Tsummadana Wulan Setyoningrum ~ Kisah Sukses Founder Miulan Hijab

Tsummadana Wulan Setyoningrum
Image dari Blogger.com

Salah memilih jurusan kuliah bukanlah sebuah kiamat bagi seseorang. Inilah yang mungkin bisa merepresentasikan kehidupan Tsummadana Wulan Setyoningrum (Wulan). Keinginan dan impiannya menjadi dokter seketika lenyap saat dirinya akhrinya harus kuliah di jurusan Teknik Informatika di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang.

Keadaan yang tidak sesuai dengan cita-citanya ini ternyata tak lantas membuat Wulan berkecil hati. Justru disinilah ia kemudian menemukan hal lain yang sangat ia sukai yaitu berwirausaha. Mata kuliah kewirausahaan adalah hal yang menjadikan pola pikir Wulan jadi berubah. Walaupun salah jurusan, Wulan tetap bersemangat kuliah hingga bisa menyelesaikan studi sarjananya itu dengan nilai cumlaude.

Kini dengan passionnya itu, Wulan telah sukses merintis bisnis fashionnya dengan brand Miulan Hijab. Seperti apakah kisah Wulan merintis bisnis ini? Berikut ulasannya.

Awal Usaha Tsummadana Wulan Setyoningrum

Wulan yang memilih berjualan produk baju muslimah untuk tugas mata kuliah kewirausahaan itu ternyata terus berlanjut. Pada tahun 2009, Wulan coba menjual baju bekas layak pakai miliknya di pasar. Karena baju bekasnya itu laku keras, Wulan semakin bersemangat untuk menjual baju muslim.

Wanita 24 tahun ini pun akhirnya memilih menjalin kerjasama dengan tiga merek baju muslim dengan sistem pre-order. Jadi jika ada yang mau memesan produk, pemesan harus  diharuskan membayar uang muka terlebih dahulu kepadanya. Strategi ini dilakukan Wulan karena untuk mengatasi modal yang belum terkumpul dengan baik.

Artikel lain: Diajeng Lestari – Pebisnis Wanita Indonesia Sukses Kembangkan E-Commerce Hijab 

Memproduksi Baju Sendiri

Karena permintaannya yang banyak dari sistem pre-order tersebut, Wulan pun memutuskan untuk memproduksi baju muslimnya sendiri dengan brand Miulan Hijab. Untuk mengatasi tingginya permintaan ini, Wulan memiliki strategi untuk tetap bekerjasama dengan pemasok. Saat ini Wulan pun telah mampu memproduksi lebih dari 10.000 potong kerudung dan 2.000 gamis yang harganya berkisar antara Rp 40.000–Rp 400.000 per potong.

Saat usahanya terus berkembang, wanita kelahiran Semarang, 23 Desember 1990 ini mulai membuat boneka muslimah yang dibanderol dengan harga Rp 95.000–Rp 155.000 per buah.  Meski tergolong produk baru, Wulan mengaku bisa menjual produk bonekanya ini hingga 1.000 pcs per bulan.

Berdayakan Masyarakat

Selain omzet yang terus menggunung, Wulan pun semakin bangga karena ia mampu menciptakan lapangan kerja untuk anak muda yang tinggal dekat rumahnya, kawasan Ngemplak, Simongan, Semarang. Selain anak muda, Wulan pun telah mampu memberdayakan ibu rumahtangga yang tinggal di sekitar rumahnya.

Para ibu rumahtangga ini sendiri sengaja dipilih Wulan untuk bisa membantunya memenuhi order dari pembeli yang tersebut meningkat. Ibu-ibu rumahtangga ini dalam proses produksinya bertugas untuk membuat aksesori yang akan ditempelkan di baju.

Pemasaran Miulan Hijab

Sejak awal Miulan Hijab berdiri, Wulan menggunakan sistem reseller sebagai teknik pemasarannya. Dalam pemasaran ini Wulan mendorong distributor untuk berjualan. Untuk tiap kota yang ada, Wulan hanya membolehkan satu orang distributor untuk menghindari persaingan tak sehat. Selain memberlakukan peraturan satu kota-satu distributor, Wulan juga membuat peraturan agar distributor tak berlaku nakal dengan banting harga.

Menurut Wulan, dengan adanya potongan harga 30 persen bagi distributor seharusnya mereka sudah mendapatkan keuntungan. Selain itu, distributor juga memberi target penjualan pada masing-masing distributor.

Baca juga: Mengenal 7 Hijab Blogger Ternama Di Indonesia

Andalkan Inovasi dan Branding

Dalam bisnis fashion busana muslim ini Wulan memang menyadari bahwa persaingannya sangat ketat. Namun Wulan tak kehabisan akal untuk sukses bersaing. Dengan mengembangkan inovasi dan memperkuat branding, Wulan pun mampu untuk meraih pangsa pasar.

Dalam mendesain bajunya ini, Wulan mengaku mendapatkan inspirasinya dari referensi di internet. Produk Miulan Hijab sendiri didominasi warna cerah yang sengaja dipilih oleh Wulan. Menurut Wulan, pemilihan warna cerah ini disesuaikan dengan target pasarnya yaitu perempuan usia 17 tahun sampai ibu muda berusia 35 tahun.

Dari kerja kerasnya membangun Miulan Hijab ini, Wulan pun telah diganjar dengan penghargaan wirausaha dari sebuah bank untuk kategori bidang usaha kreatif. Kedepannya, Wulan berharap agar produknya bisa dipasarkan hingga ke luar negeri. Wulan juga berharap agar anak muda Indonesia tidak menyia-nyiakan waktu yang dimilikinya. Wulan berharap agar anak muda Indonesia memiliki karya yang bisa memberdayakan dirinya, keluarga, masyarakat dan bangsa.

Asep Irwan

Asep Irwan adalah content writer di Maxmanroe.com. Memiliki minat besar di dunia kepenulisan, blogging, dan media online.

1 thought on “Tsummadana Wulan Setyoningrum ~ Kisah Sukses Founder Miulan Hijab”

  1. artikelnya mantap, memberi motivasi bagi calon calon pengusahan, dari artikel ini bisa di petik bahwa , untuk sukses di butuhkan semangat tinggi dan tak mudah menyerah, selanjutnya yang nambahin , yang di bawah saya, hehehe

    Reply

Leave a Comment