan aplikasi pembersih sampah atau aplikasi boosting, akan membuat perangkat android cepat rusak. Yang diserang adalah RAM dan memori smartphone android.
Solusinya, untuk membersihkan sampah, kita tinggal masuk menu setting > kelola aplikasi > dan pilih aplikasi > lalu akan muncul rincian. Disana pilh tombol “Bersihkan Cache” atau “Clear Cache”.
Untuk mengingkatkan performa RAM, ya kita tinggal pilih aplikasi mana yang jarang sekali atau bahkan tidak terpakai untuk dihapus.
Baca juga: Kehadiran Smartphone Seakan Jadi “Remote” Baru Bagi Kehidupan Manusia
5. Aplikasi Antivirus
Aplikasi antivirus ini memang betul melindungi smartphone Android dari serangan virus, malware, ataupun hacker. Tetapi, banyak ruginya daripada untungnya. Aplikasi antivirus ini menghabiskan 9 MB hingga 30 MB memori smartphone. Selain itu, sebagai real time protection atau perlindungan selalu, antivirus berjalan secara background. Yang otomatis memakan banyak RAM, kurang lebih 40 MB. Membuat smartphone cepat panas dan boros baterai. Belum lagi jika meminta update database antivirus.
Solusinya, sebaiknya matikan saja antivirus ini. Sebagian besar para pengguna Android men-download aplikasi itu hanya di PlayStore (Google Play). Karena di sana, jika bosan dengan aplikasi tersebut bisa langsung dicopot dan ganti aplikasi lain.
Cara untuk menghapus atau me-non aktifkan aplikasi-aplikasi tersebut adalah dengan masuk ke dalam menu setting, lalu pilih kelola app / aplikasi, lalu pilih kategori semua aplikasi. Disana kita cari nama aplikasi yang ingin dihapus atau dimatikan. Setelah menemukan, pilih menu tersebut. Akan muncul tampilan rincian aplikasi itu. Nah, disini kita tekan tombol “Copot pemasangan” atau “Non Aktifkan”, tunggu sekitar 1 menit. Dan selesai.
Nah, sekarang kita semua sudah tahu jenis aplikasi apa saja yang membuat baterai boros, penyimpanan penuh, penggunaan RAM tinggi. Sekarang, sebaiknya kita hapus aplikasi-aplikasi yang saya jabarkan dan rasakan bedanya. Saya sendiri juga telah melakukannya sebelum berbagi tips ini dan terasa sekali perbedaannya. Terima kasih telah membaca, dan semoga artikel ini bermanfaat.
Iya bro benar sekali, udah memakan Ram / Memory yang banyak belul lagi dipakai untuk gaming, uwih mantap dah untuk rebus telor…. hehe
akan saya coba, semoga bermanfaat buat saya dan akan saya sampaikan pada keluarga dan teman jika ini terbukti.
hanya saja, apakah ada Applikasi pembersih bisa men-delete foto di hp android …???. karena tiba2 saja foto hilang setelah Applikasi pembersih di aktifkan.
Memang betul bebrapa aplikasi diatas jarang digunakan apalagi kalau smartphone yang belum ter-root beberapa tidak bisa di uninstall sehingga membuat ram bengkak terutama buat yang ramnya sedikit
buat Aplikasi Pembersih dan Peningkat Performa ironi juga ya. Aplikasi itu dibuat agar smartphone jadi lebih enteng. Eh malah kalau nginstall nih aplikasi nambah berat. Jadi guna dari aplikasi ini sebenarnya apa ya ?
Yah sebenarnya sih gunanya untuk Pembersih dan Peningkat Performa smartphone. Tetapi karena cara kerjanya aplikasi pembersih dan booster yang kurang bagus, yaitu berjalan terus secara background(latar belakang) membuat pemborosan baterai dan pemakaian RAM. Selain itu yang namanya cache dari dulu ya begitu2 saja. Dia minta update sebenarnya untuk update tampilannya saja dan penambahan fitur, membuat ukurannya semakin besar dan berat saat dijalankan, semakin boros baterai dan RAM. Yah kurang elbih seperti itulah..