Nama saya adalah Aaron Blenda. Dulu saya bekerja di sebuah perusahaan swasta multinasional. Saat itu bisa dikatakan saya sudah berada di posisi nyaman dalam bekerja dengan gaji 3x lipat UMR sebulan. Waktu kerja saya hanya 5 hari dalam seminggu, mendapatkan fasilitas dari kantor, dan menyandang jabatan lumayan di usia yang masih muda. Situasi ini mungkin menjadi impian sebagian besar karyawan di luar sana.
Tapi ada keraguan dalam diri saya karena sebenarnya saya ingin merasakan time freedom, menghabiskan waktu bersama keluarga dan saya tidak mendapatkan itu saat menyandang profesi sebagai pekerjaan kantoran. Saya terlahir di keluarga kurang berada dan tidak mampu kuliah, dan kekurangan inilah yang membuat saya terus mengasah kemampuan untuk tetap berkembang.
Sambil menyandang status karyawan, peluang bisnis apapun yang muncul tidak akan saya lepaskan. Mulai dari asuransi, bisnis MLM, hingga bisnis kuliner saya jalani. Dan saya sukses mengalami kerugian hingga Rp 50 juta saat itu di usia 23 tahun yang menyebabkan saya terlilit hutang.
Belajar Cara Menghasilkan Uang Dari Internet
Suatu hari saya mencari tahu bagaimana caranya saya bisa mendapatkan penghasilan dengan modal minim, saya bertemu dengan Rico Huang di grup Facebooknya. Saya pikir, gila ini anak umur baru 20 tahun saat itu tapi sudah punya puluhan karyawan dan ribuan reseller (tim penjualan).
Awalnya saya ragu, apakah benar. Saya coba masuk ke grup Facebook dan melihat banyak ilmu bisnis online yang sangat relevan untuk saya. Penasaran bagaimana caranya Rico melakukannya, saya pun mulai ‘stalking’ personal Facebooknya, materi-materi gratis yang dibagikan di dalam grup Facebooknya tersebut.
Hanya butuh waktu 3 hari sejak toko online saya di Instagram waktu itu ‘grand opening’, saya sudah mendapatkan sales pertama saya. Tentunya momentum itu sangat penting karena membuka pikiran saya akan bisnis online itu merupakan bisnis yang REAL dan bisa menjadi sumber penghasilan buat saya.
Sampai akhirnya saya memilih terjun di bisnis online full-time meninggalkan pekerjaan saya dengan gaji Rp 10,5 juta per bulan. Waktu itu usia saya masih 23 tahun. Gaji Rp 10 jutaan kerja dari jam 7 pagi sampai 4 sore, 5 hari seminggu, siapa yang tidak mau? Apalagi hanya lulusan S3 (SD-SMP-SMA).
Tidak sedikit teman-teman bahkan keluarga yang secara tidak langsung mengatakan saya ‘bodoh’. Tapi bagi saya, mengabaikan peluang dan passion demi gaji yang tinggi dan suasana kerja yang tidak membuat bahagia, itu jauh lebih bodoh.
Bermodalkan rupiah-rupiah yang dikumpulkan dari memasarkan produk yang saya ambil dari internet, saya akhirnya berinvestasi di channel pemasaran yang sedang HOT saat ini, yaitu Facebook Advertising.
Saat Bisnis Tidak Berjalan Sesuai Keinginan
Kalau bisnis mulus-mulus saja, itu bukan bisnis namanya. Saya sukses menghabiskan 30 juta pertama dalam waktu kurang dari 1 bulan untuk trial dan error dengan keadaan Return of Investment (RoI) minus, hehehe.
Bangkrut lagi? Yes.
Tapi beruntungnya, saya menjalankan pekerjaan yang menjadi passion saya. Jadinya mau langit runtuh sekalipun, mau tidak bisa makan sekalipun, pekerjaan tersebut tetap saya lakonin.
Ini serius. Saya pernah hanya makan indomie selama 3 hari berturut-turut karena kehabisan dana kulakan buat bisnis.
Bayangkan jika saya tidak punya passion di bidang ini dari awal. Jangankan 30 juta, habis 3 juta saja belum tentu saya lanjutin. Maklum naluri manusia itu tidak mau rugi hehehe.
