Prinsip Pareto: Insight Ramadan 2018 yang Perlu Kita Ketahui

Prinsip Pareto

Semua bermula dari kacang polong.

Kembali ke lebih dari seabad silam, tepatnya pada tahun 1906, seorang ekonom Italia bernama Vilfredo Pareto mendapati jika 20% dari tanaman kacang polong di kebun miliknya menghasilkan sekitar 80% dari hasil panen setiap tahun.

Sebagai ahli ekonomi, penemuan ini kemudian ia coba terapkan ke skala yang lebih besar dengan kalkulasi yang cukup mengejutkan, yakni: sekitar 80% tanah di Italia dimiliki oleh 20% dari jumlah populasi dan sekitar 80% dari total pendapatan di Italia diterima oleh 20% dari jumlah populasi.

Pada akhirnya, Pareto pun membuat sebuah prediksi: bahwa untuk setiap peristiwa, kurang lebih 80% hasil datang dari 20% penyebab.

Hal tersebut lalu menjadi sangat populer ketika terbukti cukup akurat saat diimplementasikan pada berbagai peristiwa, diantaranya:

  • 80% dari keuntungan perusahaan dihasilkan dari 20% konsumen.
  • 80% kecelakaan di jalan raya disebabkan oleh 20% pengendara.
  • 80% klaim garansi produk diajukan oleh 20% pelanggan.
  • 80% pendapatan pajak datang dari 20% penduduk.
  • 80% keterlambatan jadwal timbul dari 20% kemungkinan penyebab penundaan.
  • 80% penyakit disebabkan oleh 20% faktor pemicu.
  • 80% dari aplikasi atau software yang diinstall hanya 20% yang digunakan.
  • 20% jumlah karyawan berkontribusi terhadap 80% kinerja
  • 20% dari kegagalan sistem menyebabkan 80% masalah.
  • dan seterusnya dan seterusnya.

Inilah yang kemudian kita kenal sebagai Prinsip Pareto atau Aturan 80/20.

Meski demikian, perlu diketahui jika prinsip Pareto bukanlah hukum pasti alam yang saklek yang nilainya selalu seperti itu dan tak bisa diubah sama sekali. Prinsip ini hanyalah sebuah observasi yang dapat menjelaskan secara baik tentang bagaimana setiap hal di dunia ini tidak terdistribusi secara merata. Dengan mengetahuinya, kita justru dapat melihat segala sesuatu lebih terang, merubah strategi serta bersiasat demi memaksimalkan output dari hampir setiap hal.

Dan tentu saja, ada beragam ide serta aplikasi yang dikembangkan dari Prinsip Pareto yang dapat kita temukan dalam buku-buku bisnis atau artikel yang lebih generik mengenai kehidupan atau pengembangan diri, utamanya pada urusan yang berhubungan dengan produktivitas.

Namun sebelum Anda ngubek-ngubek untuk mencari tahu lebih jauh, mari saya ajak Anda kepada sesuatu yang lebih dekat, sesuatu yang dapat disangkutkan dengan prinsip ini dan yang jadi judul artikel kita: Insight Ramadan 2018.

Anda dan saya, kita semua tahu jika Ramadan adalah momentum panen raya untuk hampir seluruh bidang usaha dan retail di Indonesia secara umum. Khusunya di ranah online, dilansir dari situs berita Detik, Shopee merilis data yang menyebutkan terdapat lonjakan transaksi sebesar 40% pada Ramadan tahun 2017 lalu jika dibandingkan dengan periode Januari-April di tahun yang sama. Tercatat tak kurang dari 300.000 transaksi dibukukan setiap hari dan diprediksikan akan meningkat di tahun 2018.

Setidaknya ada 3 alasan yang bisa menjelaskan fenomena ini:

  1. Ada waktu tambahan saat setelah makan sahur, sembari ngabuburit dan menunggu waktu tarawih
  2. Daya beli meningkat karena THR
  3. Kultur semua serba baru saat lebaran tiba yang ada di masyarakat kita

Maka sebagai pebisnis, penjual dan pengusaha online, Anda pun harus mempersiapkan diri sejak sekarang untuk menghadapi Ramadan yang akan segera bertandang. Patut dicurigai inilah kesempatan terbesar yang Anda miliki di tahun ini untuk mendongkrak penjualan.

Berdasarkan prinsip Pareto, Ramadan, ditambah dengan periode akhir tahun dan harbolnas (ketiganya kita asumsikan punya bagian sekitar 20% dari waktu setahun) bisa jadi punya dampak 80% terhadap seluruh pencapaian Anda selama 2018 ini.

Selanjutnya, dengan menggunakan prinsip yang sama, Anda juga dapat mengaplikasikannya pada faktor penting lainnya dalam rangka menyambut Ramadan tahun ini.

Baca juga: Hukum Pareto, Kedahsyatan Formula 80/20

1. Memaksimalkan Produk/ Layanan

Pertama, memaksimalkan produk atau layanan Anda. Caranya adalah dengan membuat daftar dari semuanya lalu ambil kira-kira 20% yang paling laku, misalnya ada 10 maka pilih 2 yang terbaik. Besar kemungkinan itu punya kontribusi 80% terhadap omset Anda. Dengan memberikan perhatian lebih pada 20% itu, Anda dapat meningkatkan 80% hasil secara keseluruhan.

2. Memaksimalkan Sumber Daya

Kedua, memaksimalkan sumber daya Anda. Jika Anda memiliki team pemasaran, admin, cs atau apalah namanya, amatilah 20% yang paling produktif karena bisa jadi merekalah yang punya 80% kontribusi pekerjaan atau closing order. Berikan reward kepada orang-orang ini agar terpicu untuk lebih produktif lagi dan jadikan sebagai role model bagi yang lainnya.

3. Memaksimalkan Waktu

Ketiga, memaksimalkan waktu Anda. Bagi seorang pebisnis, marketing plan adalah hal terpenting dibandingkan yang lainnya. Porsinya kurang lebih 20% dari seluruh proses yang terjadi dari sebuah penjualan. Tentu saja Anda dapat menghemat banyak waktu dengan hanya memperhatikan yang 20% itu. Dan jika Anda memberikan tempo yang lebih banyak disana, maka dampak 80% yang dihasilkan juga akan menjadi lebih besar.

Intinya jika Anda ingin memaksimalkan apa yang dapat dicapai pada Ramadan mendatang, Anda harus melakukan persiapan sebaik dan sematang mungkin sejak sekarang. Ingat kata Winston Churcill, gagal berencana adalah merencanakan kegagalan.

Terakhir, sebagai penutup izinkan saya mengakhiri insight ini menggunakan prinsip Pareto sekali lagi. Prediksi saya, dari 80% pembaca artikel ini hanya akan ada 20% yang menindaklanjutinya secara nyata.

Sisanya mungkin tak percaya, bingung atau bertanya dalam hati: sejak kapan kacang polong dapat menghamburkan waktu dengan begitu percuma?

Selamat menyambut bulan Ramadhan!

Semoga bermanfaat,

Rianto Astono – author, book obsessive, writing enthusiast. Penulis buku Facebook Marketing Rocks & The Book of SEO. Rutin ngeblog di riantoastono.com

Maxmanroe

A Blogger, YouTuber, and Trader. Start getting to know Online Business since 2012 and continue to learn about internet business until now. Currently active as a content writer at Maxmanroe.com.

3 thoughts on “Prinsip Pareto: Insight Ramadan 2018 yang Perlu Kita Ketahui”

  1. Artikelnya bagus mas, he he he,.. Penasaran pengen juga nyoba jadi kontributor content writer, cuma bingung kontennya,..

    Reply
  2. Nggak nyangka ternyata ada juga rumusan yang sifatnya general semacam ini ya….
    Sungguh inspirasi yang memukau hati.
    Terimakasih.

    Reply
  3. Prinsipnya cantik teman. Ini sangat bermanfaat bagi para pengusaha, semoga pada sukses semua tahun ini tanpa ada yang ketinggalan satupun. Salam….

    Reply

Leave a Comment