Tommy Winata ~ Meraih Kesuksesan Dengan Tetap Mempertahankan Kesederhanaan

Advertisement - Scroll to Continue

tommy winata

Banyak kesempatan untuk meraih sukses sebagai pebisnis. Namun tidak semua pebisnis yang sukses mau hidup bersahaja dan malah memilih untuk menjalankan gaya hidup mewah yang berlebihan. Padahal menjalankan hidup yang sederhana dan peduli sesama justru bisa membawa seorang pebisnis untuk membuat networking yang lebih besar lagi.

Diantara sekian banyak pebisnis yang sukses dan mampu mempertahankan hidup bersahaja, nama Tommy Winata tentu sudah tidak asing lagi bagi Indonesia. Pemilik grup Artha Graha Network ini dikenal sebagai pebisnis yang handal sekaligus punya rasa kepedulian sosial terhadap sesama. Siapa sosok Tommy Winata yang selama ini dikenal sebagai pebisnis bertangan dingin?

Artikel lain: Putera Sampoerna ~ Pebisnis Sukses yang Tak Pernah Berhenti Berinovasi

Perjalanan Bisnis Perbankan Tommy Winata

Pria kelahiran Pontianak, 23 Juli 1958 ini sempat mengawali karirnya dengan menyelamatkan kondisi bank Propelat milik Yayasan Siliwangi dan Yayasan Kartika Eka Paksi pada tahun 1988. Diumurnya yang baru 30 tahun, saat itu Tommy kemudian mengubah bank Propelat menjadi bank Artha Graha. Bahkan hanya dalam kurun waktu 1.5 tahun saja, Tommy Winata dapat menyulap bank yang hampir bankrut dengan aset senilai 8 milyar tersebut menjadi bank yang siap berkembang dan bersaing dengan sejumlah bank lainnya. Butuh kerja keras untuk bisa membenahi bank Artha Graha yang kala itu hampir ditutup dan sempat menderita kerugian besar.

Ternyata bukan cuma Bank Artha Graha saja yang sempat disentuh tangan dingin Tommy, ia juga pernah menyelamatkan bank Arta Pusara yang sempat diambil alih oleh Bank Indonesia pada tahun 1997. Akhirnya nama Arta Pusara diganti menjadi bank Arta Pratama dengan proses perbaikan yang hanya memakan waktu 1 tahun tanpa proses rekapitalisasi dari Bank Indonesia.

Kisah kesuksesan Tommy di bidang perbankan kembali berlanjut di tahun 2003 ketika mengambil alih bank Inter-Pasific.Tbk. Dua tahun berselang, bank Inter-Pasific berhasil mengambil alih bank Artha Graha melalui perantaraan pasar modal dan selanjutnya menggunakan nama baru yaitu Bank Artha Graha Internasional Tbk yang sekarang di bawah kepemimpinannya.

Mengembangkan Sayap ke Bisnis Properti

Tidak cepat berpuas diri di bisnis perbankan, Tommy juga memiliki sejumlah bisnis lain di sektor properti dan infrastruktur. Tommy memiliki hotel Borobudur yang berada di bawah naungan PT. Jakarta Internasional Hotels dan Development. Sedangkan lewat anak perusahaan lainnya yang bernama PT. Danayasa Arhatama Tbk, Tommy berhasil merintis kawasan business district Sudirman Central Business District (SCBD), yang menjadi business district pertama dan terbaik se-Indonesia. Dengan luas mencapai 45 hektar, SCBD menjelma menjadi kawasan bisnis modern dan pusat pasar modal Indonesia yang terletak di jantung ibukota. The Signature Tower dengan tinggi 111 lantai akan dibangun di SCBD untuk meraih rekor gedung tertinggi kelima di dunia.

Sementara untuk bisnis di bidang infrastruktur, Tommy turut andil dalam proyek pembangunan jembatan Selat Sunda yang direncanakan menjadi jembatan terpanjang di dunia. Jembatan yang akan menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan perkembangan ekonomi Indonesia yang sebagian besar terpusat di pulau Jawa dan pulau Sumatera.

Aktif di Bidang Sosial

Kesuksesan yang diraih dengan gemilang tidak membuat seorang Tommy Winata lupa bersyukur. Tommy mewujudkan sikap kepedulian sosial dengan membangun Artha Graha Peduli Foundation (AGP) serta Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) untuk bidang lingkungan hidup.

Banyak sekali hal-hal yang sudah dilakukan oleh AGP untuk mewujudkan rasa kepedulian sosial di Indonesia. Beberapa kegiatan AGP yaitu membantu penanganan korban bencana alam secara real time, kegiatan sosial di bidang #pendidikan, kesehatan dan pangan serta perlindungan hukum bagi masyarakat yang membutuhkan.

Baca juga: Kisah Sukses Ciputra – Sang Pelopor Real Estate Indonesia

Sementara TNWC menjadi kawasan hutan lindung di ujung selatan pulau Sumatera dengan luas 45.000 hektar ditambah dengan 145.000 hektar kawasan cagar laut. Kawasan ini telah menjadi rumah alami bagi spesies harimau Sumatera yang hampir punah. Untuk mendukung pelestarian lingkungan hidup, Tommy juga berencana membuka kawasan pelestarian mangrove di Bali.

Berawal dari masa muda yang sederhana, Tommy Winata kini meraih sukses dan sempat dinobatkan sebagai salah satu dari 40 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2006. Kesuksesan hendaknya membuat seseorang tetap down to earth dan ingat akan tujuan hidupnya. Karena kesuksesan tidak berarti bila hidup kita tidak bermanfaat bagi orang lain. Belajarlah untuk meraih sukses dan hidup bersahaja seperti Tommy Winata.

Advertisement
M Majid

Mochamad Majid adalah content writer sekaligus editor di Maxmanroe.com. Menyukai dunia digital media dan fotografi.

Leave a Comment