Saya bersyukur biaya investasi yang saya habiskan tersebut ternyata berbuah manis.
Saya mendapatkan skill dan pengalaman yang sangat berharga karena setelahnya untuk mendapatkan Rp 100 juta pertama saya hanya butuh waktu kurang dari 3 bulan hanya dengan berjualan produk2 di Dropshipaja.com (punya Rico).
Hingga suatu saat, Rico mengajak saya untuk menjadi partner karena kemampuan saya dalam menjalankan Facebook Advertising. Kami bersama menjalankan bisnis dan bersinergi.
Bisnis Yang Tidak Pernah Saya Bayangkan Sebelumnya
Sungguh, saya tak pernah membayangkan akan sejauh ini. Bagaimana jika saya tidak memilih untuk meninggalkan pekerjaan saya yang lama untuk mengejar passion dan impian saya waktu itu?
Entahlah…
Tapi yang saya ingat sampai sekarang dan sungguh tidak enak adalah ketika berbulan-bulan saya harus bekerja menjadi karyawan di perusahaan lama untuk mendapatkan penghasilan seperti sekarang.
Saya bahagia karena lebih bebas waktu dan mau kerja di mana saja tanpa terikat dengan apapun juga. Hidup itu pilihan, bukan?
Berdasarkan pengalaman saya itu, ada beberapa hal yang saya rangkum agar teman-teman bisa mengikuti pola sukses saya, berikut ringkasannya :
1. Cari Tahu Apa Passion Kita Terlebih Dahulu
Jika kita sudah menjadi seorang pebisnis yang handal, kita boleh mengesampingkan passion. Tapi jika kita baru ingin memulai bisnis, lebih baik mulai dari hal-hal yang menjadi passion kita dan kemudian kita dibayar.
Pikirkan aktivitas apa yang membuat kita tidak kunjung bosan untuk melakukannya dan bagaimana aktivitas tersebut bisa mendatangkan penghasilan buat kita.
Penyakit umum para pebisnis pemula adalah mereka senang ikut-ikutan padahal mereka tidak punya passion di bidang itu. Akhirnya kandas di tengah jalan. Tidak sedikit yang memvonis diri mereka sendiri tidak ‘ditakdirkan’ untuk menjadi pebisnis.
2. Luangkan Waktu dan Jaga Profesionalitas
Jika kita masih seorang karyawan, maka luangkan waktu di saat santai sepulang kerja untuk mempelajari dan merintis bisnis kita. Jika waktu kita tidak memungkinkan kita untuk melakukan itu, kita bisa mencari partner bisnis dengan sistem pembagian hasil.
Untuk hal-hal berbau teknis bisa kita outsource. Banyak jalan menuju Roma. Ingat, tetap jaga profesionalitas kita, jangan mencuri waktu kerja kita untuk membangun bisnis Anda!
Saya percaya hukum tabur-tuai berlaku. kita tidak mau tentunya kan ketika kita punya karyawan nanti, karyawan kita mencuri waktu untuk mengerjakan bisnis mereka sendiri?
3. Buat Perencanaan yang Matang
Kita akan menjadi apa di 5 tahun mendatang tergantung dari apa yang menjadi rencana dan goal kita saat ini. Ibarat berlayar, jika tanpa tujuan hanya akan mengikuti arah angin dan akhirnya tersesat di tengah lautan.
Bikin perencanaan yang simpel untuk memulai bisnis kita, apa yang ingin kita capai dalam waktu 6 bulan 1 tahun dan 3 tahun ke depan. Jangan rumit-rumit, nantinya bisa sambil disempurnakan setelah bisnis berjalan.
4. Action, Action, dan Action
Percuma jika kita sudah mengetahui apa passion kita, sudah komitmen untuk membangun bisnis kita sendiri, mempunyai perencanaan yang sangat matang tapi tidak action.
ada pepatah mengatakan, perjalanan 1000 mil berawal dari 1 langkah pertama.
Langkah pertama itu sangat penting!
5. Bakar Kapal
Saya banyak bertemu dengan orang-orang yang bisnisnya sudah sukses diawali dari mereka mengundurkan diri dari pekerjaan mereka. Istilahnya bakar kapal.
