Tonjolkan Keunikan Budaya, Desainer Grafis Muda Ini Dapat Pengakuan Dunia

Advertisement - Scroll to Continue
Image dari Swa.co.id

Dengan kecintaan serta kemampuan yang besar terhadap dunia seni desain grafis, mengantarkan salah satu generasi muda untuk kembali mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Ialah Ryan Kharisma Danoko. Yang menarik, kelebihan dari desain yang diangkat oleh Ryan yakni menonjolkan kekayaan budaya yang dipadu dengan gaya modern.

Inilah alasan mengapa saat ini sudah banyak karya dari Ryan yang mendapat pengakuan dunia. Bahkan beberapa karyanya dipajang di beberapa negara mulai Amerika, Belanda, Italia dan banyak negara lain.

Kecintaan Pada Dunia Desain

Ketika masih berada di bangku sekolah menengah atas, pada waktu itu apa yang diinginkan Ryan memang masih berbeda dengan dunia desain. Pada waktu itu, dia lebih bercita-cita menjadi chef atau koki kenamaan. Namun, perkenalan dengan #teknologi komputer serta aplikasi editing grafis, perlahan mengubah pemikiran sosok berwajah tampan tersebut.

“Saya belajar desain otodidak awalnya, memanipulasi dan editing foto pakai photoshop. Kadang saya coba juga pakai mixed media. Ternyata banyak teman saya yang suka,” kenangnya.

Artikel lain: Irma Suryati ~ Di Tengah Keterbatasan Fisik, Tetap Mampu Sukses Kembangkan Bisnis Kreatif

Dari situlah ia berpikir untuk membawa hobi desain nya ke arah yang lebih besar yakni dengan membuat usaha. Ia menawarkan jasa desain untuk berbagai keperluan seperti event, kaos serta desain umum.

Salah satu hal lain yang bisa kita pelajari dari sosok Ryan adalah, ia mengaku dukungan dari sang ibu sangat penting untuk menunjang karirnya. Selain itu, bakat seni yang ia miliki saat ini juga dirasa berasal dari sang ibunda.

“Saya rasa bakat (seni) saya menurun dari ibu saya. Sejak kecil kalau ada PR seni atau kerajinan, mama saya selalu membantu dan memberikan saran. Saya kira dia mendapat bakatnya dari kakek saya yang juga seorang fotografer,” kenang Ryan.

Selain itu dukungan yang diberikan oleh sang ibu juga muncul lewat saran yang diberikan. Dengan cara tersebut tidak jarang menjadi tambahan inspirasi bagi Ryan untuk menciptakan karya yang lebih baik.

“Mama saya selalu memberi dukungan agar saya lebih kreatif, bahkan sampai sekarang dia suka mengirimi saya foto atau link lewat social media untuk share hal-hal yang unik dan artistik. Dia adalah salah satu pendukung terbesar dan motivator saya. Mama menunjukkan bahwa kamu tidak akan pernah berhenti belajar dan selalu memperbaharui kemampuan agar survive di masa depan,” ungkapnya.

Karena ingin memaksimalkan diri di bidang desain, Ryan kemudian melanjutkan pendidikan di Imago School of Modern Advertising, yang memang merupakan sekolah khusus untuk bidang desain. Tidak hanya sampai di situ agar kemampuan benar-benar terasah, dia kembali melanjutkan pendidikan ke Jurusan Desain Multimedia First Media Design School, Singapura.

Jalan Meniti Karir

Dengan bakat dan juga pencapaian yang telah di dapatkan, tidak mengherankan bila ia sempat menjadi  eksekutif di First Media Design School, dan Art Director di Sponge Inc. Namun karena ingin mengembangkan usaha mandiri, ia akhirnya membuka bisnis di bidang desain grafis.

Dalam menjalankan bisnis salah satu hal yang penting adalah terjadinya komunikasi apik antara dirinya dan klien.  Ketika menangani sebuah proyek, Ryan tidak sungkan untuk menjalin komunikasi lebih intens agar nantinya produk yang dihasilkan benar-benar memuaskan.

“Saya selalu mengomunikasikan kepada klien bahwa desainer adalah mitra agar bisa menghasilkan (produk) yang terbaik untuk bisnis,” ucap Ryan

Dari pengalaman beberapa tahun bergelut di bidang desain grafis, salah satu tantangan terbesar yang sering kali muncul adalah bagaimana cara menghubungkan antara keinginan klien dengan perancangan yang benar-benar artistik.

Baca juga: Jatuh Bangun Kisah Dennis Adhiswara Membangun Bisnis Kreatif Layaria

“Sebagai seorang desainer kita tahu bagaimana merancang dan membuat sesuatu sangat artistic. Namun pada kenyataanya saya belajar lewat pengalaman di produksi, pelaksanaan desain tidak lah demikian. Dari sana saya menemukan ada kesenjangan besar antara desain dan eksekusi.”

Saat ini karya Ryan sudah bisa ditemukan banyak sekali tempat seperti Snogurt (Malaysia), UNICEF (Hong Kong), Hair Beauty Lounge dan SSEAYP (Jepang), Arizona State University, Runway 21 Studio (AS), Adrianne Schaffer (Italia), Matsyana (Kanada) serta Innova Market Insight (Belanda).

Ia bahkan sempat mendapat penghargaan Bronze Award di acara The One Show South and South East Asia atas karya yang telah ia buat.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment