Resmi, Gerakan Seribu Startup Sudah Dilaunching Menkominfo

Advertisement - Scroll to Continue
Gerakan Seribu Startup
Image dari Detik.com

Di zaman yang serba digital seperti ini, #teknologi berkembang demikian pesat. Semakin ke depan, bisnis dengan basis teknologi pun juga semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan. Di dunia, dan tentunya di Indonesia pun juga mengalami trend perkembangan teknologi ini, terutama teknologi informasi dengan basis internet. Melihat keadaan seperti ini, jika kita bangsa Indonesia tidak segera melakukan “sesuatu” maka selamanya Indonesia hanya akan menjadi pasar bagi para pebisnis dari luar negeri.

Pemerintah nampaknya juga menyadari akan hal ini, maka salah satu cara agar Indonesia dengan segala potensinya yang ada ini tidak menjadi pasar saja, maka diluncurkanlah program gerakan nasional pencarian seribu #startup digital. Pencarian startup melalui gerakan seribu startup tersebut bertujuan untuk mencari startup berkualitas di 10 kota di Indonesia. Nah, gerakan yang dimotori oleh Kibar ini baru saja di-launching oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara bersama dengan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Jumat (17/6/2016).

Gerakan Seribu Startup, Manfiestasi Semangat Gotong Royong Di Era Digital

Visi untuk membuat Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia yang dicetuskan oleh Presiden Jokowi beberapa waktu yang lalu saat berkunjung ke Silicon Valley, California, Amerika Serikat, melandasi berbagai program digital yang mulai dijalankan. Menkominfo Rudiantara sendiri menyebut gerakan seribu startup digital ini sebagai sebuah gerakan dari manifestasi semangat kegotongroyongan di era digital. Karena di era modern seperti ini tidak bisa Pemerintah sendirian yang menjalankan semuanya, namun perlu dukungan dari semua golongan.

Seluruh masyarakat harus berperan aktif dan turut serta dalam program pengembangan startup digital, tentunya dengan peran masing-masing. Semua bagian masyarakat mulai dari pelaku startup, kreator, komunitas, akademisi, media, dan tentunya pemerintah harus bersama-sama mendukung dan mengembangkan ekosistem digital guna memberikan iklim yang kondusif untuk perkembangan teknologi digital tanah air.

“Mari dukung gerakan ini dengan menyebarkan semangat, informasi, sekaligus terus ikut mendorong perubahan hingga menjadikan Indonesia sebagai The Digital Energy of Asia,” demikian jelas menteri yang juga sering disapa Chief RA tersebut.

Salah Satu Faktor Pendukung Kemajuan Bangsa Adalah Jumlah Entrepreneur

Melihat deklarasi visi Presiden untuk membuat Indonesia menjadi The Digital Energy of Asia tersebut sebenarnya bukanlah sesuatu yang mustahil untuk digapai. Ini jika kita hubungkan dengan besarnya potensi yang ada di Indonesia.

Potensi pasar industri digital Indonesia memang luar biasa, saat ini saja di Indonesia terdapat sekitar 93,4 juta pengguna internet dan sekitar 71 juta pengguna perangkat telepon pintar di Indonesia. Menurut Chief RA, potensi ini adalah modal besar bagi Indonesia untuk mengembangkan industri #ecommerce dan tentunya bisnis yang berbasis teknologi lainnya.

Sementara itu, CEO Kibar, Yansen Kamto, melihat potensi besar yang ada di Indonesia adalah dengan banyaknya suku bangsa yang sangat beragam. Kekayaan yang ada tersebut jika dipadukan dengan kekuatan teknologi digital maka akan memunculkan sebuah inovasi dan kreativitas unik yang pasti akan sangat berbeda dari yang lainnya.

“Mari kita berhenti bermimpi dan menolak terbuai dengan potensi. Ini saatnya kita beraksi. Saya mengajak anak muda Indonesia bergerak untuk ikut menentukan arah bangsa di era ekonomi digital,” jelas Yansen.

Optimisme Perkembangan Ecommerce

Bahkan Menkominfo Rudiantara juga memprediksikan bahwa volume bisnis ecommerce Indonesia akan mampu mencapai USD 130 miliar dengan angka pertumbuhan mencapai 50% per tahun. Namun kemudian ia menambahkan bahwa salah satu faktor pendukung yang menentukan kemajuan sebuah negara adalah jumlah entrepreneurnya. Nah, inilah yang kemudian akan digenjot di Indonesia, karena jumlah entrepreneur di Indonesia baru mencapai 1,65% dari total penduduk.

Untuk gerakan seribu startup digital yang berada di bawah komando Yansen Kamto CEO Kibar ini nantinya akan dilakukan pada 10 kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Malang, Medan, Bali, Makassar dan Pontianak. Untuk tahap awal yaitu pada periode Juni sampai Agustus, Yansen menjelaskan akan memulai di tiga kota terlebih dahulu, yaitu Jakarta, Surabaya dan Yogyakarta. Sesudah itu, yaitu mulai pada bulan September, akan dilangsungkan di tujuh kota yang lain.

Advertisement
Tasbihul Mamnun

Tasbihul Mamnun adalah content writer di Maxmanroe.com. Aktif di dunia pendidikan dan hobi mengeksplorasi informasi di internet, terutama yang berhubungan dengan digital media.

Leave a Comment