Karena terkadang punya ‘opsi kedua’ setelah gagal bukan something good.
Otak kita akan terus di PUSH untuk memikirkan bagaimana agar bisnis bisa berkembang sebab sudah tidak ada lagi ‘kapal’ (baca: pekerjaan dengan penghasilan tetap) yang bisa kita tumpangi. Kita juga akan bisa lebih fokus untuk bisnis.
Tapi jangan asal bakar kapal, jika kita belum tahu habis bakar kapal mau ngapain!
Demikian 5 tips sederhana dari saya untuk Anda yang ingin mulai berbisnis. Untuk mendapatkan penghasilan yang lebih layak dari online sudah bukan sesuatu yang mustahil di era sekarang jika kita mengetahui caranya.
Kini orang tua saya sudah tidak lagi menawarkan saya pekerjaan kantoran yang mereka dapat dari relasi/ kerabat tapi sebaliknya menanyakan apakah saya membutuhkan karyawan atau tidak.
Jika artikel ini menginspirasi Anda, Anda bisa belajar bagaimana saya memulai bisnis dropship saya di dalam sebuah Video Gratis yang saya rangkum untuk Anda.
Belajar Jualan Dropship Rasa Lokal
Pada video GRATIS tersebut saya membahas tentang:
1. Bagaimana cara dapat 100 order pertama dari dropship
2. Cara memilih supplier di internet
3. Memanfaatkan Tokopedia untuk meraih rupiah
Video diatas GRATIS Anda bisa mempelajarinya langsung
SHARE jika bermanfaat ya :)
“Langkah pertama itu sangat penting” saya suka kata kata ini
Emang kadang, kita g bisa setengah setengah dalam sebuah usaha. Harus fokus
saya juga sedang mencoba merintis usaha saya dari nol dan semoga saya berhasir, terimakasih untuk artikelnya ini sangat menginspirasi.
Sangat bermanfaat
Saya sudah nekat membakar kapal saya, dan sekarang waktunya take action, selagi masih ada umur kita perbaiki finance kita untuk passion yg lebih berpengaruh untuk hidup kita kedepannya. Saya ingin belajar dari pakar2nya,
Tapi kenapa videonya tidak bisa di lihat ko?
Sangat menginspirasi mas Marikxon.
Saya juga ada rencana BAKAR KAPAL dan mulai menekuni bisnis yang sesuai passion.
Sangat membantu dan memotifasi seperti yonglex?
Wah susah menghadapi stigma karyawan memang. Kudu kuat iman dan tinggi passion. Tapi sabar dan konsisten itu caranya
Wow… saya baru baca artikel ini mas Max. Sangat menginspirasi, luar biasa kerja keras bang Aaron Blenda ya. Jadi s3mangat lagi nih blogging. YES!
Luar biasa mantap dan Inspiratif
tulisan nya sangat inspiratif
Salut. Keren banget!
Keren banget…
Jarang-jarang orang bisa sukses… Tanpa perjuangan yang full… :D
Tenang aja, saya bakal nyusul, do’a-in yah!!!
Mantap, bisa menginspirasi saya.. :) hanya satu kendala yang sering saya alami.. yaitu FOKUS..
ceritanya keren terus terinspirasi buat web ini darimana mas
passion saya apa ya, setengah tengah semua he…
artikel bagus menginspirasi sebuah gambaran action untuk sukses semoga banyak yang baca.
Jadi terbakar semangat.. Thanks sangat memberi semangat
harus punya planning sebelum membakar kapalnya..
ini memang sanagt memotivasi, saya sudah lama ingin membangun sebuah bisnis yang diawali dari fashion yang benar-benar diminati
Passion mas bukan fashion hehehe.
Hehe iya passion
aaron blenda di publish, mantabs emang juragan nih….
Nah ini…
Sangat menginspirasi sekali. Terlebih, analogi bakar kapalnya sangat ngena. DUhh.. Benar-benar petarung.
Terima kasih, inspirasinya.
Baca artikel bang max kali ini memacu saya supaya konsisten dan semangat. Trims bang
Sangat menginspirasi bang Manurung