4 Aplikasi Mobile Ini Diyakini Akan Melesat di Tahun 2016

Advertisement - Scroll to Continue
Image dari Mashable.com
Image dari Mashable.com

Saat ini aplikasi mobile berbasis Android, iOS dan Windows Phone memang sudah sangat populer dan marak digunakan oleh masyarakat dalam kegiatan sehari-hari. Setelah melewati beberapa waktu dalam kehadirannya di dunia teknologi, beberapa aplikasi pun telah memiliki statistik. Menyambut tahun baru 2016, sebuah perusahaan analis yang mengkhususkan diri pada tren #aplikasi mobile secara global, App Annie memberikan pemaparannya tentang aplikasi yang diprediksi akan menjadi tren di Asia pada tahun 2016.

Prediksi dari App Annie ini sendiri menurut Danielle Levitas, Senior Vice President App Annie sempat dirilis perusahaan di Infinity Ventures Summit di Kyoto, Jepang. Lalu aplikasi apa saja yang akan diprediksi akan menjadi tren di tahun 2016 ini? Berikut ulasannya.

1. Aplikasi Mobile Pesan Singkat

Aplikasi pertama yang diprediksi bakal melesat dan menjadi tren di tahun 2016 adalah aplikasi pesan singkat (instant messaging). Saat ini perkembangan pesan instan memang sangat menggejala. Apalagi dengan adanya stiker lucu yang banyak menjadi favorit, maka keberadaaan pesan instan ini menjadi lebih berwarna dan akan semakin disukai.

Bahkan beberapa aplikasi mobile pesan instan ini telah menghadirkan sejumlah fitur menarik agar penggunanya semkain betah berlama-lama menggunakan aplikasi. Sebut saja aplikasi instan messaging Line dan WeChat yang saat ini juga menawarkan markertplace, fitur pemesanan taksi, game, dan masih banyak lagi.

Artikel lain: 4 Tren Pemasaran yang Diprediksi Akan Berubah di Tahun 2016

Menurut Levitas, fenomena  aplikasi pesan instan seperti Line dan WeChat ini telah berubah menjadi platform. App Annie sendiri memiliki prediksi tentang penggunaan aplikasi pesan instan yang diyakini akan mampu meningkat secara bertahap di pasar Barat dan terus bertumbuh di pasar Asia. Dari peningkatan pertumbuhan ini yang penggunaannya bisa mencapai dua kali lebih banyak, maka developer akan semakin memiliki kesempatan untuk monetasi.

2. Aplikasi Dengan Sistem Berlangganan

Menyambung dari hal yang pertama terkait potensi monetisasi (mendapatkan uang dari sebuah layanan), maka aplikasi mobile yang akan hadir di tahun 2016 ini akan mampu mendapatkan peluang keuntungan lagi dari sistem berlangganan (subscriptions). Peluang mendapatkan keuntungan dari sistem berlangganan ini akan semakin besar jika developer mampu mengembangkan fitur pada layanan musik streaming, layanan video on-demand, dan aplikasi kencan.

Menurut Levitas, meski metode in-app purchases pada aplikasi ini secara tradisional memang mampu mengantongi pendapatan fantastis, namun pada tahun 2016 diyakininya pendapatan aplikasi akan lebih banyak mengalir pada subscriptions melalui aplikasi dalam bentuk layanan premium dan konten. Dari pengamatannya telah didapat data bahwa layanan kencan telah meraih peningkatan yang signifikan dari sistem berlangganan selama tahun 2014, tambah Levitas.

3. Aplikasi Dengan Fitur VR dan AR

Game adalah sebuah hal yang sudah banyak disukai orang. Di Asia sendiri menurut Levitas dari App Annie telah menjadi budaya dan mengadopsi virtual reality (VR) dan augmented reality (AR). Dan tren para gamer Asia ini saat ini ternyata telah memiliki kecenderungan untuk membeli hal-hal yang belum banyak dipakai secara umum, seperti langganan broadband, TV dan monitor definisi tinggi, dan peripheral tercanggih.

Dari sekian banyak negara di Asia, Levitas menyebut Jepang akan menjadi negara yang lebih cepat mengadopsi teknologi baru dari negara Asia lainnya dan negara di dunia.  Dari dulu Jepang memang menjadi pasar bagi para gamer di Asia dan dunia.

Apalagi saat ini Jepang sedang mengembangkan game berteknologi virtual reality yang dianggap sebagai teknologi game masa depan. Meski akan terealisasi ditahun-tahun kedepan, namun menurut Levitas adopsi massal dari teknologi tersebut yang berwujud `hype` untuk VR dan AR akan terus meningkat pada 2016.

Baca juga: 10 Fakta Mengejutkan Tentang Konten Mobile, Sudahkah Kita Mengetahuinya?

4. Aplikasi Berkonsep O2O

Terakhir, aplikasi mobile yang dianggap dan diyakini akan melesat dan menjadi tren ditahun 2016 adalah aplikasi berkonsep O2O (Online to Offline). Menurut data dari App Annie industri e-Commerce online-to-offline (O2O) sangat menggeliat dalam dua tahun terakhir ini.

Tren industri O2O sendiri memang sudah mulai terlihat saat terjadi akuisisi besar di ranah aplikasi transportasi (merger Didi-Kuaidi ), e-Commerce (akuisisi Snapdeal terhadap FreeCharge), pengiriman makanan (akuisisi Foodpanda terhadap Just Eat India), dan bahkan layanan lokal (merger Meituan-Dianping ). Menurut laporan App Annie sendiri konsolidasi industri ini akan mendorong pembiayaan untuk pelanggan, ekonomi berkelanjutan, penggunaan aplikasi mobile berkualitas tinggi, dan ekosistem yang sehat.

Advertisement
Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

Leave a Comment