3 Tips Menjalankan Closing Sale Produk yang Efektif

Advertisement - Scroll to Continue
Image dari Heroware.com
Image dari Heroware.com

Dalam upayan #startegi pemasaran, kita mengenal salah satu tahapan yakni tahap closing sale. Secara sederhana closing sale produk bisa diartikan sebagai tahapan terakhir dimana seorang penjual menawarkan atau mempromosikan produknya. Sebagai tahap pamungkas, closing sale tentu mempunyai peran yang amat sentral bagi sukses tidaknya sebuah bisnis ke depannya.

Kunci utama dari sesi ini adalah bagaimana kita bisa menghadirkan penutupan yang mampu menarik minat pelanggan untuk segera membeli atau menggunakan produk kita. Jika kita berhasil menggaet hati calon konsumen, maka strategi closing pemasaran produk bisa dikatakan sukses. Namun sebaliknya jika konsumen kurang tertarik, bukan tidak mungkin upaya pemasaran dan promosi Anda akan dianggap angin lalu oleh para konsumen.

Untuk bisa menjalankan closing sale yang efektif, kita harus jeli dalam mengemas inti produk secara lebih persuasif. Namun nyatanya tak jarang banyak tenaga pemasar yang akhirnya gagal akibat kurangnya pengetahuan. Nah, untuk mengatasi permasalah tersebut, berikut ini mari kita bahas mengenai 3 tips singkat bagaimana menjalankan closing sale yang efektif.

1. Tawarkan Konsep Win-Win Solution

Tips pertama untuk menjalankan closing sale yang efektif adalah dengan memastikan adanya keuntungan bagi kedua belah pihak, yakni anda sebagai penjual dan sang calon konsumen. Dengan memberikan penawaran yang sama-sama menguntungkan, umumnya konsumen akan merasa lebih percaya dan tertarik segera melakukan transaksi.

Konsep Win-Win Solution sendiri lebih mengacu pada bagaimana kita bisa memberikan solusi untuk masalah konsumen melalui berbagai keuntungan dari produk kita. Penawaran keuntungan tersebut bisa Anda hadirkan dalam berbagai alternatif, seperti pemberian diskon, garansi hingga jaminan purna jual untuk produk-produk tertentu.

Artikel lain: Lakukan Strategi Customer Retention Marketing Untuk Meningkatkan Profit

Pastikan penawaran tersebut merupakan hal benar-benar dibutuhkan konsumen. Oleh sebab itu, bahkan ada beberapa pemasar yang meriset terlebih dahulu langsung kepada konsumen kira-kira apa yang mereka butuhkan dan bisa ditambahkan pada produk  yang dijual. Karena beda konsumen terkadang beda juga selera atau apa yang dibutuhkan.

2. Lakuan Strategi Call to Action yang Menggigit

Tujuan dari sebuah strategi Call to Action adalah untuk mendorong calon konsumen segera melakukan tindakan baik itu membeli produk atau jasa yang kita tawarkan. Ini merupakan salah satu tips konvensional yang masih saja efektif hingga saat ini. Dengan memberikan kata-kata yang “menggigit”, maka konsumenpun akan semakin terpacu dan ingin membeli produk  kita.

Sebagai contoh, strategi yang paling umum digunakan yakni dengan memasang kenaikan harga setelah rentan waktu tertentu. Kita bisa melabeli harga awal yang dipatok dengan istilah harga promo. Dan kita bisa menuliskan bahwa setelah rentan waktu tertentu entah 3 hari, 1 minggu atau 1 bulan kemudian, harga kemungkinan akan naik sekian persen. Bagi calon konsumen yang memang membutuhkan produk tersebut, tentu akan langsung “tersulut” untuk segera melakukan pembelian.

Namun menjalankan startegi ini bukan tanpa tantangan. Yang paling penting yakni melakukan riset terlebih dahulu terkait target market serta harga yang kita tawarkan. Strategi ini akan berjalan maksimal jika kita menawarkannya pada calon konsumen yang benar-benar tepat, sebagai contoh penawaran fashion dan kosmetik untuk target konsumen wanita, atau mungkin #gadget dan otomotif untuk target konsumen pria.  Dan mengenai harga, pastikan harga yang ditawarkan tepat terasa wajar meski sangat menggiurkan.

Baca juga: Kenali 4 Dasar Marketing Online Ini, Sudah Menerapkannya?

3. Pastikan Closing Sale Dapat Ditindak Lanjuti Dengan Cepat

Setelah menjalankan 2 tips di atas, langkah terakhir adalah dengan memastikan bahwa dalam beberapa waktu ke depan penawaran yang Anda berikan dapat ditindak lanjuti dengan mudah. Maksudnya adalah, terkadang ada beberapa konsumen yang memang tidak bisa langsung memutuskan membeli pada saat itu juga. Mereka membutuhkan waktu sejenak untuk lebih yakin atau mempertimbangkan beberapa hal lain.

Inilah alasan mengapa follow up berikut harus dapat dilakukan dengan mudah. Jika sang calon konsumen sudah berminat dengan penawaran closing sale yang diberikan, kita harus sigap menerima transaksi yang diajukan. Jangan sampai karena hanya fokus pada #promosi dan marketing kita justru tidak siap dalam hal produksi, distribusi, atau hal teknis lain terkait transaksi barang.

Tips di atas sebenarnya merupakan tips umum yang bisa dijalankan siapa saja pada saat masa closing sale produk. Namun yang membedakan satu pemasar dengan yang lain adalah konsistensi dalam menjalankan tips tersebut. Jalankan dengan fokus dan disiplin masa kesuksesan penjualan pertama Anda akan segera tiba.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment